4.

924 113 5
                                    

Hari ini merupakan akhir pekan, seperti biasa lucio selalu mengunjungi tempat kecelakaan waktu lalu, ia juga selalu menaburkan bunga ditepi jurang tempat appa dan eommanya dulu meninggal, walaupun sampai sekarang ia tidak tahu jasad kedua orang tuanya, ia yakin orang tuanya sudah bahagia bersama disurga. Sampai detik ini pun lucio belum pernah menemui kakeknya lagi, entah dimana kakek baekhyun sekarang ini, karena lucio sudah berjanji kepada ayah mingyu agar tidak menemui keluarganya yang dulu, entah apa alasan ayah angkatnya melarangnya untuk bertemu.

"appa, eomma, aku ada disini lagi, kalian lihat, aku telah tumbuh menjadi pria yang tampan seperti appa, dan aku juga pintar seperti eomma, appa eomma aku merindukan kalian, kalian tahu, aku bertemu dengan mereka, mereka yang punya rupa seperti appa dan eomma."kata lucio.

Tin tin

Lucio lantas menolehkan kepalanya karena ia mendengar bunyi klakson yang sangat berisik.

Seojong ternyata melewati jalanan tersebut, ia tak sengaja melihat lucio ditepi jurang. Seojong lalu turun dari mobilnya dan berlari menghampiri lucio. Ia melewati pembatas jalan dan langsung saja ia memeluk lucio dari belakang.

"kumohon jangan bunuh diri, aku tahu kau frustasi, kau pasti ditolak oleh irenekan, lucio jangan bunuh diri, aku tak ingin melihatmu mati semudah ini, kumohon, kalau kau mati siapa yang akan jadi musuhku."ucap seojong.

Bukan, seojong menghalangi lucio bukan karena ia cinta maksutnya belum cinta, sedangkan lucio ia diam ia mencerna satu persatu perkataan seojong.

"kau berfikir aku bunuh diri?" kata lucio kepada seojong. Lalu seojong diam 'apa maksut ucapanya, bukankah sudah jelas kalau ia berdiri disini karena ia ingin bunuh diri, kalau bukan bunuh diri mengapa ia ada ditepi jurang?'

Seojong melepas pelukanya, ia sedikit mundur dari jarak lucio, lucio berbalik dan memandang seojong yang terlihat malu.

"wae? Kau mengkhawatirkanku?" kata lucio.

"an-andwae...!!!" teriak seojong.

"lalu apa arti semua perkataanmu itu?" ucap lucio.

"kalau kau tidak ingin bunuh diri lantas kenapa kau berdiri ditepi jurang hah?" tanya seojong.

"apa kau pikir jika orang berada ditepi jurang itu akan bunuh diri? Keh,,, itu hanya diotakmu saja, ingat baik-baik, aku berdiri disini karena aku ingin menikmati suasana alam disini" kata lucio.

"keh,, menikmati katamu, kau memang sudah tidak waras, dasar gila, siapa yang mau bertingkah gila sepertimu, dan lagi hanya kau yang menikmati suasana ditepi jurang, sudahlah semua ini tidak penting, lagian kenapa juga aku berada disini."kata soejong, ia lalu pergi menuju mobilnya dan pergi meninggalkan lucio.

Didalam mobil seojong mengumpat, ia seperti orang gila.
"dasar bodoh, kau bodoh seojong, kau membuat dirimu sendiri malu, dan untuk apa tadi kau memeluknya dia pasti sudah besar kepala sekarang, dasar bodoh."

Sedangkan disisi lain, lucio tersenyum, ia membayangkan seojong yang tiba-tiba memeluknya dan mencegahnya agar tidak bunuh diri.

Lucio kemudian pergi menuju mobilnya dan melanjutkan perjalananya kembali.

"kupikir dia punya otak yang normal, ternyata otaknya pun juga tidak waras seperti kelakuanya, gadis aneh."ucap lucio sambil tertawa.
.
.
.
"bagaimana dengan sekolahmu hari ini?" ucap seokjin.

"appa tak lihat kepalaku ini."ucap irene.

"ommo, kenapa dengan kepalamu ini."ucap seokjin saat mengusap kepala irene bagian belakang.

"aku terkena lemparan bola volly appa."kata irene.

"kalau begitu ayo kita periksakan ke dokter, appa takut kalau terjadi apa-apa dikepalamu."kata seokjin.

"tidak apa,,aku baik-baik saja."ucap Irene.

Irene kembali kekamarnya, ia berbaring diranjangnya dan menatap langit-langit plafon kamarnya.

"kenapa aku mengingat senyum namja itu... "ucap irene.

Irene  memegang kepalanya ia mengusap pelan sambil mengingat tangan taehyung yang mengusap kepalanya.

"tidak tidak, tidak mungkin aku menyukainya, dia terlihat seperti playboy."kata irene.

Sedangkan taehyung ia sedang merendamkan kakinya dikolam renang. Ia bersiul sambil mengingat wajah manis irene.

"dia terlihat tidak seperti yeoja lainya,  dia manis dan polos, neomo yeopo."kata taehyung.

GENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang