Irene menatap kertas yang ia pegang, ia bingung apakah ia harus menghubungi nomer ini atau tidak.
Dikamarnya yang bernuansa lembut irene berbaring diranjangnya."kalau aku menghubunginya duluan pasti dia akan ge er."kata irene.
Sedangkan disisi lain taehyung terus saja memelototi ponselnya yang ada diranjangnya, ia duduk sambil menatap ponsel tersebut.
Ddrrrtttt
Taehyung langsung saja mengangkat telepon tersebut."oh, astaga jimin kau mengagetkanku, untuk apa kau mrnelponku, cepat matikan, aku sedang sibuk."kata taehyung.
Lantas taehyung melempar ponselnya kembali diranjangnya."kupikir dia akan menelpon, tapi kurasa dia tidak akan menghubungiku."kata taehyung.
Ddrrrtttttt.
"ohh, awas saja kalau jimin lagi... Tapi tunggu, nomor baru?" segera taehyung mengangkat telpon tersebut.
"yeoboseo?" tanya taehyung.
Skip
Jimin berada dikamarnya, ia kaget kenapa taehyung sangat marah ketika ia menelponya."kenapa dengan anak itu, sangat mencurigakan sekali, sibuk katanya,, heoll... "
.
.
.
"kenapa kau ingin bertemu malam-malam begini? Kau tahu aku harus merayu appa ku agar ia mengizinkanku keluar." ucap irene."hehe mianhe, aku tak tahu jika kau benar-benar menghubungiku."ucap taehyung.
"aku hanya ingin memastikan."kata irene.
"memastikan? Memastikan apa?" tanya taehyung.
'aku tidak mungkin memberitahukan sebenarnya kalau aku hanya iseng mencoba nomornya, ya siapa tahu dia penipu, dan ternyata dugaanku salah' batin irene.
"bukan apa-apa, kenapa kau sangat ingin tahu, dasar" ucap irene.
"aku tidak akan bertanya lagi,..kenapa kau memilih tempat ini, apa rumahmu tidak jauh dari sini?" tanya Irene.
"hanya beberapa meter saja, kau sendiri, apa rumahmu juga disekitar sini?" kini giliran taehyung yang menanyakanya.
"hanya beberapa meter dari sini."ucap irene.
"yak, kau menirukanku... "ucap taehyung.
"siapa yang menirumu dasar kepedean.. "kata irene.
Taehyung melihat irene yang sesekali menggosokan tanganya pada gelas kopi yang mungkin saja sudah dingin, mereka berdua memilih duduk ditepian taman.
"kau kedinginan?" tanya taehyung..
Irene menggelengkan kepalanya, sebenarnya ia kedinginan. Taehyung tersenyum sebagai seorang namja taehyung harus peka terhadap lawan jenisnya apalagi lawan jenisnya seperti irene yang super duper jutek, bahkan sampai sekarangpun irene tidak mau memanggil taehyung kakak kelasnya.
"kemarikan, kalau dingin lihat caraku, buat tanganmu seperti ini, kau akan hangat."kata taehyung, ia memegang kedua tangan irene dan menggosoknya perlahan.
Irene hanya mengamati taehyung yang sedang memberikan contoh agar ia tidak kedinginan. "kau akan jatuh cinta kepadaku jika kau terus memandangi wajah tampanku."kata taehyung.
"siapa juga yang sedang memandangimu,... "kata irene.
"sekarang bagaiman, apa kau masih kedinginan?" tanya taehyung.
Irene menggelengkan kepalanya, ia merasa sedikit hangat setelah taehyung menggosokan kedua tanganya.
"aku ingin menanyakan sesuatu padamu" kata taehyung.
"apa yang ingin kau tanyakan" jawab irene.
"tapi janji kau harus menjawabnya dengan jujur."kata taehyung.
"hemmmm."kata irene.
"apa kau dan temanmu itu, kalian berpacaran?" tanya taehyung.
Irene tampak bingung, kenapa tiba-tiba dia menanyakan lucio."apakah yang kau maksut itu lucio?"
"aku lupa namanya, sepertinya dia, Jawablah apa kalian berpacaran?"tanya taehyung.
"untuk apa kami berpacaran, kami hanya teman dan tak lebih, lucio dia tidak menyukaiku sebagai kekasih, dan aku juga, kami hanya berteman, lucio memang dekat denganku tapi dia bukan kekasihku, dan kenapa kau ingin tahu sekali, kau menyuruhku menemuimu hanya untuk ini?" tanya irene.
Taehyung tersenyum ada kelegaan didalam hatinya."tidak, aku sebenarnya tidak ingin menanyakan ini, tapi berhubung kau ada disini maka dari itu aku menanyakan hal itu."kata taehyung.
"tidak penting sekali, baiklah kau sudsh mendapat jawabanya sekarang aku harus pulang, appa pasti khawatir."kata irene.
"tunggu, aku ingin bertanya lagi, dan aku butuh jawaban sekarang."kata taehyung.
"apa lagi, kau sudah seperti reporter."kata irene.
"baiklah aku akan mengatakanya, irene, apa kau mau menjadi pacarku?" tanya taehyung.
Irene kaget dengan mulut menganga, bagaimana mungkin taehyung langsung memintanya menjadi pacarnya, mereka kan belum lama mengenal satu sama lain.
"pacar? Ya, apa kau sudah gila, kau ingin aku jadi pacarmu, hei sadarlah kita belum lama mengenal, dan kau sudah ingin menjadikanku pacarmu."kata irene.
"kenapa memangnya kalau belum mengenal, aku sudah menyukaimu, dan mau terima atau tidak kau akan tetap jadi pacarku mulai sekarang, karena aku tidak menerima penolakan, dan aku tidak pernah ditolak, mengerti..... "kata taehyung.
"yak, kenapa kau seenak jidatmu sendiri, aku kan belum menjawabnya."kata irene.
"terserah, aku sudah mengatakanya, jadi mulai detik ini irene menjadi pacarnya kim taehyung."kata taehyung.
"hoell.... "ucap irene.
Taehyung mendekat kearah irene.
Cup
Ia mencium bibir irene singkat dan melepaskan ciuman singkat tersebut, irene membelalakan matanya lantaran taehyung tiba-tiba menciumnya.
"sampai jumpa besok, sayang.... "ucap taehyung, ia pergi meninggalkan irene yang masih mematung ditempatnya.
Irene memegangi bibirnya kembali setelah taehyung menciumnya."apa barusan,... Dia menciumku,,,, ciuman pertamaku...."kata irene
KAMU SEDANG MEMBACA
GEN
Teen Fictiongen ialah suatu bagian dari kromosom atau DNA dalam kromosom, yakni dalam lokus yang mengontrol ciri-ciri genetis dari sebuah makhluk hidup. lantas bagaimana dengan seseorang yang bukan keluarga namun memeliki gen yang sama, apa ini sebuah takdir, a...