Jimin mengamati sahabatnya yang terlihat sedang bahagia. Ia penasaran kiranya apa yang membuat sahabatnya itu terlihat bahagia. Akhirnya jimin memutuskan untuk menghampiri taehyung, ia duduk didepan taehyung dengan tatapan tajam.
Sedangkan taehyung masih asyik dengan kebahagiaanya, ia tak sadar jika jimin sedang mengamatinya, lalu taehyung menoleh ke depan.
"ommo, kau membuatku terkejut."kata taehyung.
"apa yang kau sembunyikan dariku?" tanya jimin.
"aku, memangnya apa,.."kata taehyung.
"jangan menyembunyikan sesuatu dariku."kata jimin.
Tak tahan dengan tatapan mengintimidasi jimin, akhirnya taehyung menjelaskan kepada jimin.
"pacaran!!!!!! " ucap jimin sambil berdiri dan membuat kursinya terjatuh, seluruh murid yang berada dikelas saat itu pun juga kaget mendengar teriakan jimin.
Taehyung segera menyeret jimin untuk duduk kembali."yaaiiisshhhh,, jimin pelankan suaramu, kau membuat seluruh orang dikelas melihat kita."kata taehyung panik.
Jimin masih terengah-engah, ia tidak percaya akan fakta yang ia dapat langsung dari mulut taehyung.
"hah, hah, aku masih tidak percaya ini, kalian,, kalian berdua....".
"benar, aku telah memutuskan untuk mencobanya, memang ini terlihat singkat dan gila, tapi entah kenapa seperti ada magnet yang menarik ku untuk tertarik padanya."jelas taehyung.
"woaahhh, kau memang seorang pria."kata jimin.
Taehyung hanya tersenyum, ia menyilangkan kedua tanganya didepan dadanya sambil melihat keluar jendela.
'aku yakin, ada sesuatu yang lebih menarik daripada ini, ini lebih seperti sebuah magic, dan aku percaya ada sesuatu yang terhubung.' batin taehyung.
Disisi lain irene tampak gundah, ia takut jika taehyung menghampirinya dikelas, ia tidak siap dan ia malu, satu hal lagi, ia juga tidak enak dengan lucio.
"apa yang sedang kau pikirkan?" tanya lucio kepada irene.
"ah, tidak, tidak ada yang sedang ku pikirkan." jawaban irene tidak membuat lucio lega malah ia berfikir jika irene menyembunyikan sesuatu darinya.
Lucio menautkan kedua alisnya tanda ia ragu kepada irene."kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku kan?"
Irene gelagapan, tentu saja lucio pasti curiga, ia tahu persis sifat irene jika sedang menyembunyikan sesuatu. "menyembunyikan apa, aku tidak menyembunyikan apapun,.. "sangkal irene.
"bohong jika kau tidak menyembunyikan sesuatu, katakan apa yang kau sembunyikan dariku."kata lucio.
"aku.... "sebelum irene melanjutkan penjelasanya tiba-tiba saja taehyung menggedor pintu kelas, membuat seisi kelas menoleh padanya.
"oo, ommo itu taehyung oppa."
"dia sangat taammpppaaaannnn"
"gosttt, cekik aku, aku tidak kuat melihatnya."
"kenapa dia kemari... "
"dia benar-benar keren, kelas kita sangat beruntung."
Seisi kelas terutama yeoja-yeoja tersebut berbisik-bisik mengenai taehyung.
Irene dan lucio segera menoleh, dari sini lucio paham, ada sesuatu dengan irene dan taehyung, buktinya irene terlihat gugup dan berkeringat. Lucio menghampiri taehyung, mereka berdua berhadapan.
"apa yang membawa sunbae disini?" tanya lucio.
Taehyung menunjukan senyum khasnya kepada lucio, jika lucio seorang yeoja ia pasti sangat beruntung bisa langsung melihat taehyung dari dekat.
"aku sedang ada urusan dengan pacarku."kata taehyung.
"pacar? Siapa yang sunbae maksut."kata lucio.
Taehyung mencari-cari keberadaan irene, ia menangkap sosok yang dicarinya kemudian ia berteriak memanggil namanya.
"irene.. "teriak taehyung.
Lucio tersentak, dan tak kalah terkejutnya seisi kelas mendengar nama irene dipanggil oleh taehyung. Kemudian semuanya menoleh kepada irene dengan mata terbelalak. Irene menunduk malu, ia bukan siswi yang narsis yang akan dengan mudah memanfaatkan situasi demi sensasi.
Lucio ia diam mematung. Sedangkan irene ia gemetaran, mau tak mau ia harus menemui taehyung.
'dasar namja kurang ajar, berani sekali dia menghampiriku disini dan menyebutku sebagai pacarnya, benar-benar sialan, membuatku malu saja.' batin irene.
Irene segera berlari dan menghampiri taehyung. "annyeong,.."sapa taehyung ketika irene telah sampai dihadapanya, irene melihat lucio yang masih kaget.
Sreettt
Irene memegang tangan taehyung"ikut aku."ucap irene, irene dan taehyung pergi meninggalkan lucio yang masih melamun.
'jadi mereka berpacaran? Bukan, aku bukan sakit, aku hanya tidak percaya, mereka berdua menjalin hubungan, appa eomma kalian lihat, mereka bersatu dan aku masih tidak percaya ini, apa aku harus senang, apa aku harus kecewa, appa eomma kalian melihatnya.' batin lucio.
Setelah kejadian tersebut seojong dan gengnya masuk kedalam kelas, ia melihat seisi kelas sedikit aneh, dan yang tak kalah aneh, ia melihat lucio berdiri disamping pintu sambil melamun.
"apa yang sedang terjadi?" tanya seojong setelah masuk kedalam kelas.
Semuanya enggan untuk menjawab pertanyaan seojong, mereka kembali dengan aktifitasnya. Sedangkan seojong kesal, lalu ia menghampiri lucio.
"yakk, pria jenius."teriak seojong didepan muka lucio, lucio kaget kala melihat seojong sudah berada didepanya.
"kau mengagetkan ku.."kata lucio.
"yak, aku mau bertanya, apa yang sedang terjadi disini, kenapa semua tampak aneh."kata seojong.
"menyingkirlah, itu tidak penting untukmu, sebaiknya berhenti mengurus masalah orang, fokuslah pada nilaimu agar tidak menjadi murid terendah lagi." setelah mengatakan itu kepada seojong lucio kembali duduk dikursinya.
"dasar makhluk sok jenius, berani-beraninya dia menceramahiku."ucap seojong kesal.
Seluruh kelas hanya menggelengkan kepala melihat tingkah seojong bagi mereka itu hal biasa karena seojong memang suka membuat ulah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEN
Teen Fictiongen ialah suatu bagian dari kromosom atau DNA dalam kromosom, yakni dalam lokus yang mengontrol ciri-ciri genetis dari sebuah makhluk hidup. lantas bagaimana dengan seseorang yang bukan keluarga namun memeliki gen yang sama, apa ini sebuah takdir, a...