Ketika ia melangkah masuk dan hampir sampai tepat ditengah penuhnya orang-orang yang sedaritadi telah mengerumuni sesosok mayat, dengan tangisan yang tiada henti menyiksa telinganya membuat Jerio semakin bergetar tak berdaya.
Ditambah ketika ia melihat seseorang yang tepat duduk di hadapan mayat itu adalah tak lain kakak kandung Fana, yaitu Kara..
Hatinya pun seakan teriris."Mana mungkin itu Fana"
Kalimat yang berusaha menguatkan dirinya sendiri bahwa tidak mungkin itu Fana, namun kenyataan berkata lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan
Cerita PendekKetika semua hal hanya bisa disadarkan dengan pahitnya sebuah penyesalan.