CHAPTER 9

4.9K 130 0
                                    

Ia pun tak bisa berkata apa-apa lagi. Matanya tak henti-hentunya untuk tetap terjaga, tak ingin memalingkan pandangan dari wajah itu.
Sosok tak berdaya itu adalah benar Fana.
Jemarinya pun dengan pelan menyentuh wajah mungil itu, dan berkata..

"Fan, ini gak mungkin lo kan? Fan semalam lo baru aja ke acara ulang tahun gue, lo ngasih gue jam tangan? Lo ingat kan? Fana.. Bilang ke gue lo kenapa? Bangun Fan please.."
Dengan nada yang sangat rintih ia pun terus berusaha berbicara pada sosok itu, meski tak ada jawaban..
Jerio benar-benar shock dan tak percaya, apa yang terjadi pada Fana..

PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang