That Day I Wait For You

438 47 0
                                    

Kalau dipart ini menurut author sambil dengerin diantara lagu ini :

Sofa - Jungkook BTS cover

2U - Jungkook BTS cover







4 tahun lalu... Bulan April, musim Semi

Wendy tampak cantik sekali dengan dress selutut berwarna biru langit dengan hiasan cantik di ujung roknya berwarna putih. Dress manis tanpa lengan ia lapis dengan sweater putih dan mengeluarkan bagian kerah leher dan kerah lengannya. Manis.

Wendy tersenyum menatap pantulan dirinya di cermin panjang itu. Hari ini, ia akan pergi kencan, karena hari ini adalah anniversary pertamanya.

Yeoja itu keluar dari apartemennya dengan heels putih yang tak terlalu tinggi dan tas kecil tergantung berwarna biru muda yang serasi. Ia mengunci apartemennya dan mulai berjalan.

Ia tak mengharapkan sesuatu yang mewah atau spesial di hari jadi satu tahunnya ini. Karena hari ini pun sudah sangat spesial baginya. Ia hanya ingin menghabiskan waktu seharian, berdua saja.

Wendy berdiri di dekat pintu masuk gerbang taman bermain. Ia berdiri di sebelah jam tinggi, disanalah tempat mereka janjian. Ia menunggu dengan alunan debaran jantungnya yang menyenangkan dan senyum yang sesekali terulas di wajahnya.

10 menit berlalu, Wendy berfikir namjachingunya mungkin bangun kesiangan.

20 menit berlalu, Wendy berfikir mungkin ia dalam perjalanan.

30 menit berlalu, Wendy berfikir 'ah mungkin ia terjebak macet'.

1 jam berlalu, Wendy mulai merasakan pegal di kakinya. Ternyata ia sudah berdiri terlalu lama.

2 jam berlalu, Wendy mulai merasa haus karena terakhir ia minum saat berada di rumah.

3 jam berlalu. Wendy duduk di bangku yang ada di dekat jam itu dengan perasaan gelisah.

Wendy terus menunggu di sana. Perasaan dan fikirannya bercampur. Haruskah ia marah? Haruskah ia kecewa? Tapi ia sangat cemas saat ini. Sangat gelisah. Sangat khawatir. Apa yang terjadi pada namjanya?

Kemana namja itu? Kenapa ia belum juga muncul padahal ia sudah menunggu disini selama berjam-jam? Tentu saja macet di jalanan Seoul tak akan selama ini. Dimana namja itu sekarang?

Wendy mengitari pandangannya. Mencari-cari sosok namja yang sejak tadi ia tunggu-tunggu kehadirannya. Kemana gerangan? Dengan tingginya namja itu tentu mudah untuk ditemukan tapi kenapa sekarang rasanya ia tak akan bisa menemukan namja itu?

5 jam, 6 jam berlalu. Wendy mulai menghubungi dengan berbagai cara. Pesan atau panggilan, tapi tak ada satupun yang diangkat ataupun di balas.

Setiap orang yang hari itu disana atau hanya sekadar melewati depan taman bermain mungkin tak akan menyadari seorang yeoja cantik yang menunduk tengah terduduk di kursi sendirian. Karena ia sangat-sangat-sangat terlihat kecil.

Meski itu musim Semi, musim yang hangat entah kenapa sejak tadi Wendy hanya terus merasa kedinginan. Padahal ia memakai sweater diluar dressnya.

Ah apakah karena hari ini aku memakai dress diatas lutut? Bukannya sepotong jeans atau training seperti biasanya? Fikirnya.

Apa ini adalah hari yang salah? Mungkin bukan hari ini? Katanya lagi dalam hati.

Hari mulai berganti. Dari pagi berganti ke siang, dari siang berganti ke sore dan dari sore berganti ke malam.

Keadaan mulai berubah. Taman bermain itu mulai kedatangan banyak pengunjung begitu malam datang. Dan begitu malam datang benar-benar tak ada yang menyadari kehadiran yeoja yang duduk di bangku sebelah jam taman itu.

Jam 8 malam, keadaan sekitar sudah mulai berangsur-angsur sepi.

Jam 9 malam, taman bermain tutup.

Wendy sama sekali tak bergeming dari tempatnya. Dari posisi menunduknya.

"Yaa!" gumam Wendy pelan.

"Apa kau menganggapku seperti orang bodoh? Geurae! Aku bodoh! Seperti orang bodoh aku menunggumu, disini, seharian, tak mempedulikan pandangan orang-orang!" teriak Wendy dengan suara serak sambil menunduk.

Tak ada siapapun disana. Atau lebih tepatnya, hanya ada Wendy disana. Seorang.

Terdengar isakan kecil. Siapa lagi kalau bukan Wendy?

"Yaa..."

"Kau fikir mudah untuk tetap menunggu disini? Sendirian?"

"Kau fikir mudah terus bertahan?"

"Kau tidak tau betapa aku menantikan aku hari ini?"

"Kau tidak tau betapa aku menyiapkan hari ini?"

"Apa kau tidak tau, aku sangat marah, kesal dan benci padamu karena membuatku menunggu begini lama?"

Wendy terisak. Ia mengangkat wajahnya. Kosong, tetap tak ada siapapun. Air matanya perlahan menuruni pipinya keluar dengan begitu banyak. Matanya sudah memerah dan suara lembutnya berubah serak.

"Eoddiseo?"

Wendy meringis. "Aku yeojachingumu... Bahkan tak tau dimana kau tinggal."

"Daebak!" Wendy tersenyum miris di tengah tangisnya. "Kita sudah berhubungan selama satu tahun dan kenal lebih lama dari itu."

"Keundae WAE??!!" jerit Wendy tak tertahankan.

Air matanya jatuh lebih banyak dari sebelumnya. Tubuhnya bergetar menahan semua perasaan yang meluap-luap.

"Kenapa kau tak datang meski aku terus menunggu?"

"Kenapa kau tak menelponku berapa kalipun aku menghubungi?"

"Jebal...... Haruskah begini di hari ini?"

"Chanyeol-ah?"

Stay With Me [WenYeol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang