"karna loh itu PENTING!"
mendengar sahabatnya berkata bahwa dirinya penting dia tertawa keras sambil terus berjalan disamping Yasa.
"Gue,gue penting! Pasti loh bilang gitu karena kalo loh ngk pulang bareng gue bibi anne pasti marah sama loh. kan? Kek waktu itu" ucap Sia yang masih tertawa melihat sahabatnya itu.
Yasa hanya terdiam dan terus berjalan tanpa memperdulikan tawa dari gadis disebelahnya ini. Dan memang Yasa dulu pernah meninggalkan Sia saat pertama masuk sekolah menengah pertama (SMP) yang pada saat itu. Karena terlalu lama menunggu sia yang berbeda kelas dengannya. Yasa pun pergi dan meninggalkan Sia berharap Sia akan pulang dengan temannya tetapi saat menunggu di panti Sia belum datang juga.
Akhirnya Yasa pun khawatir akan sahabatnya itu apa lagi sedang turun hujan yang deras bersama petirnya dan pergi mencari Sia menggunakan sepedanya. Dia menemukan Sia bermain hujan di tengah perjalanan pulang dari sekolah. Melihat Yasa melihatnya,Sia malah menarik Yasa dari sepedanya dan menyuruhnya ikut bermain di tengah hujan.
mereka melakukannya lagi dari awal mereka pertama bertemu tariannya, teriakannya yang hampir menyamai suara derasnya hujan dan tertawa bersama.
Sesampainya di panti bibi anne pun marah dan memarahi Yasa dan Sia karena tidak bersama Sia pulang dari sekolah dan malah basah basahan saat pulang mencari Sia. Jujur bibi anne takut bahwa ini akan terus berlanjut hingga mereka dewasa sehingga mereka harus saling menyakiti bila mereka berpisah dewasa nanti.Sia membangunkan Yasa dari lamungannya dengan menyenggol-nyengol bahu sahabatnya itu. Sekali sengolan Yasapun terbangun dari lamungannya dan melihat gadis disampingnya itu mengomelinya dengan terus menerus. Bagaimana tidak jika Yasa terus melamun mereka tidak akan sampai dengan selamat ke panti karena mereka harus menyeberangi jalan raya dan Yasa malah melamun di penghujung jalan raya yang akan mereka sebrangi.
Disaat Sia mengomeli Yasa dan akan menyeberangi jalan deluan akibat kesal karena dihiraukan oleh Yasa.
Yasa menarik tangan gadis itu dan membuat sejajar disampingnya dan menggerak-gerakkan tangan satunya pertanda bahwa dia akan lewat agar kendaraan yang melaju dapat mengurangi kecepatannya."Loh klo mau nyebrang liat-liat, klo ditabrak gimana? Nyusahin!" ucapnya dengan halus kepada gadis itu.
"Jadi loh ngapain pke ngelamun tadi? Udah tahu kita mau nyebrang. Pake ngelamun lagi, loh mikirin apasih?" Ucap Sia yang marah karena dianggap nyusahin,tetapi dia urungkan karena Yasa menarik tangannya saat hendak menyeberang walaupun sudah dilepasnya.
"Mikirin loh" ucapnya dengan santai
"hah? Loh ngak mikirin mesum-mesum kan tentang gue?" balas Sia sambil tertawa lagi dan terus berjalan.
Melihat sahabatnya yang berfikir terlalu vulgar. Membuatnya menggeleng geleng kepala dan memukul halus kepala gadis itu dan terdiam lalu terus berjalan.
di sepanjang sisa perjalanan yang semakin dekat mereka berdua menghabiskannya dengan saling menggoda jika besar nantinya. Dan tentu Sia yang selalu menggoda Yasa dengan mengatakan bahwa Yasa akan susah memiliki pacar karna sifatnya yang tertutup kepada orang lain belum lagi tingkah Sia yang terus berlarian di sepanjang lorong- lorong yang lumayan besar yang sukses membuat Yasa tertawa kecil melihat tingkah Sia yang semakin tidak karuan saja.
Selamat membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN KENANGAN
Teen Fictionseorang anak perempuan yang mempunyai mata berkilau berdiri di atas awan yang Tengah dilumuri oleh tetesan-tetesan air yang bertemu dengan anak laki-laki seumurannya. Mereka bermain seperti anak-anak pada umumnya sehingga mereka akrab satu sama lai...