LIMA

20 1 0
                                    

Masa liburan telah berakhir dan mereka harus mulai terbiasa dengan pelajaran dan kurikulum sekolah.

"Yas, cepat bangun Yas. Hari pertama kita sekolah. Gue mau tahu kelas kita sama atau ngak" ucap Sia yang sedari tadi mengetuk pintu kamar yang ditempati Yasa tidur.

"Berisik!" teriaknya sambil membuka pintu dengan sudah memakai seragam

"Gue nunggu dibawahya. Gue tau loh belum siapin buku-buku kan" ucap Sia dengan berlari kecil menunggunya di teras panti yang cukup luas.

Setelah merapikan bukunya Yasa pun turun ke bawah dan melihat Sia yang menggaruk2 tanah dengan sepatunya dan menunduk melihat tanah yang dia bongkar

"Ngapain?" ucap Yasa dengan heran sambil menghampirinya

"Tungguin loh"jawab Sia dengan tersenyum kepada sahabatnya.Walaupun tidak dijawab oleh Yasa

Perjalanan ke sekolahpun dilakukan.
Disepanjang jalan Sia selalu bertanya

"Yas, gue udah cantik kan?" ucapnya dengan terus bercermin dengan kaca kecil.

Yasa tidak menjawab sahabatnya itu dan terus berjalan. Dia pikir Sia cukup bodoh dengan terus memperhatikan cermin dan memperbaiki penampilannya yang membuatnya geram tetapi dibalik itu Yasa berfikir Sia mulai berubah padahal gadis yang dia kenal nya dulu sangatlah tomboy dan culun bahkan selalu bermain lumpur.

Dengan merasa terabaikan Sia pun langsung kedepan Yasa dan berhadapan dengannya

"Yasa, kalo ditanya itu jawab" ucapnya dengan kesal

Yasa yang terbangun dari lamunannya langsung menatap gadis itu. ternyata Sia sudah banyak berubah dia bahkan memakai lips ice
Di bibirnya sebagai tambahan di wajahnya.

"Cantik" ucap Yasa yang seketika membuat Sia berhenti mengomel

Yasa merasa bukan lagi melihat Sia sebagai sahabatnya melainkan sebagai gadis yang baru tumbuh menjadi remaja.

"Maksud gue, baju loh yang cantik" ucapnya dengan terus berjalan melewati gadis itu

Sia pun hanya menyusul Yasa yang melewatinya dan terus berjalan disampingnya. Dengan berharap bahwa perkataan sahabatnya itu tulus dari Yasa.

"Emang loh kenapa dandan.biasanya ngak pernah" ucap Yasa dengan penasaran.

"Karna gue mau punya cowok, bayangin deh ketika gue punya cowok yang ganteng dia bakal nganter gue pulang. Jadi loh ngak susah-susah lagi pulang jalan kaki bareng gue. Loh bisa naik sepeda yang biasa loh pke waktu smp" Ucapnya dengan tersenyum-senyum kecil.

mendengar Sia bicara tentang pacar impiannya lagi membuat Yasa hanya terdiam dan berjalan.

~*~*~

Hari sekolahpun dimulai......
Yasa dan Sia mulai mencari cari kelas mereka. ternyata mereka berada dalam kelas yang sama X IPA 3
Mereka tertawa bersama setelah sekian lama mereka akhirnya satu ruangan karena waktu SMP mereka hanya satu kelas sejak kelas 1 SMP dan berpisah di kelas 2. Tawa terus bersama mereka hingga mencari tempat duduk agar mereka dapat duduk berdua.
Semua siswa/i dikelas mengira mereka pacaran yang tentu saja di gubris oleh mereka berdua walau perasaan mereka satu sama lain entah suka atau tidak atas tindakan teman kelas mereka.

Dalam sehari Sia mulai mendapatkan teman di dalam kelasnya walau hanya beberapa mereka sudah akrab satu sama lain. Mungkin karena sifat Sia yang ceria dan mudah bergaul.sedangkan Yasa seperti kesulitan mendapatkan teman kelas lain selain Sia. Melihat sahabatnya yang hanya diam membaca buku. Sia menyuruh teman sekelasnya yang laki laki agar tidak sungkan mendekati Yasa dan menjelaskan sedikit sifat sahabatnya itu yang memang sangat kaku bagi orang asing.

Melihat sahabatnya yang mendekati tempat laki-laki dan membisikkan sesuatu ke mereka dan seketika anak laki laki itu melihat Yasa kompak. Yasa pun merasa bingung dan melihat sahabatnya itu tertawa dan keluar kelas meninggalkannya.membuatnya berfikir Sia pasti melakukannya lagi sewaktu SMP karena tidak ada yang mau menemani Yasa karena kikuknya dirinya dengan orang lain.

Dengan langkah kecil dia keluar dari kelas dan mencari Sia yang sedang berkumpul di depan kelas. Dan menarik tangan Sia yang sibuk bicara dengan teman barunya

"Temanin gue ke kantin"ucapnya dengan terus memegang tangan gadis itu

"apaan sih loh. Gue lagi bicara sama teman gue" ucapnya tetapi terus mengikuti langkah sahabatnya itu

"Gue tau loh pasti bicarain gue kan sama teman teman loh" ucap Yasa dengan terus berjalan ke kantin

"Kok loh tau. Loh denger yaa" jawabnya dengan penasaran

" gue gak bodoh Sia. cewek-cewek itu terus ngeliatin gue" ucap yasa yang tiba- tiba berhenti dan melihat gadis itu

"Jangan jodoh- jodohin gue. Gue ngak suka" katanya lagi dengan tekanan kepada Sia

"Emang kenapa? Cewek yang naksir loh cantik kok"ucap Sia yang selalu menolak jika tahu ada gadis yang menyukainya

"karena gue mau jatuh cinta apa adanya, ngak dipaksain sama siapapun" ucapnya dengan terus menatap sahabatnya itu

Sia seketika terdiam mendengar ucapan Yasa. Sia menyadari Yasa sangatlah bijaksana, berbeda dari dirinya yang masih suka mengeluh terhadapnya.

"Maaf" ucap Sia dengan menunduk

haii everyone!! ini buat 2 minggu lagi yah. Soalnya mau fokus belajar😂😂😂😂

HUJAN KENANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang