Satu

7.9K 300 9
                                    

"Tae-ah berjanjilah kau akan menungguku" kata gadis kecil berambut hitam kecoklatan.

"Ne Jichu-ya, hati hatilah di sana,jangan manja lagi kita akan bertemu saat besar nanti lagi"

"Hiks... tapi..aku...akan merindukanmu....Tae-ah ikut lah denganku ke Seoul....hiks.. kumohon" kata gadis itu mulai menangis

"Jichu-ya jangan menangis kita kan akan ketemu lagi"

"Hiks... tapi aku gak mau"

"Jisoo-ya ayo cepat nanti kita ketinggalan pesawat !!!" Kata Ibu Jisoo sambil menarik tangan kecil Jisoo.

"Eomma Jichu mau tinggal bersama Tae. Jichu tinggal di sini aja dengan Tae. Eomma pergi saja. Jichu bisa jaga diri kok"

Plak!!

Sebuah tamparan mendarat dengan kuat ke pipi mulus Jisoo. Air mata Jisoo keluar tanpa di sadarinya. Ibu tirinya langsung menariknya untuk pergi dari sana.

"Ayo!!! Anak kurang ajar"

"Hiks.. hiks.. hiks.. dadah Tae...hiks"
.
.
.
.
.
.

10 tahun kemudian
"Jisoo-ya eomma mau bicara sama kamu"

"Ne, Eomma mau bilang apa? Kalau tentang perjodohan itu aku nggak mau dengar"

"Jisoo-ya!!!sudah Eomma bilang jika kamu setuju dengan perjodohan itu maka keuntungannya bagi keluarga kita banyak!! Kamu tau kan kehidupan kita sudah susah. Kamu seharusnya mengerti. Kamu sudah dewasa sekarang. Jadi bersikaplah layaknya orang dewasa"

"Eomma nggak dengar apa! Kalau aku nggak mau ya nggak mau!!! Lagian Eomma bukan ibu kandung aku jadi Eomma gak berhak ngatur kehidupan aku!! Hanya aku yang berhak memilih sama siapa aku akan menikah."

" sekarang kamu sudah beraninya melawan eomma!!"

"Itu bukan hak eomma sekali lagi ku ingatkan eomma bukan ibu kandung aku, aku muak dengan sikap eomma yang egois!!Jisoo mau kembali ke Daegu ke tempat Tae, aku nggak mau tinggal di sini!!"

"Diam!!Sekarang masuk ke dalam kamar mu!!"

"Enggak!! Aku mau pergi ke Daegu!!"

Jisoo berlari keluar rumah sambil menangis. Tangisannya tidak pernah berhenti. Dia mengutuk dirinya sendiri, karena membiarkan ayahnya menikah dengan gadis tidak tau diri itu. Dan sekarang dia harus menanggung semuanya.

"Jisoo-ya" panggil seseorang dari belakang. Dia adalah Jennie

"Jennie-ya"Jisoo memeluk Jennie dengan erat melampiaskan kesedihannya kepada sahabatnya itu.

"Lo nangis?" tanya Jennie sambil mengusap air mata Jisoo

"Gue nggak mau kembali lagi ke rumah  itu. Gue nggak mau di jodohkan sama Chanyeol. Gue hanya sayang sama Tae"

"Lo yakin Tae masih ingat sama lo, mending lo ikutin kata eomma lo belum tentukan Tae ingat sama lo. Sedangkan Chanyeol dia udah pasti sayang sama lo"

"Gue yakin kalau Tae masih ingat sama gue"

"Terus lo mau kemana sekarang?"

"Kemana aja yang penting gue nggak mau ke rumah itu lagi. Gue muak"

"Ya udah mending lo ikut gue ke rumah gue. Tapi nanti malam gue ada tawaran ke club' .lo mau ikut atau lo di rumah gue aja"

"Club'?"

"Iya lo taukan kerjaan gue gimana?"

"Hmm Jen tapi gue nunggu di luar aja. Soalnya gue ga pernah masuk club.Lisa sama Rose ikut ga?"

My Frist KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang