Delapan💔💔💔

2.4K 178 24
                                    

Jisoo masih belum sadar dan sejak tadi Chanyeol selalu bolak balik sambil sesekali melirik Jisoo. Sekarang pikiranya sedang kacau. Bagaimana Jisoo tidak akan sadar untuk selamanya.

Dia mendekati Jisoo dan mengecup keningnya. Setelah ia melakukan itu dia duduk di sebelah kasur Jisoo. Dengan mengemgam tangan gadis itu.
.
.
.
.
.
Sekarang Taehyung berada di depan pintu UKS. Dia menatap wajah cantik Jisoo, ada penyesalan dalam hatinya. Tapi penyesalan itu gk berguna sekarang.

Ingin rasanya ia masuk dan memeluk gadis itu. Tapi ia tau jika ia masuk itu akan menambah masalah. Apalagi saat melihat Chanyeol tertidur dengan tampang wajah cemasnya.

Jisoo maafin gue ya. Gue emang kasar sama lo. Tanpa mikirin perasaan lo. Sekali lagi gue minta maafya.

Taehyung segera berbalik untuk neninggalkan ruangan itu. Saat ia berbalik ia menemukan Jihyo gadis yang mengatakan Cinta kepadanya. Dia hanya menatapnya sebentar lalu pergi.

"Tunggu" Jihyo membuka suara lalu mendekati Taehyung. Jihyo membawa sebuah kertas berwarna merah"gue tau lo bakalan kesini. Makanya gue kesini..... gue nemuin surat ini di loker Jisoo" Jihyo membarikan kertas itu. Taehyung melihat kertas itu sesaat kemudian mengambik surat itu.

"Soal yang waktu itu. Gue minta maaf sebenarnya gue sama teman teman gue hanya main TOD, dan gue gk tau kalau masalahnya bisa sebesar ini" Jihyo menunduk kemudian menatap Taehyung lagi" Gue gk gerti arti surat itu mending lo baca. Karena kayaknya itu surat ada hubunganya sama keselamatan Jisoo"

Taehyung melihat surat itu kemudian membacanya

Kim Jisoo
Bagaimana kabarmu...
Akhir akhir ini gue selalu ngawasin lo jadi berhati hatilah.
Jisoo gue tau lo kecelakaan.
Jadi setelah lo sadar gue mohon lo temuin gue. Ditaman belakang sekolah. Atau lo bakal nyesal

"Arti surat ini apaan gue gk gerti apapun yang dia tulis. Tapi gue yakin Jisoo dalam bahaya. Gue mohon lo jangan bilang tentang surat ini sama siapapun" Taehyung berbalik menuju UKS dan disana ia tidak menemukan Chanyeol. Mungkin ia sedang mencari udara segar pikir Taehyung

Dia memasuki ruang itu kemudian mengahampiri Jisoo. Di mengusap kepala gadis itu sambil tersenyum. Dia ingat saat kecil Jisoo selalu bermanja manja denganya. Bahkan di Daegu Jisoo hanya mempunyai 1 teman dan 1 sahabat yang tidak lain Taehyung.

"Jisoo cepatlah sadar... gue rindu sama sikap manja dan cerewet lo. Padahal kita belum bertemu lama gue masih mau bicara lebih lama sama lo. Lo jangan ningalin gue lagi" Taehyung mengemgam tangan Jisoo lalu meningalkanya di berbalik memastikan gadis itu baik baik saja.

Seseudah ia pergi Chanyeol langsubg datang membawa buku. Mungkin untuk belajar karena sebentar lagi kelasnya ada ulangan harian. Chanyeol gk mau ia berada di peringkat terakhir.

Dia melrik jisoo gadis utu sangat cantik bahkan saat tidur seperti ini.
.
.
.
.
.
"Udah gue duga lo itu sama aja kayak cowok lain di dunia ini mata keranjang tau gk" Kata Irene dengan penekanan pada setiap katanya. Taehyung melihat Irene ada kemarahan besar pada mata indah nya.

"Ren.... Jisoo sakit lo gk ada perasaan apa"

"Bodo amat... gue malah lebih senang kalau wanita itu mati. Tapi walaupun hanya patah tulang gue udah cukup setidaknya dia gk bakalan bisa mengang lo lagi" Mata Taehyung membulat saat mendengar kata kata Irene. Dia masih tidak percaya akan apa yang ia dengar.

Taehyung mengeluarkan kertas yang di berikan Jihyo kepadanya. Lalu menunjukanya tepat di mata Irene.

"Lo yang nulis ini?" Tanya Taehyung dengan serius. Irene terdiam menatap surat yang ditunjukan Taehyung.

"Jawab!!" Irene tersentak mendengar bentakan Taehyung.

"Bukan gue! Lagian gue gk pernah liat surat itu. Sumpah Tae gue gk pernah liat atau nulis surat itu"

"Lo yakin?"

"Iya gue yakin! Lagian lo kenapa curiga sama gue. Emang isi surat itu apaan? Sampai lo berani bentak gue" Irene menatap sinis ke Taehyung sambil berusaha  merebut surat itu dari Taehyung.

"Lo gak perlu tau. Tapi yang pasti gue bakal buat orang yang nulis surat ini betekuk lutut di hadapan Jisoo" Taehyung pergi meninggalkan Irene. Perasaanya masih labil jadi ia melampiaskanya kepada Irene.

Gue bakal liat apa yang bisa lo lakuin. Buat nyelamatin Jisoo tau. Bukan gue yang bakal bertekuk lutut tapi Jisoo. Di bakal membalas semua kesalahanya rasa sakit hati gue belum hilang

Seseorang keluar dari balik semak semak kemudian berjalan seperti siswa lainya.
.
.
.
.
.
Jisoo membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk pada matanya. Dia melihat sekelilingnya orang pertama yang ia liat adalah Chanyeol yang asik dengan bukunya.

"Chanyeol" pangil Jisoo lirih. Tengorokanya sangat perih saat berbicara. Chanyeol langsung cepat cepat menghadap Jisoo dan memeluk Gadis itu dia tersenyum saat tau Jisoo sudah sadar.  Jisoo hanya tersenyum melihat Chanyeol.

"Yak! Lo lama banget sadar. Ke enakan ya tidue satu harian penuh. Gue rindu sama lo" Chanyeol masih tersenyum senyum sendiri

"Tae mana?" Senyuman Chanyeol seketika hilang. Dia mengalihkan pandabgan dari Jisoo" lo kok gk jawab gue? Taehyung gk papakan?"

"Jisoo please lo jangan bahas soal Taehyung lagi. Gue muak dengarnya. Lagian seberapa penting suh dia sama lo makanya lo rela kayak gini?" Jisoo tersenyum melihat Chanyeol yang menasehatinya. Dia tau kalau namja ini sedang dalam ambang kecemburuan yang tinggi.

"Sayang emang gue gk boleh nanya tentang taehyung. Lo gk usah cemburu ya" Seketika wajah Taehyung langsung memerah sekaligus tersenyum saat Jisoo memangilnya dengan sebutan sayang untuk pertama kali.

"Hmm... Taehyung baik baik aja kok. Malah seharusnya lo mikirkan diri lo dendiri. Liat lengan lo patah. Entar siapa yang bakal nyuapin gue" Kata Chanyeol lalu mengusap usap wajah Jisoo

"Ya lo makan sendiri lah. Masak harus di suapin kalau punya tangan atau kaji itu du gunain jangan di anggurin entar kaki sama tangan lo gk ada baru tau" Jisoo tersenyum sekarang tengorokanya tidak terasa sesakit tadi.

"Gue rindu sama lo yang kayak gini" Chanyeol menitiskan air mata. Jisoo menatap Chanyeol lalu mengelus kepala namja itu dengan tangan kirinya.

"Yeol gue minta maaf ya buat lo khawatir sampai lo nangis kayak gini. Sumpah gue gk niat bikin lo khawatir" Jisoo menghapus air mata itu lalu memeluk Chanyeol yang lalu di balas oleh Chanyeol. Mereka tidak tau di balik kebahagian mereka ada seseorang yang mengintip lewat kaca UKS. Dia tersenyum sinis ke arah Jisoo. Dia memengang sebuah pisau.

Kita bakal liat Jisoo. Siapa pemenangnya. Akan gue pastiin lo gk bakalan gidup dengan tenang setelah yang lo buat sama gue. Gue udah nunggu lama buat hal ini. Jadi bersenang senang lah.

Hai..
Akhirnya publis Juga...
Kalian mau Vsoo atau Yeolsoo
Biar tau akhirnya
Di vote ya biar semangat...
Di comment aku pasti lebih semangat
Dahh
Makasih yang udah vote sama comment dan yang hanya baca😁😁😁😁

My Frist KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang