Jisoo mendudukan dirinya di sebuah tempat duduk tepat di depan kelasnya. Ia mendegus kesal sambil sesekali melirik sekelilingnya.
"Itu cowok jerapah lama banget sih" katanya pada diri sendiri sambil memainkan poselnya.
"Udah lama ya" pangil seseorang membuat Jisoo berbalik. Tapi ia tidak menemukan Chanyeol.
"Lo siapa" Tanya Jisoo sambil berusaha mengigat wajah namja satu itu.
"Foto itu" gumam Jisoo sambil menatap sinis kearah namja itu. Namja itu malah menatap Jisoo dari bawah hingga ke atas kepala. Membuat Jisoo sedikit menjauhkan diri darinya.
"Jinyoung" kata namja itu sambil mengulurkan tanganya. Jisoo membalasnya walau dengan ragu ragu.
"Lo yang girim pesan sama gue tapi kok makai nama Chanyeol!!" Bentak Jisoo lalu segera pergi untuk meninggalkanya perasaanya mengatakan namja ini punya niat jahat.
"Lo gk perlu takut gue gk bakalan nyakiti lo" kata Jinyoung lalu menarik tanga Jisoo kasar membuat Jisoo tertarik. Jisoo meringis kesakitan tapi itu malah membuat namja itu tersenyum sinis.
"Lo lupa sama gue?" Tanyanya sambil menguatkan cengkraman tanganya.
"Brengsek lepasin tangan gue" Sebenarnya Jisoo visa memukul namja itu tapi keadaan tanganya tidak memungkinkan.
"Sialan" namja itu mendorong tubuh Jisoo membuat tubuh Jisoo terhempas ke lantai. Sekolah sedang sepi karena di pulangkan lebih awal.
"Brengsek" Jisoo berdiri lalu segera berlari dari Jinyoung tapi langsung di susul Jinyoung.
"Lo jangan lari!!!" Teriak namja itu membuat Jisoo ketakutan. Tanpa sadar ia menangis.
"Taehyung tolong gue!!.... siapa aja tolong gue!!" teriak Jisoo sekarang yang di pikiranya adalah bagaiman ia bisa lari dari namja satu ini.
Jinyoung menarik tangan Jisoo saat ia berada didekatnya.
"Lepas!!! Lo siapa sihhh!!!" Teriak Jisoo membuat namja itu menamparnya hingga Jisoo terjatuh. Terlihat jelas sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.
"Ikut gue!!" Bentak Jinyong sambio menarik tangan Jisoo kasar. Ia tersenyum sinis melihat bagaimana gadis malang itu menangis di depanya.
"Gk!!!! Gue gk mau!!" Jisoo berusaha melepaskan tanganya tapi hasilnya nihil. Jinyong menarik rambut Jisoo kasar
"Lo mau ikut atau gue bakal buat lo tersiksa" ancamnya sambil melepaskan tarikan rambut Jisoo kasar.
"Gk!! Gue gk mau!! Lo siapa?!!!" Jisoo menginjak kaki Jinyong lalu berlari sekuat tenaga agar menjauh dari namja itu.
Tanpa sengaja Jisoo menabrak seseorang. Tunggu itu Taehyung ia tersenyum tipis lalu segera memeluk Taehyung. Taehyung membalas pelukan itu sambil menatap Jisoo yang sedang menangis dan berkeringatan. Ia mengelus kepala Jisoo lembut membuat Jisoo merasa nyaman.
Perlahan Jisoo melepaskan pelukan itu. Tapi air matanya belum lepas dari mata indahnya. Taehyung mengusap air mata itu lalu memeluk Jisoo kembali. Bahkan kemejanya telah basah karena air mata Jisoo.
"Wae?" Tanya Taehyung halus. Tapi pertanyaan itu malah membuat tangis Jisoo semakin kencang. Ia lalu melepaskan pelukan itu. Tunggu ia baru menyadari bahwa Jisoo berdarah. Taehyung memengang wajah Jisoo halus lalu mengusap darah itu perlahan.
"Tae-ah di..dia..hiks..hiks m...a-"belum sempat Jisoo berbicara sepenuhnya
Taehyung segera memeluknya tanpa aba aba."Tenanglah" Taehyung mengelus rambutnya dengan lembut sampai Jisoo merasa tenang.
.
.
.
.
.
Shit... kenapa dia bisa ada disini....kayak nya gue harus beri perhitungan sama tu cowok.
.
.
.
.
.
"Gimana keadaan lo?" Tanya Taehyung yang sekarang duduk di sebelah Jisoo. Sejak tadi gadis itu hanya menatap ke depan tanpa mempedulikan sekelilingnya."Lo kenapa?" Tanyanya berhasil membuat Jisoo mengalihkan pandanganya. Tanpa sadar ia mengeluarkan air mata lalu sesaat kemudian menghapusnya.
"Kalau lo gk mau bilang. Gak papa kok. Yang penting lo tenang gue gk mau lo sakit karena mikirin hal itu" Jisoo mengeleng lalu kemudian tersenyum hambar menutupi semua ketakutan yang berada pada dirinya.