Empat(Jisoo POV)

2.8K 190 1
                                    

Sekarang gue ada di rumah Taehyung. Disana ada eomma Taehyung yang dari tadi tertawa bersama gue . Sedangkan Taehyung memainkan HP nya. Terkadang gue diam diam melirik ke arah Taehyung.

"Jisoo-ya ayo bantu bibi masak Taehyun kamu juga ikut" kata eomma Tehyung lalu berjalan ke dapur diikuti gue lalu Taehyung.

"Taehyung-ssi bersihkan ikan itu kalau kamu Jisoo potong bawang itu ya. Eomma ke kamar dulu sepertinya telepon eomma berbunyi" kata eomma Taehyung lalu langsung naik ke atas

"Ne bibi" jawab gue walaupun itu tidak perlu. Karena Eomma Taehyung sudah duluan pergi.

Kemudian gue kembali memotong bawang. Sebenarnya gue nggak terbiasa memotong bawang karena di rumah gue ada pembantu. Gue milirik ke arah Taehyung dia sangat alih dalam membersikan ikan tersebut. Tatapan gue sama dia ketemu cepat cepat gue langsung mengalihkan pandangan.

Sekarang gue udah selesai memotong bawang tapi eomma Taehyung belum kembali kembali.

"Taehyung-ssi bibi belum datang?" Kata gue membuka percakapan. Taehyung langsung berbalik dan melihat gue dengan malas. Ya menurut gue mungkin dia malas meladani gue.

"Eomma pasti ketiduran"

"Gue boleh nggak membangunkan bibi" tanya gue

"Ne" katanya singkat

"Kamar bibi di lantai berapa?"

"Lantai 4 paling ujung"

Lantai 4 ya ampun gue nggak habis pikir rumah 5 tingkat ini hanya di huni 2 orang.

"Gumawo" kata gue lalu berjalan tetapi tanpa sengaja kaki gue kesandung sama tempat sampah. Gue terjatuh begitu juga dengan tempat sampah itu. Taehyung segera berbalik dan tertawa melihat gue, bukanya membantu dia malah menertawakan gue. Malah kaki gue rasanya sakit banget kayaknya keseleo.

"Yak!! Jangan hanya diam bantu gue!!" Kata gue sambil mengelurkan tangan gue. Tapi apa dia hanya memandang tangan gue. Terpaksa gue berusaha berdiri sendiri. Tapi hal itu sia sia karena gue terjatuh lagi.

"Babo"kata Taehyung sambil tersenyum. Sekarang dia mendekati gue lalu mengulurkan tanganya lalu membantu gue berdiri. Dia membantu gue berjalan sampai sofa lalu mendudukan gue.

"Aish" desis gue menahan sakit pada kaki gue.

Sekarang Taehyung sudah pergi entah kemana mungkin kembali memasak. Tapi tiba tiba dia muncul dengan minyak di tanganya.

Dia duduk di lantai lalu mengambil kaki gue kemudian meletakanya di lututnya. Dia menuangkan minyak itu kemudian mulai mengurut kaki gue.

"Yak!!sakit!" Kata gue sambil menutup kedua mata gue karena menahan sakitnya

"Babo diamlah" katanya sambil terus fokus pada kaki gue

Gue tersenyum saat melihat dia mengobati kaki gue. Entah kenapa gue nyaman saat dia mengkhawatirkan gue.

"Kenapa lo senyun senyum?"

"Aniyo" kata gue lalu mengalihkan pandangan gue ke arah lain.
.
.
.
.
.
Sekarang Eomma Taehyung udah makan sama Jisoo dan Taehyung. Ya di makan malam itu hanya terdengar suara garpu dan sendok yang saling berjumpa.

"eomma sudah selesai sekarang Eomma ingin tidur selamat tidur" kata Eomma Taehyung. Gue hanya menatap aneh ke arahnya. Bagaimana bisa dia kan barusan bangun. Eomma Taehyung sudah pergi ke kamarnya

"Tae..." kata gue setengah berbisik.

"Wae?" Katanya tanpa melihat gue. Gue mah udah biasa di kek gituin sama namja alien ini.

"Gue mau pulang lo bisa gk ngaterin gue" kata gue ragu. Ya memang jujur gue belum mau pulang ke rumah gue itu.

"Hmmm"

"Kok hanya hmm. Lo mau apa gk sih?"
Kata gue sambil memberhentikan acara makan gue

"Lo bisa pulang jalan kakikan?" Kata Taehyung santai

Wahat!! Gila benar ni cowok. Masa nyuruh cewek cantik kek gue pulang jalan kaki malam malam lagi entar kalau gue di apa apain dia mau tangung jawab apa

"Ya udah" kata gue berusa menetralkan emodi gue yang udah di ambang batas

"Hmmm"
.
.
.
.
.
Sekarang gue udah ada di jalan dan paling parahnya gue jalan kaki.
Gue kira dia hanya bercanda tapi teryata gk.
Kaki gue udah mau patah nih. Malah rumah gue masih jauh lagi.

Tin tin

Suara klakson mobil dari belakang. Ini orang cari masalah ya sama gue udah tau gue lagi bad mood

"LO CARI MATI YA!!!" Teriak gue spontan

"Lo Jisoo ya" kata si pengendara mobil itu. Ya ampun kok dia bisa kenal gue. Apa di penguntit ya.

"Lo siapa?"

"Gue Oh Sehun" katanya dengan suara beratnya

"Ohh"

"Mau kemana malam malam gini?"

"Mau berak!! Ya mau pulang lah" kata gue dengan tanpa minat

"Mau gue antarin?"

"Gak gue gk perlu lagian dekat lagi" kat gue bohong ya gk mungikin lah ya kan gue di antar pulang sama orang yang baru gue jumpai

"Serius nih? Lo tau nggak di sana banyak oom oom yang mabuk mabuk an" katanya sambil menunjuk sebuah tempat yang gelap

"Gk" Gue bohong gue hanya jaga harga diri

"Ya udah gue duluan"

"Hmmm"

My Frist KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang