Nesa sesegera mungkin dia naik ojek untuk berangkat kesekolahnya karena munkin dia sudah ditunggu oleh seseorang yang telah mengirim pesan itu.
Sesampainya didepan gerbang sekolah, Nesa segera turun dan mulai memasuki lingkungan sekolahnya.
"Bang makasih, nih uangnya", ucap Nesa.
"Iya Neng", sahut tukang ojek tersebut dan kemudian pergi.
Tanpa ragu Nesa terus berjalan sambil menengok negok kejendela disetiap kelas.
Brak..!!
"Eh neng Nesa?".
"Mang Awi maaf mang Nesa tadi gak liat.
"Iya neng gak papa, emang neng nesa lagi cari siapa?".
"Emm... Engak tau mang", jawab Nesa bingung.
" Loh kok gak tau sih neng?".
"Iya mang, kalau dijelasin juga susah, yaudah Nesa pergi lagi buru buru nih mang", jawab Nesa.
"Iya neng".
Akhirnya Nesa pun kembali mencari sipengirim pesan itu.
"Aneh sebenarnya siapa sih yang ngajak ketemu itu?, terus juga ada urusan apa ya?", guman nesa sambil bertanya tanya.
Setelah lama nesa mencari tapi tetap tidak kunjung bertemu kemudian Nesa naik ke lantai berikutnya dan disana Nesa terdiam sambil mencari cari dari atas sana.
"Sebaiknya aku telvon saja", ucap Nesa.
"Maaf nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi, cobalah beberapa saat lagi", bunyi ponsel Nesa.
"Lah kok gak bisa dihubungi sih?", keluh Nesa.
Tiba tiba ada anak laki laki yang berjalan dari ruang lab menuju gudang dengan memakai jaket hitamnya.
"Tunggu tunggu jagan jagan dia?, tapi sepertinya aku kenal", guman Nesa.
Nesa pun segera menuruni tangga dan berlari mengejar siswa tersebut.
"Tunggu!", teriak Nesa.
Tapi sayang siswa itu malah terus berjalan.
Setelah lama berjalan akhirnya siswa itu mengentikan langkahnya disebuh gudang belakang sekolah.
Nesa yang sedari tadi mengikuti siswa itu pun langsung ikut menghentikan langkahnya.
Kemuadian siswa itu membalikan badan dan membuka tutup kepala jaketnya.
"Kak Revan?", ucap Nesa kaget.
"Iya ini aku Revan aku mau bicara denganmu kali ini".
"Bicara apa memangnya?, kenapa harus disini".
"Aku ingin bilang kalau aku mencintaimu Nesa, aku benar benar mencintaimu", ucap Revan sambil memberikan bunga kepada Nesa.
"Tidak Revan akukan pernah bilang kalau aku tidak menyukaimu jadi aku tidak bisa", tolak Nesa.
"Kenapa Nes kenapa?".
"Ya aku tidak bisa".
"Oh ataukah mungkin kamu sudah punya pacar!!" ucap Revan marah sambil menarik narik bahunya.
"Hentikan kak Revan!", tangkis Nesa.
Plakk!
Pukulan dari Revan itu mengenai Nesa dan membuat Nesa merasa kesakitan.
"Stop!!, apa yang kamu lakukan?", tanya kak Farel yang tiba tiba datang itu.
"Nesa kamu tidak papa kan?", tanya kak Farel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Revolusi Cinta
Teen FictionTerimakasih karena sempat hadir dikehidupanku dengan sebuah luka dan goresan dihatiku, karena itu menjadi bukti dari kehadiranmu yang nyata. Dan hal itu tidak menjadi masalah, aku masih bisa tersenyum dan mampu menjalani kehidupanku dengan seseorang...