Hari ini tae, tee, kimmon, cop, ohm, toey, god, dan bas kumpul. Kemana mew dan art.? Art masih ngambek sama mereka semua gara-gara semalem mereka ngledek art.
Mew nemenin art. Sambil bujuk dia. Semalem art ngunci pintu. Mew ngga boleh masuk kamar. Padahal itu apartemen mew. Tapi setelah mew ngrayu art mau buka pintu.
Dan pagi ini art masih ngambek. Dia ngga mau bangun. Padahal temen temennya ngajak kumpul.
"bangun yuk" bujuk mew sambil mengelus kepala art
"mmmm. Jangan ganggu" ucap art dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"ayolah..ini udah siang. Kamu belum sarapan. Nanti aku ajak jalan-jalan, habis ini"
"ngga mau" ucap art lalu segera menarik selimut menutupi wajahnya.
"yang... Makan dulu. Aku ngga mau kamu nanti sakit"
"aku masih ngantuk kak..."
"ok ok. Makan dulu nanti tidur lagi"
"nyebelin" ucap art sambil mendudukkan diri.
Art sudah mencuci muka dan gosok gigi. Ia segera menduduki kursi.
"nih dimasakin sama bibi"
"kenapa ngga kakak aja yang masak.?"
"ngga bisa art.. "
"bibi mana.?"
"aku tadi minta tolong beliin bahan makanan di supermarket"
Art hanya mengangguk-anggukan kepala.
"tae tadi nelfon. Pada ngajak kumpul. Kamu beneran ngga mau ikut.?"
"tadi kaka udah tanya. Dan aku udah jawab" jawab datar art.
"iya iya yang" mew mengelus lagi kepala mew.
"jangan bete dong" bujuk mew.
"iya... " nada bicara art masih ketus.
"art..--"
"em.?"
"tidak hanya memanggil" mew masih tersenyum dan mengelus rambut art.
Mew menghela nafas. Dia sejujurnya sedang lelah. Ia masih ada banyak tugas tapi art akan marah kalau diabaikan lagi. Dan nada bicara art membuat ia sedikit harus lebih bersabar.
"aku ke kamar dulu" ucap art
Mew hanya memandang punggung art yang menjauh.
"aku masih mencintaimu" gumam mew yang mungkin hanya didengar dirinya.
.
"lo ngga jadi kesini bro.?" tanya tae dengan orang disebrang sana.
"art masih bete. Udah kalian seneng seneng aja dulu"
"padahal kita mau ngajak liburan dadakan. Lumayan libur 4hari.
"gue nyusul aja. Nanti gue bujuk art"
"beneran nih.?"
"iya.."
Lalu sambungan telefon itu mati.
Mew sedang menyelesaikan tugasnya. Art mengunci kamar jadi ia tak bisa masuk. Entah mew juga tidak tau. Art jadi gampang marah dan ngambek lama sejak kemarin. Ia bahkan tak tau apa kesalahannya.
"oh.. Mataku.. Rasa mengantuk sekali. Tapi tak mungkin aku tunda lagi. Bahkan aku belum tidur sama sekali" gumam art sambil menepuk kedua pipinya.
Saat sedang mengadahkan kepalanya. Ada panggilan telfon yang masuk.
Ivana
Oh teman kelasnya. Dan sepertinya mereka juga satu kelompok mata kuliah perhitungan proyek.
"iya, van.?"
"gue di depan apartemen lo"
"eh...!! "
"mau apa lo.?""besok gue mau ke luar negeri. Jadi ngga ada waktu lagi"
"iya iya gue buka pintu dulu"
Mew segera membuka pintu. Lalu mereka mengerjakan tugas di ruang tengah.
Ivana bukan wanita penggoda seperti kebanyakan wanita lain. Itu yang membuat mew nyaman dengan dia. Dia easy going.
Art yang mendengar ada suara wanita, segera keluar kamar.
"kak aku lapar" ucap art mengalihkan perhatian mew dan ivana.
"oh begitu.. Duduklah. Aku akan masakkan nugget" ucap mew.
Art duduk di meja makan sambil memainkan hp untuk menunggu mew.
Sedangkan ivana yang duduk di bawah di depan tv sedang membolak-balikan kertas membaca materi.
Ruang tengah dan meja makan tak berjarak jauh. Jadi sesekali art melirik ivana.
"makan dulu art. Aku lanjut mengerjakan tugasku dulu" ucap mew sambil tersenyum dan berniat berjalan menjauh.
Art segera mencegah mew. Tangannya menangkap cepat lengan mew.
"temani aku"
"aku harus menyelesaikan tugasnya"
"tolonglah..."
"baiklah. Ayo makan" mew akhirnya duduk di depan art.
.
Setelah makan mew membereskan semua yang ada di meja makan.
Sedangkan art sudah duduk di sofa diruang tengah. Lalu menyalakan tv.
"art..? Nonton tv di kamar aja. Aku mau lanjut nugas"
"kerjakan saja. Aku takkan nengganggu" ucap art datar.
"tetep ganggu art"
"yasudah kalian aja yang pindah"
Mew menghela nafas. Ia sudah lelah dengan tugas. Dan sikap art belum kembali.
"van, di studio ku aja. Ngga papa kan.?"
"ok..nyante mew"
Lalu mereka mengerjakan tugas dengan lancar. Tapi itu hanya 1jam. Art membuka pintu studio sedikit keras. Menghasilkan bunyi nyaring.
"art... -"
"aku bosan.!!" art memotong kalimat yang akan mew katakan.
"tunggu 15 menit lagi kami selesai"
"aku mau sekarang kak"
"tanggung art..."
"Sekarang..!!" art membentak mew.
Mew diam. Membisu. Ini pertama kali art berbicara dengan nada yang begitu kasar.
"aku akan menyelesaikan sendiri nanti. Aku permisi. Kita bahas minggu depan sebelum presentasi" ivana segera pergi. Ia mulai tak enak disini.
"art...sebenernya kamu kenapa.?" mew mencoba bertanya lembut.
"sudah puas berduaan dengan cewe itu.? Cih menyebalkan"
"kami mengerjakan tugas"
"alasan saja..!!"
"aku sudah coba bersabar. Aku bertanya baik-baik ada apa denganmu, kau diam. Lalu apa maumu.? Tugasku sedang banyak. Aku harus menyelesaikan segera semua tugasku agar aku bisa wisuda bersama dengan yang lain. Aku tak ingin mengabaikanmu tapi aku memang harus fokus. Lalu sekarang apa lagi.? Kamu membentakku saat aku bahkan sudah mengajak kau keluar"
Art diam. Ia tau ia salah. Tapi ia terlalu kesal.
"jadi kau mau keluar kemana.?"
"tidak jadi" art segera pergi ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Instagram Mewart [END] ✔
Short StoryBerisi fake instagram mewart 😁 . . . ❤❤❤💦💦💦👀👀👬👬👬👬 cast lain : ohm-toey tae-tee kim-cop good-bass