30

2.4K 301 8
                                    

-horse-

Jaehwa


"ayo daddy"

Daddy berjalan kearahku dengan terpaksa sedangkan mommy yang sedang duduk di depan televisi hanya tertawa.

Ku tarik sebelah tangan daddy sehingga tubuhnya jatuh kebawah.

"daddy janji kan mau jadi kuda-nya jaehwa" kataku.

Daddy mengangguk. "seorang laki-laki sejati tidak pernah mengingkari janji"

"bohong" sahut mommy dan dibalas dengan kedipan oleh daddy.

Aku segera naik keatas punggung daddy. Dengan peralatan yang lengkap aku sudah seperti cowboy betulan.

Daddy menggerakkan tubuhnya kesana dan kemari serta bertingkah layaknya kuda. Tak jarang sesekali ia mengusili mommy.

"jimin!" pekik mommy.

Daddy dan aku tertawa melihat mommy yang memekik karena kesal.

"park jimin jika sekali lagi kau usil, akan ku jewer telingamu" ucap mommy.

Namanya juga daddy, ia tidak pernah mendengarkan perintah mommy. Semakin dilarang maka daddy akan semakin menjahili mommy.

Terkadang sampai mommy dibuat menangis dan barulah daddy meminta maaf sambil memeluknya.

Sebenarnya yang anak kecil itu aku atau daddy?

"lari" daddy berseru tepat setelah ia membuat mommy kesal.

Masih dengan berperan sebagai kuda, daddy mencoba mempercepat langkahnya berusaha menghindari mommy.

Tapi baru setengah jalan tiba-tiba saja daddy mengerang kesakitan sambil memegang pinggang sebelah kirinya sehingga aku langsung turun dari punggungnya.

"daddy kenapa?" tanyaku.

Mommy yang tadinya marah langsung menghampiri daddy sambil tertawa.

"lihat! ini akibatnya"

"jangan diketawain sayang, bantuin"

"jaehwa mainnya sudah dulu ya, pinggang daddy sedang sakit" kata mommy sambil mengelus rambutku.

Aku mengangguk dan hanya bisa melihat daddy yang terus merengek ke mommy.

TOGETHER FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang