49

2.1K 274 16
                                    

-propose (1)-

Jimin

Saat aku berumur 23 tahun, aku tidak begitu paham dengan arti 'cinta' itu seperti apa. Tetapi begitu aku mengenal Seulgi, semuanya berubah, ia mengenalkanku pada arti yang sesungguhnya.

Wanita yang selalu memandangiku dari kejauhan, wanita yang selalu mengikutiku kemanapun, wanita yang selalu berdiri untuk melindungiku dari bahaya, dan wanita yang selalu memberikanku dukungan melalui senyum manisnya.

Jadi apa yang bisa kuberikan pada Kang Seulgi sebagai gantinya?

"hei jimin! kau melamun lagi" seru Taehyung.

Aku menggeleng. "tidak"

"dia pasti sedang memikirkan nuna-ku" sahut Jungkook yang tiba-tiba merangkul leherku.

Meskipun kesal tetapi Jungkook memang benar, sudah lama aku tidak bertemu dengan Seulgi karena perjalan bisnis bodoh dan aku merindukannya sekarang.

"nuna-ku ada dirumah minggu ini" bisik Jungkook seakan-akan mengerti isi pikiranku.

.

Aku pertama kali menyadari perasaan Seulgi yang dipendamnya selama bertahun-tahun ketika ia pernah menyelamatkanku dari sebuah kecelakaan.

Seulgi mengorbankan dirinya sendiri demi diriku. Dan setelah itu kami menjadi sepasang kekasih.

Ini sudah lebih dari lima bulan sejak kejadian itu, tetapi sampai sekarang kehidupan sehari-hari kami tetap tidak banyak yang berubah.

"maaf, apa kau menunggu terlalu lama?" sebuah suara lembut yang sangat kurindukan memecahkan lamunan.

"tidak apa, aku juga baru sampai" kataku.

Kang Seulgi tersenyum. "kalau begitu kita harus cepat pergi ke apartementmu dan memasak apa yang kamu mau"

"baiklah nona" balasku.

Seperti inilah jika kita memiliki waktu luang. Seulgi selalu datang ke tempatku untuk memasak apapun yang aku inginkan.

Di dapur yang jarang sekali kugunakan, aku suka ketika melihatnya sibuk menyiapkan makanan. Dan meski ini tetap apartementku, rasanya berbeda ketika Seulgi ada disini. Aku bisa merasakan hatiku ikut menghangat.

"jimin, do something happen?" Seulgi bertanya ketika aku tiba-tiba saja memeluknya dari belakang.

Aku tertawa kecil. "tidak ada"

Seulgi meniup sup yang baru saja selesai dibuatnya.

"cobalah! aahh..."

When Seulgi is with me, it's like my heart is going to overflow.

.

Ku rebahkan kepalaku di dada Seulgi sambil memeluknya erat. Aku suka memeluknya setelah kami selesai makan bersama, sekedar berbagi kenyamanan satu sama lain.

"seul, aku ingin melakukan sesuatu untukmu" gumamku.

"kenapa? kenapa sangat mendadak sekali?" tanyanya.

Ku hela nafasku pelan. "kau sudah mengorbankan banyak hal untukku"

"kau kan selalu mengorbankan waktumu untukku" Seulgi berkata.

"that's not it! something...you know...something" kataku sambil mengguncang pelan tubuhnya.

Seulgi tertawa dan mengusap rambutku. "itu tidak perlu, kau selalu bersamaku sudah cukup bagiku"

Hanya itu saja? Apa itu sudah cukup untuknya?

Waktu berlalu dengan cepat ketika aku sibuk memikirkannya dan sudah waktunya untuk Seulgi kembali. Seharusnya aku membiarkannya keluar tetapi entah mengapa tanganku malah menahannya.

"jimin—"

Aku tidak membiarkan Seulgi untuk menyelesaikan kalimatnya dan lebih memilih melumat bibirnya kasar.

Bibir kami bersentuhan, lidah kami saling bertautan, dan Seulgi melenguh pelan disela-sela cumbuan yang kuberikan.

Each time we apart, it feels harder and harder for me to bear.

"nghh-jiminhh.."

Aku menatapnya sayu saat ciuman kami terlepas. "malam ini, tetaplah disini" bisikku.

Seulgi mengangguk pelan lalu menyembunyikan wajahnya didadaku karena malu ketika aku menggendongnya menuju kamar.

.

Sinar matahari yang masuk melalui sela-sela tirai membuatku mengerang dan membuka mata.

Aku tersenyum ketika menemukan Seulgi yang tengah tertidur sambil memelukku. Wajahnya sangat lucu sekali, membuatku tak tahan ingin mengecupnya.

Saat aku terbangun dan melihat wajah Seulgi yang tertidur disebelahku, membuat otak yang tadinya jarang digunakan berpikir menjadi sedikit bekerja.

Aku berpikir suatu hari nanti akan terasa menyenangkan jika kita duduk bersama di meja makan dan makan masakan yang kau buat.

Di waktu luang kita bisa pergi berlibur bersama.

Saat malam tiba kita bisa kembali kerumah bersama lalu tidur sambil berpelukan.

Kemudian suatu saat nanti kita bisa memiliki keluarga bersama. Aku, Seulgi, dan beberapa malaikat kecil yang bisa membuat rumah kita penuh nantinya.

"aku mendapatkannya! apa yang bisa aku lakukan untukmu" gumamku.

-tbc-







AN: Jadi aku lagi pingin aja buat cerita tentang awal mula jimin ngelamar seulgi, tapi aku buat 2 part haha. Maafkan kalau update-an kedepannya lebih banyak ke narasi jimin.

TOGETHER FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang