69

1.7K 231 9
                                    

-button-

"park jimin cepat kancingkan kemejamu itu" Seulgi mendesah kesal saat melihat suaminya masih belum siap sejak tadi.

Seharusnya mereka sudah menjemput Jaehwa setelah pulang dari rumah sakit, tetapi karena Jimin merengek ingin pulang terlebih dulu dengan terpaksa Seulgi menurutinya.

Mendengar teriakan istrinya tentu saja Jimin tetap tidak bergeming. Tubuhnya masih terlentang diatas ranjang.

"jimin" Seulgi berkata sambil mendekati suaminya.

"ada apa? aku capek sekali, sini peluk dulu"

Seulgi merengut kesal. Selalu saja Jimin mencari alasan, ia tahu jika ada Jaehwa pasti pria ini jarang bisa bertingkah manja.

Dengan perlahan Seulgi merebahkan tubuhnya disebelah Jimin dan langsung disambut dengan pelukan hangat.

"kita harus menjemput jaehwa" gumam Seulgi.

Jimin mengangguk. "15 menit lagi"

Akhirnya Seulgi mengalah dan membiarkan Jimin untuk memeluknya lebih lama. Semakin lama, Jimin semakin mempersempit jarak diantara mereka sehingga Seulgi bisa merasakan hembusan nafas suaminya itu.

Jimin mengusap punggung Seulgi pelan, sesekali ia juga mengusap pipinya. Netranya tidak bisa lepas dari wajah Seulgi sedetikpun, seperti  tak pernah puas memandanginya.

"dua minggu lagi kau akan melahirkan, apa akan baik-baik saja?"

Tentu Seulgi tidak bodoh. Jimin pasti merasa cemas sejak mereka pulang dari rumas sakit, pria itu pasti teringat dengan kejadian beberapa tahun lalu.

Perlahan Seulgi mengecup bibir Jimin dan tersenyum. Ia berusaha mengatakan pada Jimin jika semua pasti baik-baik saja.

"kumohon jangan pernah meninggalkanku lagi ya, barang sedetikpun" bisik Jimin.

"iya aku berjanji sayang. sekarang cepat bangun dan kancingkan kemejamu itu, kau bisa sakit nanti" kata Seulgi sedikit mengomel.

Park Jimin bangkit dan menyeringai kearah istrinya. "kancingkan" rengeknya manja.

Astaga! Seulgi sebenarnya kesal melihat tingkah Jimin yang manja, sama saja seperti memiliki dua orang anak.

"huhh!"

Jemari Seulgi dengan telaten mengancingkan kemeja yang dikenakan suaminya, ia bersusah payah untuk tidak terlalu fokus pada perut seksi Jimin.

Tak perlu waktu lama bagi Jimin untuk menyambar bibir Seulgi dan melumatnya penuh gairah setelah istrinya itu menyelesaikan kancing terakhir.

Jika seperti ini, mereka akan terlambat menjemput Jaehwa.



Jika seperti ini, mereka akan terlambat menjemput Jaehwa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TOGETHER FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang