Park Jimin mengurungkan niatnya untuk melepas dasi dan jas hitam yang dikenakannya saat melihat Seulgi berjalan dari arah pantry.
Ini hampir tengah malam dan istrinya itu belum tidur? Biasanya Seulgi akan menuruti perkataan Jimin untuk tidak menunggunya saat dirinya sedang ada rapat bulanan.
Jimin menerima pelukan Seulgi dan mengecup pipi kirinya. "mengapa kau tidak tidur?"
"hanya ingin menunggumu saja" Seulgi menjawab dengan senyuman.
Karena tidak ingin membuat istrinya semakin lelah, Jimin menuntun Seulgi untuk duduk di sofa ruang tengah.
Mereka berdua hanya membicarakan topik-topik ringan, sambil sesekali bercanda. Sebelah tangan Jimin mendekap erat tubuh Seulgi membuat jarak diantara mereka semakin dekat.
"bagaimana rapatnya? berjalan dengan lancar?" Seulgi bertanya, tangannya memainkan dasi Jimin.
"eumm...seperti biasa"
"tidak lelah? mau kubuatkan teh hangat?"
Jimin menggeleng. Bibir pria itu mengecup puncak kepala Seulgi, kemudian beralih pada hidungnya, kedua pipinya, dan terakhir sedikit melumat bibir Seulgi.
"jimin, describe a hot woman" ucap Seulgi.
Mendengar perkataan istrinya yang sangat tiba-tiba membuat Jimin terkekeh pelan.
"cute smile, blue eyes, and very nice body"
Seulgi mendecak sebal karena itu sama sekali tidak menggambarkan dirinya. "then i guess i'm not a hot woman"
Jimin sangat mengerti jalan pikiran istrinya yang sangat sederhana. Berpacaran lebih dari dua tahun membuatnya berpengalaman.
"honey, you never said to describe a perfect girl for me" bisik Jimin lembut dan tersenyum manis setelahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AN: Akhir-akhir ini lagi pengen buat chapter yang isinya Seulgi-Jimin terus haha, next bakal ada Jaehwa lagi.
