62

1.7K 230 13
                                    

-cravings-


Park Jimin tersenyum lebar ketika istrinya duduk dan bersandar pada dada bidangnya. Memasuki bulan ke delapan kehamilan, membuat Seulgi semakin manja padanya setiap kali ada kesempatan.

Jimin tidak merasa keberatan karena ia tidak dirugikan sama sekali.

"dimana jaehwa?" Jimin bertanya.

Seulgi menolehkan kepalanya dan menarik wajah Jimin sebelum mengecup bibirnya.

"sedang ikut ibumu ke supermarket" Seulgi menjawab.

Jimin melingkarkan tangannya pada perut Seulgi sambil mengecupi bahunya pelan setelah menanyakan keberadaan Jaehwa karena  tumben sekali ia tidak mendengar teriakan anak laki-lakinya itu.

"jimin, aku ingin sesuatu"

Park Jimin sebagai seorang suami yang siaga dengan cepat sedikit membalikkan tubuh Seulgi dan menanyakan apa yang diinginkan istri cantiknya itu.

Bukannya menjawab pertanyaan Jimin, Seulgi memilih untuk menenggelamkan wajahnya dibalik jaket jeans yang Jimin kenakan.

"kau ingin apa sayang, katakan" desak Jimin.

"a—aku malu"

Jimin terkekeh dan menarik tubuh Seulgi dengan lembut agar ia mau menatapnya.

"katakan saja" Jimin berkata sambil menelusupkan anak rambut Seulgi kebelakang telinganya.

"a—aku ingin kau menciumku" lirih Seulgi.

Mendengar keinginan Seulgi tentu saja Jimin dengan senang hati akan melakukannya, tapi bukan namanya Park Jimin jika tidak menggoda istrinya terlebih dahulu.

Jimin tersenyum sambil berpura-pura berpikir. "hmm jika aku tidak mau bagaimana?"

"apa?"

"aku tidak mau" Jimin berkata.

Raut wajah Seulgi seketika berubah kecewa dan kedua matanya sedikit berkaca-kaca. Ia hendak pergi meninggalkan Jimin sebelum tangan suaminya itu menahannya.

Jimin tersenyum manis dan memeluk Seulgi.

"aku bercanda sayang" Jimin berbisik.

Seulgi memukul dada Jimin. "kau jahat"

"sini aku cium sampai bibirmu bengkak"

Dengan sangat perlahan Jimin menggeser tubuh Seulgi agar menghadapnya, ia senang sekali melihat wajah istrinya yang tersenyum senang.

"aku mencintaimu" bisik Jimin sebelum melumat lembut bibir merah Seulgi.

TOGETHER FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang