10

37 5 0
                                        

"Uh.. Tadi makanannya enak banget.." ucap Kaori sambil menggosok perutnya.

"Ih sudahlah Kaori gak usah gitu deh, lebay tau kayak anak desa aja"

"Aish kamu kenapa sih? Mulai tadi marah-marah, lagi pms ya?"

"Sudahlah diam saja".

Saat ini mereka dalam perjalanan pulang, tapi saat melewati cafe xxx mereka melihat Rusika bersama temannya. Nao yang melihatnya meresa geram dengan Rusika.

Nao menghapiri mereka dan menarik Rusika sampai ke lorong yang sepi. "Apa-apaan sih Nao" Rusika memegang tangannya yang sakit karena ditarik paksa oleh Nao.

"Diamlah!! Disini kamu yang salah, jadi diamlah!!" Nao membentak Rusika.

"Ah..ah.. Kalian berjalan terlalu cepat" Kaori yang baru saja datang melihat Nao marah pada Rusika.

"Apa kamu tidak merasa bersalah? Kamu itu lebih mementingkan uang daripada kami. Tadi siang kami mengajakmu untuk makan malam bersama, tapi apa kamu lebih memilih makan dengan mereka" Nao sudah meledak.

"Nao sudahlah, mungkin dia punya alasan" Kaori mencoba meredamkan amarah Nao.

"Diamlah Kaori!! Kamu tidak merasa juga, dia telah mementingkan uang daripada kita?" Kaori hanya diam.

"Jika akhirnya memang seperti ini lebih baik aku tidak mengenal kalian semua" Nao pergi meninggalkan Rusika dan Kaori.

"Rusika maaf, sepertinya dia lagi pms jadi jangan dibawak ke hati ya! Aku kejar Nao dulu ya jaa.." Kaori ingin menghampiri Nao, tapi Nao telah hilang terlebih dahulu. "Loh kok gak ada, mungkin dah pergi, sudahlah aku juga kembali aja. Ah..sekarang sangat melelahkan".

---Keesokan Hari---
Sebelum berangkat ke sekolah, seperti biasa Kaori menjemput Nao terlebih dahulu.

"Nao-chan...Nao...Nao-chan..." tidak ada seorangpun yang keluar.

"Maaf nak, kamu pasti temannya Namiki Nao ya?" seorang wanita parubaya itu tiba-tiba bertanya pada Kaori.

"I..iya, emang kemana ya keluarga Namiki? Gak biasanya rumahnya sepi gini" tanya balik Kaori.

"Apa kamu gak dapat kabar kalau Namiki Nao telah meninggal? Baru tadi pagi dia ditemukan tewas dan sekarang ada di rumah sakit" jelas wanita tersebut.

"Na..Nao Nao...." Kaori langsung berlari ke rumah sakit.

Sesampainya disana Kaori langsung pergi ke kamar mayat. "Nao..." di kamar mayat tidak hanya ada keluarga Nao tapi juga keluarga Rusika.

"Kenapa oba juga ada disini?" tanya pelan Kaori.

"Rusika, Kaori" ibu dari Rusika menoleh ke arah 2 mayat yang tertutupi kain putih.

"Gak gak mungkin, gak mungkin keduanya" Kaori menghampiri 2 mayat itu dengan kaki yang lemas. Kaori membuka kain yang menutupi 2 mayat tersebut dan mendapatkan kedua sahabatnya dengan wajah pucat.

"Gak gak gak kenapa juga kalian? Ini pasti mimpi, oba-san oji-san ini bukan mereka kan? Rusika dan Nao ada di sekolahkan? Jawab!" Kaori tidak bisa menahan air matanya keluar.

Ibu dari Nao menghampiri Kaori dan memeluknya. "Oba-san jawablah jangan hanya diam! Itu bukan mereka kan? Jawab oba-san" Kaori menangis dengan keras di pelukan ibu Nao.

2 menit kemudian Kaori telah tenang. "Oba-san aku permisi dulu, ingin mengabarkan ini pada Yui" Kaori pergi keluar untuk menelpon Yui.

"Hallo, Yui-chan Rusika sama Nao mereka telah meninggalkan kita, mereka pergi mengejar Momo. Cepatlah pulang Yui!!" air mata Kaori mengalir kembali.

"Kaori tunggu dulu maksudmu Rusika dan Nao meninggal dunia?" Kaori tidak menjawabnya. "Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa sampai seperti ini? Baiklah aku akan pulang sekarang, jangan melakukan hal bodoh Kaori!!" Yui menutup telponnya. Kaori telah kembali tenang lagi.

"Eh aku dengar kalau 2 mayat tadi itu salah satunya membunuh temannya dan setelahnya dia bunuh diri" kata seorang karyawan disana. "Eh kamu ini, emang ada barang buktinya?" tanya satunya. "Ada, pisau untuk membunuh temannya itu ada dibawah kaki yang bunuhdiri itu". Kaori tidak ingin mendengarnya lagi, jadi dia pergi.

---Flasback---
Kaori pergi mengejar Nao.

'Apa benar aku seperti itu? Aku jahat sekali, kenapa aku seperti ini?' Rusika merasa bersalah. Beberapa menit kemudian Nao kembali dan langsung memeluk Rusika.

"Maafkan aku Rusika, aku tadi terlalu kasar padamu"

"Aku juga minta maaf padamu, aku tidak bisa membagi waktuku untuk kalian" tiba-tiba Rusika merasakan ada yang menusuknya dibagian belakang. "Akh..akh..apa yang kamu lakukan?" Rusika langsung jatuh ke tubuh Nao.

"Ups sorry, sengaja"-?

*Bersambung... Penasaran? Tunggulah!!!.
Jangan lupa Vote + Commentnya💖✋💖

Tomodachi (COMPLETED√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang