1.3 curhatan manja.

1 0 0
                                    

---------

" Assalamualaikum, ibu....Viola pulang"
Ucap Vio sambil membuka pintu rumahnya.

Di rumah sederhana yang minimalis inilah Vio di besarkan. Vio memang bukan anak orang kaya yang bergelimang dengan harta.

Tetapi memiliki keluarga kecil yang sederhana membuat Vio tak henti - hentinya bersyukur. Karena di keluarga ini Vio mendapatkan kebahagiaan yang begitu luar biasa.  Mendapatkan kasih sayang yang begitu besar dari orang - orang yang di cintainya.

" Waalaikum salam, " ucap wanita cantik bernama Sarah yang tak lain adalah ibunya.

Viola pun menghampiri ibunya, kemudian mencium punggung tangan wanita itu dengan sopan.

" kak Reyhan belum pulang bu?"
Tanya Vio pada ibunya, sembari celingukan mencari sosok yang di carinya.

" belum sayang, emang kenapa cari kak Rey? "
Jawab Sarah pada anaknya.

" hehehe, enggak kok bu , cuma nanya aja. Ibu kan tau sendiri kalo kak Rey di rumah, pasti selalu jahilin Vio. Jadi Vio harus siapin mental kalo ada kak Reyhan. "
Ucap Viola dengan sedikit nyengir.

" hmmmm, kebiasaan deh kalo kamu sama Reyhan udah ketemu. Ya seperti tikus sama kucing, dasar adik kakak.. "
Kekeh Sarah pada putrinya itu.

" oh iya , gimana tadi di sekolah? Uda punya temen banyak belom?"
Tanya Sarah antusias.

" alhamdulillah bu, temen Vio baik semua. Tapi tadi Vio ada sedikit masalah sama ketua osisnya, masa ya bu, tadi kan ada temen baru Vio, namanya Sandra. Tadi pas di suruh baris di lapangan, wajahnya Sandra pucat banget, dia sakit. Terus aku bawa ke pinggir lapangan sambil duduk di bangku taman. Tapi tiba - tiba ada kakak pendamping yang marah - marah sama kita bu, dia bilang kalo kita anak manja yang gak mau panas - panasan. Kita di bentak dan di suruh kembali ke lapangan. Tapi aku nggak tega ama Sandra yang udah lemas banget. Makanya aku berontak dan berani nentang perintahnya.Vio yakin deh bu, kalo besok pasti ketos itu gangguin Vio. Soalnya Vio udah kibarin bendera perang sama senior Vio yang tak berperikemanusiaan itu . "
Oceh vio panjang lebar

Memang Vio adalah anak periang yang selalu terbuka pada ibunya. Jadi dia selalu curhat mengenai kehidupannya itu.

" ya Allah nak,  ibu bangga sama kamu. Yang kamu lakukan itu udah bener, kita ga boleh di tindas orang yang memiliki kuasa. Selagi kita benar, kita harus berontak dengan sebuah penyelewengan.  Tapi kamu harus hati - hati ya sama ketos kamu itu , kalo dia cari gara - gara sama kamu, kamu harus melawan. Kalo kamu merasa terancam , minta bantuan sama kak Reyhan, kan dia juga satu sekolah sama kamu"
Pinta Sarah pada Viola.

" siap boss"
Ucap Viola penuh hormat.

-------------

" Assalamualaikum "
Ucap Reyhan dan Rahman bebarengan.

" Waalaikum salam"
Jawab Viola sembari membuka pintu.

" eh adik aku udah pulang, "
Ucap reyhan dan nyelonong masuk ke dalam sambil mengacak gemas rambut Viola.
Dan kejahilan Reyhan sukses membuat Viola memajukan mulutnya ke depan.

" eh, kok tumben ayah pulang bareng mas Reyhan?" tanya Viola pada ayahnya.

" iya tadi urusan ayah di kantor udah selesai, makanya ayah pulang cepet"
Jelas Rahman yang hanyah di balas oh ria oleh Viola.

---------

Setelah maghriban berjama'ah dan makan malam, Viola dan keluarganya bersantai di ruang keluarga. Inilah rutinitas mereka saat ada waktu senggang yang mereka gunakan untuk berbagi kasih.

Viola duduk di kursi panjang di depan TV, sembari memainkan rambutnya yang terkepang rapi.

Tiba - tiba saja Reyhan berjalan mendekat ke arah Viola. Tanpa permisi dan bertanya dia langsung nyelonong tidur di pangkuan adiknya itu.

" ih mas Reyhan, geseran kek, orang kursinya masih luas juga."
Sewot Viola ketus karena kakaknya tiba - tiba tidur di pangkuannya.

" ya terserah aku dong, yang tidur aku kok kamu yang sewot sih, "
Ucap Reyhan santai seperti orang   tanpa dosa ...

" ya sewot lah, orang kakak tidur di pangkuan aku, kakak itu berat tau... Dasar tai kuda. "
Ketus Viola.

" eh, sembarangan aja kalo ngomong. Orang ganteng bin kece kayak gini, di bilang tai kuda. Harusnya kamu tuh bersyukur punya kakak yang jadi idola para kaum hawa di sekolah"
Ucap Reyhan penuh kepedean tingkat tinggi

" prreeetttttt"
Sewot Viola ketus sambil memoncongkan sedikit mulutnya ke depan.

" Vio, Reyhan, kebiasaan banget deh kalo ketemu, pasti kaya kucing sama tikus . ga pernah akur"

Kini giliran Sarah yang menengahi keributan kecil kakak beradik itu.

" ya habisnya kakak ngeselin bu"
Ucap Viola menimpali.

" yauda, sekarang udah mau adzan isya. Buruan gih ambil wudhu. Kita jama'ah bersama ."
Perintah sarah

" siap bos "
Ucap Viola dan Reyhan kompak.

" lho.. Tumben kompak,"
Ucap Rahman menggoda.

" ih ayah, apaan sih "
Viola manyun sembari berjalan mengambil air wudhu.

Emang ya , Viola sama Reyhan, udah kayak tikus sama kucingga pernah akur,

Mirip banget sama kisahku dan kakak hehehe

Di tunggu vote and comment nya..  Luncurin jempol kalian.

Happy reading.

Because a DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang