RESYA VS REVAN (REVISI)

PROLOG

23 september 2008

"Mom,resya dimana? Dia harus tau kalau oma sudah nggak ada mom."kata revan dengan memeluk erat mami nya.
"Resya nggak bisa dateng hari ini sayang,tapi dia janji akan datang ke makam oma sama kamu besok"kata lani mencoba menenangkan anak bungsunya yang terlihat begitu kehilangan omanya.
"Apakah dia benar berjanji"kata revan yang mulai kembali tersenyum.
"Iyah,dia berjanji besok pasti akan menengok oma. Sekarang revan tidur sama kak Gavin yah"kata lani meyakinkan anak bungsunya.

     Dan di hari esoknya revan menanti dan terus menanti kedatangan resya yang tak kunjung ada kabar hingga satu minggu berlalu, hal itu membuat revan yakin bahwa resya tidak akan pernah datang,karena dia telah lupa dengan janjinya sendiri.
     Walau begitu kenyataannya,namun revan tetap menunggu resya hingga disaat pulang sekolahpun dia masih menanyakan kabar resya yang tak kunjung datang kerumahnya. Dan yang terjadi adalah resya tak pernah datang kerumahnya untuk berkunjung.
31 Desember 2008

"Selamat natal dan tahun baru revan dan kak kevin,ini aku bawakan hadiah untuk kalian(smabil merentangkan tangan untuk memberikan 2 tas berisikan hadiah natal) "kata resya yang tersenyum ceria menyambut natal dan tahun baru bersama dengan revan dan kevin yang begitu sangat dia rindukan selama di surabaya.
" ma...pa..., revan lelah ingin tidur. Selamat Malam" kata revan yang tak mengambil hadiah dari tangan resya dan memilih untuk memutar balik badan ke arah kamar tidurnya yang berada di lantai atas.
"Selamat malam sayang,mimpi indah" jawab lani membalas perkataan revan.
"Tante lani..,revan kenapa? Apa dia tidak senang resya datang?" kata resya yang sedang berhadapan dengan lani.
"dia hanya kelelahan saja, karena seharian ini revan telah melanyani banyak tamu dan menunggu kamu datang"jawab lani dengan berbohong agar tidak mengecewakan resya putri dari sahabatnya yang begitu akrab dengan revan sejak kecil.
"Baiklah,kalau begitu aku juga akan tidur, agar besok bisa bermain seharian dengan revan"ucap resya dengan semangat dan berlari menuju kamar tamu yang disiapkan khusus untuknya sebelum dia datang berkunjung kerumah revan.
"Tidak,lebih baik kamu jauhi adikku, Karena dia tidak suka denganmu.jangan bermain lagi dengan adikku,karena dia tidak akan bermain denganmu lagi. Ini simpan saja hadiahmu sendiri (merentangkan tangan untuk mengembalikan pemberian resya)" ucap kevin ketus layaknya kakak yang berusaha melindungi adiknya dari orang jahat yang akan menyakiti adiknya.
"Kenapa aku tidak boleh bermain dengan revan?"ucap resya sedih dan menghentikan langkahnya menuju kamar dan mengambil kadonya dari tangan kevin.
"Karena kamu telah membuat adikku menangis menunggumu yang tak pernah datang dihari pemakaman oma"ucap kevin menjelaskan.
"Saat itu aku sedang mengurus data untuk kepindahan ke sekolahku yang baru,sungguh aku ingin datang untuk menengok, tapi kata papa lain waktu saja"balas resya menjelaskan.
"Tidak,pokoknya kamu tidak boleh bermain dengan revan " ucap kevin semakin mempertegas perkataannya.
"Kevin... Sayang,kamu nggak boleh gitu yah, resya juga adik kamu,karena Kamu yang paling tua diantara mereka jadi kamu harus melindungi mereka" ucap lani yang mencoba menjelaskan kepada kevin sambil menatap wajahnya dengan lembut dan pengertian.
"Tidak,aku tidak ingin dengannya, adikku hanya revan" ucap kevin menatap mata lani.
"Sayang,resya saat itu baru saja pindah dan tante fani beserta om rendi sedang sibuk saat itu sama seperti papi, jadi kevin harus mengerti itu"jawab lani yang mencoba menjelaskannya.
"Baiklah,kamu boleh bermain dengan revan,tapi jika dia tidak mau maka menjauhlah dari dia segera"ucap kevin mengalah.
"Baiklah tidak apa,aku akan pergi tidur sekarang dan besok aku akan bangun pagi untuk membangunkan revan" ucap resya gembira dan langsung berlari kekamarnya.

      Sejak malan itulah revan menjadi benci dengan resya dan memutuskan untuk mengganti nama panggilannya menjadi Reno disaat dia memasuki masa SMP dan SMA.

"I regret everything that happened in the past"

I WILL TO SAY MISS YOU