#Chapter 1

4K 92 7
                                    

Untuk kesekian kalinya Alea, Qia, Dan Gea masuk ke ruang BK. Langganan, ya bisa dibilang begitu.

Alea, Qia, Dan Gea memang terkenal brandal se-SMA NUSA BHAKTI. Terlambat, bolos, dan masuk ruang BK sepertinya sudah menjadi sahabat untuk 3 orang itu.

"Kalian ini ya,  tidak ada bosan-bosannya masuk keruangan ibu karena ulah kalian! Sampai ibu yang bosan lihat kalian bertiga terus.  Apa kalian mau saya laporkan kepada kepala sekolah? Hah? " bentak Bu Nining, guru BK SMA Nusa Bhakti.

"Makanya bu,  gak usah hukum kita. Toh kita akan lakuin itu lagi" jawab Alea santai.

Plak
"ALEA tidak usah menjawab.  Ibu tidak butuh komentar dari kamu! " pekik Bu Nining hingga terdengar sampai luar ruangan BK sambil memukul penggaris ke atas meja.

"Sekarang ibu hukum kalian untuk membersihkan toilet kelas X sekarang!!! "

"Tapi kan... " rengek Gea.

"Tidak ada tapi-tapian.  Sekarang cepat kerjakan! " pekik Bu Nining.

Akhirnya tiga siswi tersebut pergi meninggalkan ruang BK.

Saat melewati koridor sekolah,  Alea melihat Agra sedang sibuk dengan laptopnya. Alea memang tak kenal takut untuk menjahili siapapun dan dimanapun. Ia melihat sebotol minuman yang tak tertutup di sebelah Agra.

Clakk... 

Botol itupun tumpah mengenai seragam dan Laptop kesayangan Agra.

"Upss...  Maaf." kata Alea tanpa dosa.

"Punya mata gak sih lo??  Gue gak mau tau.  Kalo sampai laptop gue kenapa-napa,  lo harus tanggung jawab!! " sentak Agra dengan wajah merah padam.

"Yee..  Biasa aja kali,  gue juga punya mata nih liat.  Lagian suruh siapa punya minum gak di tutup." nyinyir Alea.

Agra memutar bola matanya malas, lalu bangkit dari tempat duduknya mengambil laptop dengan kasar dan meninggalkan 3 anak ayam seribuan itu.

"Ih..  Sensi amat jadi laki.  Lagi PMS lo? " teriak Alea

Agra tak mendengarkan celotehan Alea.  Baginya, tidak penting mengurusi cewek aneh, brandal, yang rambutnya seperti anak ayam seribuan di depan SD.

"Al, Qi, kantin yuk. Gue males mau bersihin toilet kelas X terus. Adek kelasnya pada nyolot semua." kata Gea sambil memainkan anak rambut yang bercat biru itu.

"Ayo. Gua juga males kali Ge.  Lo mau ikut gak Qi?"

"Gue ngikut aja. Tapi gue takut nanti ketemu sama Bu Nining. " kata Qia, sambil menirukan postur tubuh Bu Nining yang besar.

"Alah..  Gak bakalan.  Bu Nining jam segini paling lagi makan.  Secara dia kan gila makan.. " kata Alea tanpa dosa.  Qia dan Gea pun tertawa.

Di kantin, Alea hanya membeli sebatang coklat dan susu kotak. Qia dan Gea memesan salad buah. Tiba tiba...

Brakk...
Agra memukul meja yang ada di depan 3 siswi itu membuat seisi kantin senyap dan menyaksikan tontonan gratis tersebut.

Alea tersentak kaget.

"Apaan sih lo, dateng-dateng malah gebrak meja. "

"Lo harus tanggung jawab" kata Agra dengan tatapan penuh kebencian.

"Tanggung jawab apaan.  Lo jangan macem-macem!! ".

"Ikut gue". Agra menarik tangan Alea paksa.  Alea menepis tangan Agra namun cengraman tangan Agra lebih kuat.  Alea hanya bisa meringis kesakitan.

*****
Aloha gaes.  This is my first story in wattpad.

Mungkin abstrak,  ya mohon di maklumi karena masih pemula.
Jangan lupa kasih saran dan masukan ya..

Don't forget to Vote and Comment.
See you in the next chapter..

Hice Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang