#Chapter 3

1.7K 73 1
                                    

Alea segera mengganti baju seragamnya dengan kaos oblong hitam, jaket jeans biru,  dan celana jeans berwarna dongker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alea segera mengganti baju seragamnya dengan kaos oblong hitam, jaket jeans biru,  dan celana jeans berwarna dongker.

Setelah semua siap,  Alea,  Pasha, dan Aqila memasuki mobil Lamborghini hitam itu, dan melesat meninggalkan komplek rumahnya. 

Banyak percakapan yang diajukan Alea kepada kedua orang tuanya. Namun, mereka hanya menjawab seadanya lalu kembali menatap ponselnya. Ya, pekerjaam mereka bisa dibilang sangat sibuk. Pulang ke rumah hanyalah sekedar formalitas saja agar tidak di bilang Gila Kerja, atau bahkan hanya mengganti pakaian di koper saja. Alea sudah cukup tahu tentang hal itu.

20 menit pun berlalu, Pasha memarkirkan mobilnya di restoran yang terbilang cukup mewah. Alea sangat antusias saat makan siang bersama itu .

Mereka masuk, dan memesan beberapa makanan disana. Alea sudah menyimpan rapi ponsel di saku bajunya. Ia tidak ingin ada yang mengganggu makan siang bersama orang tuanya itu. Mereka makan dengan sedikit celotehan dari Alea. Sangat damai.

Tiba-tiba ponsel Pasha bergetar tanda ada panggilan masuk. Pasha mengangkat panggilan tersebut menjauhi meja.  Setelah selesai menerima panggilan, Pasha kembali dengan muka murung. 

"Ada apa pa? " tanya Alea penasaran.

"Papa ada tugas mendadak sayang. Tugas ke Jerman untuk 3 Bulan" Jelas Pasha pada Alea.

"Oh." jawab Alea malas. Ia langsung memainkan ponsel yang sedari tadi bertengger manis di sakunya.

Bagi Alea, tugas Papa dan Mamanya adalah penghambat kasih sayang keduanya pada Alea. Dua huruf itu saja sudah mewakili perasaan Alea saat ini.

Setelah menyelesaikan makan siang tersebut, Pasha dan Aqila mengajak Alea untuk kembali ke rumah. Namun Alea malas untuk bangkit dari tempat itu. Pasha berkata dan beranjak pergi.

"Papa minta maaf ya sayang. Papa udah transfer uang 50 juta di atm kamu. Kalau uang jajan kamu habis, kamu langsung bilang ke Papa ya sayang. Pasti Papa akan kirimkan lagi. Kamu bisa jaga diri baik-baik, kan?".
Kata Pasha sambil mengecup kening Alea lalu beranjak pergi bersama Aqila.

Dalam hati Alea rasanya ingin sekali menangis, namun apa gunanya title Bad Girl baginya jika ia menangis?. Alea sangat membenci pekerjaan Papa dan mamanya, karena tidak pernah memberi peluang bagi Alea untuk merasakan kasih sayang.

Alea yang awalnya hanya menatap kosong ponselnya terkejut ketika ada pesan masuk.

+6289679579***
Anak ayam!.

Nomornya memang tidak Alea kenal, tapi isi pesannya yang membuat Alea langsung mengenalinya.

Alea : Apa?

Ice Boy : Lo udah janjikan mau benerin laptop gue?  Sekarang gue tagih janji lo.

Alea: Hemm.  Kita ketemuan di kafe "Mabro"  sekarang. Bawa laptop lo.

Ice boy : ok. .

Alea langsung beranjak pergi.  Ia menaiki taksi menuju kafe "Mabro".


****

Saat di dalam taksi Alea meminta Gibral untuk datang juga

To : Gibral
Gibral. Gue ada perlu sama lo.  Sekarang gue tunggu di kafe " Mabro" gue ngandelin sertifikat lo sekarang.

Ya, Gibral memang ahli dalam urusan memperbaiki laptop yang hilang data.

Tak lama kemudian,  Alea tiba di kafe tersebut.  Alea melihat sesosok pria jakung, sedang duduk di pojok depan kafe tersebut.  Alea mengenalinya dari posisi duduk orang tersebut.  Agra.

"Woy!! "

Pria jakung itu mengangkat kepalanya dan membenarkan posisi duduknya. Tanpa basa-basi Agra langsung mengeluarkan laptopnya dan menyodorkannya kepada Alea.

"Urusin sampai bener! " ketus Agra. Sambil bangkit dari duduknya.

"Wait..  Lo mau kemana?  Enak aja.  Gua baru aja dateng langsung di tinggal pergi. " oceh Alea

"Bodo". Jawab Agra.

"Agraaa..." Teriak Alea sampai seisi kafe melihat ke arahnya.

Agra menghentikan langkahnya dan berputar badan malas.

"Apa?! "

"Gue udah suruh temen gue kesini buat benerin laptop lo. Gue gak mau ngurusin laptop lo sendirian" pinta Alea.

Agra hanya berdecak malas dan berjalan menuju kursi yang tadi di dudukinya. Agra menelungkupkan kepalanya di lipatan tangannya.

Tak lama kemudian Gibral datang dengan tas punggung hitam berisi peralatannya. 

Gibral menyapa Alea sumringah.

"Hai Al.  Maaf ya, lama nunggunya".

****
Aloha gaes. Maaf baru update.

Don't forget to vote and comment gaes.

See you in the next chapter. ~')

Hice Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang