#Chapter 16

1.3K 42 13
                                    

"Leaa" panggil Qia.

"Hai " sambil melambai-lambaikan tangannya.

"Kapan lo sampe Al?" tanya Gea.

" Gue sih nyampeknya tadi pagi, cuma gue istirahat dulu di kamar. eh malah ketiduran. Pas gue keluar kamar gaada siapa-siapa ya gue pergi aja. Dirumah juga pembantu gue gak masak." jelas Alea panjang lebar.

Alea memang sudah datang dari Jerman. Ia memutuskan untuk pulang karena ibunya sudah membaik dan di perbolehkan pulang dari rumah sakit. Karena merasa bosan dan lapar, sedangkan pembantunya belum membuatkannnya makanan, Alea memutuskan untuk pergi ke restoran terdekat dan memberitahu kepada kedua sahabatnya itu agar menyusul ke tempat Alea.

"Oh ya Lea, lo tau gak?"

"Enggak" Potong Alea seenaknya sambil mencomot kentang goreng yang sudah di sajikan oleh pelayan restoran.

"Ish Leaaa. Dengerin dulu kek" kata Qia sambil memajukan bibirnya.

"Iya-iya . Apa?"

"Adiknya Agra meninggal"

"APAAA?? Adiknya Agra meninggal?" kata Alea dengan setengah teriak. Iyapun tak menghiraukan banyak pasang mata yang sedang memperhatikan mereka.

"Kok kalian gak ngasih tau gue sih?" jawab Alea kesal.

"Kita sebenernya mau ngasih tau lo Al, tapi kita kasihan sama lo. Kan lo lagi jagain nyokap lo. Nanti lo tambah kepikiran lagi." Jelas Gea.

"Kapan?"

"Seminggu yang lalu." Kata Gea sambil memakan makanan yang telah di pesakan untuk mereka.

Alea langsung berdiri. Ia memasukkan handphonnya ke dalam tas kecil, lalu menutupnya. Alea mengambil kunci mobil serta jaketnya lalu bergegas pergi.

"ALEAA, LO MAU KEMANA ALL?" Tanya Qia dengan suara yang sangat membahana. Setelah ia sadar banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, Qia tertunduk malu.

"RUMAH AGRA"  Jawab Alea .

Alea bergegas pergi kerumah Agra.

**

Setelah sampai dirumah Agra, Alea memencet bel rumah Agra. Namun sang penghuni rumah itu juga tak kunjung keluar.

Akhirnya Alea memutuskan untuk menghubungi Agra, namun hanya mbak-mbak operator yang menjawab.

Alea mencobanya sekali lagi, dan ya. Ada jawaban dari sang pemilik nomor

"Halo?"

"Halo Agra. Lo dimana? Ini gue lagi di depan rumah lo tapi gaada yang keluar meskipun bel rumah lo hampir copot gara-gara gue pencet terus dari tadi." Cerocos Alea.

"Gue keluar, mbak Aci lagi pulkam" jawab Agra seadanya.

"Yaudah, lo share lokasi lo sekarang juga. Nanti gue kesana pakek taksi."

"Gue kesana"  jawab Agra dan langsung mematikan telfonnya sepihak.

"Ish dasar bocah kulkas" hardik Alea. Ia duduk di kursi bawah pohon di depan rumah Agra.

Tak berapa lama, Agra datang. Ia membuka helm fullface nya.

"Ngapain?" Tanya Agra tanpa ada sapaan terlebih dahulu.

"Gue mau tanya serius sama lo. Kenapa pas adeklo- .. maksud gue almarhumah adeklo meninggal,kok lo gak ngabarin gue?". Tanya Alea to the point.

"Gue gak mau ganggu lo"

"Maksud lo?" Tanya Alea tak mengerti.

Agra menghela nafas, "Nyokap lo lagi sakit, gue gak mau lo kepikiran" tutur Agra panjang lebar.

"Gue gapapa kok, lain kal-"

"Al.. udah gausah di bahas" potong Agra tak mau memperpanjang.

Ia turun dari motornya, membuka kunci pagarnya lalu menyuruh Alea masuk. Alea menurut, menutup pagar dan menunggu di teras rumah Agra sembari menunggu Agra memasukkan motornya ke dalam garasi.

Agra membuka pintu rumahnya dan masuk ke dalam diikuti oleh Alea.

"Duduk dulu. Mau minum apa?" Tanya Agra sambil melepas jaketnya.

"Gausah repot-repot."

"Hem. Tunggu bentar." Kata Agra sambil naik ke atas dan masuk ke kamarnya.

Tak berapa lama, Agra turun dengan baju yang lebih santai. Ia duduk bersandingan dengan Alea di sofa. Tak ada yang berani membuka pembicaraan. Semuanya hanyut dalam pikiran masing-masing.

"Gue turut berduka cita ya" Akhirnya Alea memutuskan untuk membuka pembicaraan.

"Hemm. Thank's" Jawab Agra tanpa menoleh sedikitpun pada Alea.

Alea memahami kondisi Agra, jadi ia hanya bisa menyimpan segala macam pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Agra.
Alea memandangi seisi rumah Agra. Yang dulunya masih ada musik dari kamar Ollive sekarang sudah sunyi. Tak ada lagi musik mengalun di rumah Agra.

"Lo cuma tinggal sama mbak Aci doang?" Tanya Alea hati-hati.

"Iya."

"Keluarga lo-.. maksud gue, paman,bibi,kakek,nenek lo kemana semua?"

"Dirumahnya lah" singkat jawaban Agra itu membuat Alea geregetan sendiri.

"Maksud gue, gak disini nemenin lo?"

"Udah, seminggu. Cuman udah balik" kata Agra.

"Lo suruh sahabat lo aja disini. Tinggal disini, kan lo juga ada temen tuh.." usul Alea.

" Masih gue pikirin." Jawab Agra.

••••
Aloha gaes. Author kangen sama kaliaan.. udah sekitar 6 bulan author gak nulis.

Author masih stay di wattpad kok. Cuma gatau aja mau nerusin atau enggak.

Voment ya.. see u in the next chapter..

Salam kangen. ~')

Author..

Hice Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang