#Chapter 10

1.3K 55 1
                                    

Agra menidurkan Alea di ranjang Ollive.  Ketika Alea sudah terlelap ia menuruni anak tangga dan menghampiri Ollive yang berada di ruang keluarga.

Ollive sedang tertidur dengan posisi duduk di sofa, tangannya menyilang di dada.

Agra duduk di sebelah Ollive, mengelus lembut rambut Ollive. Agra mengangkat tubuh Ollive secara pelan agar tak membangunkan Ollive.

Ia menggendong Ollive menuju ke kamarnya.  Ia meletakkan Ollive dengan sangat pelan.

Setelah itu, Agra membuka jaket dan seragamnya. Ia menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

Setelah 15 menit Agra membersihkan diri.  Ia mengenakan baju hitam polos dan celana panjang kaos warna dongker.
Ia mengacak rambut basahnya asal.

Agra mendapati adiknya yang sedang memegangi dadanya pun terlonjak kaget.  Ia segera mendekati adiknya..

"Liv..  Ollive..  Kamu kenapa liv.. "

"...."

"Ollivee.."

Agra panik melihat adiknya dengan nafas sesak. Ia segera mengambil obat di laci mejanya dan segera memberikannya kepada Ollive.

Setelah beberapa saat.  Ollive dapat menetralkan hembusan nafasnya.

Ia terlihat sangat pucat.

"Ollive kenapa?  Kok sampai kambuh? "

"Olli gak papa kak. " kata ollive lemas

"Ollive jangan buat kakak khawatir liv... Cuma ollive yang kakak punya.. "

"Iya kak.  Maafin olli "

Ollive memang mempunyai penyakit paru-paru.  Ketika ia menghirup aroma yang sedikit menyengat saja ollive langsung sesak nafas.  Agra memang mengetahui penyakit adiknya. Ia selalu siap apa saja obat ollive di dalam setiap ruangan, agar memudahkan ketika terjadi hal yang tak diinginkan.

••••

Saat Alea terbangun, Alea menyipitkan matanya.  Ia sadar jika ini bukan kamarnya.

Alea bangun dari tidurnya, ia melihat jam di hpnya. Pukul 20.13

Ia segera keluar dari kamar itu dengan seragam sangat kusut, rambut berantakan dan kantung mata yang terlihat jelas.

Ia menuruni ank tangga dan melihat Agra sedang menonton televisi.

"Agra.. "

Agra menoleh dan menghampiri Alea.

"Udah bangun?. "
Alea hanya mengangguk.

"Pulang. "

"Ha? "

"Pulang. "

"Apaan sih gra. Ngomong yang panjang dikit napa?  Ambigu tau"

Agra menghembuskan nafasnya.
"Gue anter pulang? "
  
Alea mengangguk.

Agra beranjak pergi ke kamarnya, mengambil jaket dan kunci motornya.  Tak lupa ia mengecup kening adiknya yang terlelap mimpi.

Agra turun sambil memasang jaketnya dan keluar rumah diikuti Alea di belakangnya.  Ia memakai helm fullface nya, membantu Alea naik dan melesat di jalanan kota yang lumayan ramai.

Sampainya di rumah Alea, ia langsung berpamitan dan kembali pulang.

"Gue pulang. "

"Makasih ya gra. Semuanya"

Agra mengangguk. Ia menutup kaca helmnya dan meninggalkan rumah Alea.

💫💫💫💫

"Kak. Bangun. Ollive udah masakin sup jagung. "

Agra mengerjapkan matanya melirik sekitar. Ia ter tidur di shofa bawah. Ia mendudukkan posisinya.

"Kakak mandi dulu ya liv.  Jangan di abisin "

Ollive mengangguk. "Gak bakalan. Paling juga tinggal mangkuknya doang kalo kakak lama. "

Agra tersenyum tulus sambil mengacak-acak rambut Ollive.

"Ah..  Kakak mah..  Jadi berantakan deh. "
Kata ollive sambil memajukan bibirnya.

"Jangan manyun. Kayak bebek. "

"Ish. Kakak mah..  Yaudah mandi sono.  Bauk sapi" sambil berpura pura menutup hidung.

"Yee enak aja.  " kata Agra terkekeh sambil menaiki anak tangga.

Setelah 15 menit, Agra turun dengan seragam yang sudah rapi.

Agra langsung menuju meja makan dan memakan sup jagung buatan Adiknya.

"Kak.. "

"Hm... "

"Hari ini jadwal Ollive periksa kak.. " kata ollive hati-hati.

Agra menghentikan suapannya. Ia melirik adiknya yang pucat.

Seperti ada pedang menusuk hati. Ia hanyut dalam pikiran. Serba salah. Iya serba salah.

Di satu sisi ia ingin menjadi kakak yang baik.  Disisi lain ia tak ingin traumanya kambuh.

Trauma terhadap rumah sakit.
Trauma terhadap darah.
Trauma terhadap api.
Trauma terhadap semua yang bersangkutan dengan kejadian 5 tahun lalu itu.

Ada badai berkecamuk dalam hati agra. Namun ia tetap pada wajah datarnya tak ingin melihat adiknya sedih.

~~~~
Haee gaes.  Maaf lama update.
Mulmed kali ini ollive ya..

Voment and see you in the next chapter ~')

Hice Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang