pulang sekolah

40 5 2
                                    

Gue sepanjang hari terus di sebelah Taehyung. Gue takut dia tiba tiba jatuh pingsan. Sampai bel pulang sekolah berbunyi gue tetep sama dia.

"tae.. lo bisa pulang sendiri?"
"bisa kok"
"em.. sebenarnya gue gak yakin tinggalin lo sendiri"
"gapapa kok"
"lo jangan nyetir! naik gr*b aja"
"mobil gue?"
"nanti gue yang anter ke rmh lo. Sorry gue gk bisa temenin lo pulang. soalnya mau beres beres rumah dulu"
"okey"

Sesampainya gue di rumah gue langsung mengambil handphone gue dan menelepon dia

"halo.. tae.. lo sampe rumah?"
"hm. udah kok"
"lo istirahat ya. nanti gue dateng ke rumah lo"
"hm"

Dua jam sudah berlalu, gue baru siap membersihkan rumah. waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore.

"aduh.. taehyung gimana ya? dia pasti belom makan. Tapi gue kan gak pande masak" ucapku sendiri

Gue pun pergi ke dapur dan masak bubur dan beberapa sayur untuk dia.

Semua sudah siap, gue keluar rumah sambil terburu buru. Gue mengendari mobil taehyung dan pergi ke rumahnya.

*depan rumahnya
tok tok tok..
"tae.. taehyung"

Gak ada orang yang menjawab gue. gue pun mencoba membuka pintunya. Ternyata pintunya gak di kunci. Gue pun langsung masuk.

"tae?"
"taehyung?"

Gue langsung menuju ke kamarnya.
"tok tok tok"
"tae? taehyung?"
"hm"
"sorry ganggu. lo tidur ya?"
"iya"
"sorry. ini gue cuman mau nganter mobil lo. emm.. sama gue ada bawa bubur untuk lo."
"makasih ya"

Kita berdua pun menuju ke dapur.

"tae piring sama sendok lo ad di mana y?"
"itu di lemari atas"
"okey"

Lemarinya terlalu tinggi yang membuat gue berjinjit jinjit. Sangking tingginya gue berjinjit pun gak bisa menyampainya. iya memang, gue itu pendek sih hehehe.

tiba tiba taehyung dateng dari belakang badan gue dan mengambil piringnya.

gue pun membeku seketika. gue pun memutarkan diri gue untuk melihat dia.

"lain kali kalo gak nyampe pangil gue aja. biar gue yang ambilin. nah."
"iya maaf"
"dasar pendek"
"ih apaan sih."

dia pun berjalan menuju meja makan
"pendek pendek tapi cute"
"hah? apa?"
"gapapa"
"tadi lo bilang apa?"
gue pun mengikutinya dari belakang

Dia pun duduk di meja makan sambil tersenyum. Gue membuka makanan yang gue bawa dan memindahkannya ke piring.

"nah.. makan dulu"
"makasih"
"eh.. wait. tadi lo bilang apa sih? gue gk denger"
"owh. gapapa lupakan aja"
"ish.. nyebelin"

Kita berdua pun duduk bersama di meja makan sambil sesekali tertawa.

Dia terlihat sudah lebih sehat.
"tae?"
"hm"
"sebentar lagi ulang tahun ku"
"kapan?"
"hari minggu"
"owh. jdi?"
"lo mau temenin gue gak?"
"kemana?"
"dinner di rumah gue. Gue gak ada temen untuk ngerayain ulang tahun gue"
"owh.. hari minggu gue..."
"kenapa? gak bisa? gapapa kok hehehe."
"sorry uda buat lo sedih"
"gapapa kok. gue uda biasa ngerayain ultah gue sendirian hahaha"
"sorry gue hari minggu mau pergi. udah ad janji mau jemput adek gue"

Dalam hati gue sebenarnya udah sedih kali tapi gue udah sedih banget.

"okey gapapa"
"ngomong ngomong mama papa lo gk pulang pas lo ultah?"
"hah? mama?"

Seketika gue air mata gue pun keluar.

sorry kalo ada banyak kata katanya kurang bagus. Soalnya gue penulis baru. semoga bisa menghibur kalian ya..

Thank you udah baca cerita gue. Jangan lupa vote dan comment ya







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang