12. puncak

149 27 3
                                    

karna doyeon pergi gitu aja, terpaksa chani harus bawa mobil doyeon. akhirnya, di mobil doyeon ada chani, yeonjung, naeun dan woojin, yang alhamdulillah sampai juga walaupun kena omel abis-abisan sama yeonjung. sedangkan di mobil sanha ada sanha, rocky dan yoojung. sanha mengumpat pas tau dia satu mobil sama orang-orang yang hobinya pacaran ini.

"kenapa sih gue mesti jadi supir kalian? ah najis, tau gitu gue di rumah aja tidur." umpat sanha sambil nyalain mobilnya.

rocky dan yoojung emang gak tau diri, udah nebeng mobil sanha, malah duduk di jok belakang. jadinya, sanha kaya nyupirin mereka berdua.

"yaelah, sehari doang san." jawab rocky sambil ndusel-ndusel sama yoojung.

mereka haha-hihi berdua aja, sanha gak diajak.

"iya, tadi si woochan nanyain kamu." ujar rocky yang duduknya dempet banget sama yoojung padahal spacenya masih lega.

"woochan tuh ganteng banget sih, ky. aku suka gemes sendiri, sayang masih dedek banget."

"gantengan mana sama aku?"

"gantengan woochan lah!"

rocky langsung pura-pura ngambek, tangannya yang dari tadi pegangan sama tangan yoojung dia tarik.

"ih ngambek, cium nih kalo ngambek." ancam yoojung yang sama sekali bukan ancaman buat rocky.

rocky malah nyium pipi yoojung lama banget, semenit ada kali. sanha berdeham, tapi yoojung sama rocky gak peduli.

"AH ANJING DAH LO BERDUA PENGEN GUE TURUNIN." amuk sanha yang udah enek banget sama temen-temennya yang mesra-mesraan mulu.

sebenernya sanha gak masalah sama rocky yoojung mesra-mesraan, masalahnya ini dia baru break sama pacarnya. jadi, mau gak mau sanha kepikiran.

"bacot, nyet. balikan sama lucy makanya. atau jadiin sama kak meiqi." jawab rocky santai. tapi hati sanha gak bisa santai.

-

sanha gak tau harus lanjutin sama kak meiqi atau balik sama lucy. beberapa hari lalu dia nonton sama kak meiqi. sanha sebelumnya latihan band dulu, jadinya mereka nonton pas midnight dan di jam segitu cuma ada film danur 2.

kalo ada award cowok ter-penakut, mungkin sanha rebutan award itu sama eunwoo. dia takut banget sama setan, extreme sport, scary rides, bahkan sama serangga aja takut.

makanya, pas dia nonton sama kak meiqi, dia berharap kak meiqi sama kaya lucy yang gak takut sama sekali sama apapun, kecuali sama monyet. dulu, kalo nonton film horror, sanha selalu heboh dan lucy selalu tenang. sanha juga seneng lucy bisa nerima kekurangannya which is penakut itu dan lucy ngelengkapin sanha sama keberaniannya.

tapi kak meiqi beda sama lucy. dia sama takutnya kaya sanha. malah, dia sempet bete karna gara-gara sanha mereka jadi nonton tengah malem. ka meiqi juga sempet bete sama sanha yang ternyata penakut.

"jadi cowok kok penakut sih, san?"

sanha makin kangen sama lucy.

-

malam itu jalanan arah puncak macet karna sistem buka tutup dan sekarang lagi kebagian ditutup. doyeon menoleh ke kiri, ada eunwoo yang lagi tidur pulas di kursi penumpang sebelahnya. tanpa sadar, doyeon bersandar di setir menghadap eunwoo dan terus memandangi cowok super ganteng yang udah jadi temennya bertahun-tahun ini.

keadaan di dalam mobil gelap, tapi doyeon bisa ngeliat setiap titik di wajah eunwoo yang sempurna dengan jelas. doyeon tertawa kecil. dia heran bisa-bisanya dia gak ngerespon usaha-usaha eunwoo selama ini, padahal dia juga tau banget perasaannya sama eunwoo.

waktu awal doyeon kenal sama eunwoo, eunwoo orangnya cuek banget. sama kaya eunwoo sekarang ke cewek lain, selain doyeon. mereka gak ngobrol walaupun lagi shooting. lama kelamaan eunwoo mulai membuka diri dan mereka langsung akrab.

kalo mereka lagi jalan, eunwoo sering bantuin doyeon ngerjain pr, karna eunwoo kakak kelas dan doyeon suka males belajar. eunwoo juga sering nge-video call doyeon kalo doyeon udah bikin insta story lagi bete atau sedih.

puncaknya, pas papanya doyeon menikah lagi. doyeon depresi sampai-sampai dia yang anti banget clubbing malah menginjakkan kaki di fable.

doyeon gak cerita sama eunwoo, tapi pas eunwoo liat dia upload insta story lagi di fable, eunwoo langsung ngebut padahal dari gading ke senayan lumayan jauh.

eunwoo nyari-nyari doyeon di fable dan begitu ketemu, dia langsung narik doyeon keluar dan nganterin doyeon pulang. walaupun di perjalanan pulang waktu itu doyeon gak ngomong apa-apa, tapi dalam hati dia merasa nyaman di dekat eunwoo.

sama kaya sekarang, dia ngerasa nyaman karna ada eunwoo di sampingnya. eunwoo kebangun sambil ngulet. bukannya kaget, panik dan pura-pura gak liat, doyeon malah terus ngeliatin eunwoo.

eunwoo tersenyum manis, "kenapa?"

belum sempat doyeon menjawab, eunwoo udah melanjutkan, "baru sadar?"

doyeon tertawa, "sadar apa? kalo lo ganteng?"

"bukan, sadar kalo gue nungguin lo."

eunwoo merubah posisi, sekarang dia senderan di dashboard dan menghadap doyeon yang senderan di setir.

"kenapa lo nungguin gue?"

"karna gue cuma nyaman sama lo."

"terus kenapa gak bilang?"

"because you don't believe in love anymore.."

doyeon malah ngakak, "aduh, eunwoo, if i were to write the reasons why i should believe in love, it'll be all because of you."

mereka berdua tersenyum. doyeon mengelus pipi eunwoo pelan.

"kapan lo mulai lupain kak saerom?" tanya doyeon dengan nada lembut.

"dari pertama kali kita jalan, september 2013. waktu lo maksa gue pasang kuku palsu karna gue kalah suit."

eunwoo ingat semuanya.

"terus kenapa lo selalu bilang ke gue kalo lo belum move on?"

"karna gue gak mau lo tau kalo gue sayang sama lo, lo kan dari dulu gak peduli sama lovelife lo. gue takut kalo lo tau nanti lo gak mau ketemu gue lagi."

mereka diam, masih memandang satu sama lain.

"gantian, do." pinta eunwoo yang menggesturkan doyeon untuk pindah tempat supaya eunwoo yang nyetir.

setelah pindah tempat mereka sama-sama tertawa kecil.

"jadi, official nih?" tanya eunwoo.

doyeon mengangguk.

sillies (99 & 00 liners) | discontTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang