Siapa yang tidak mengenal Uchiha Itachi pengusaha dingin dan kejam, ia pengusaha sukses baik legal maupun ilegal.
Itachi merupakan pengusaha muda tampan yang banyak diinginkan oleh wanita maupun uke namun sayangnya ia sudah menjadi hak milik Uchiha Naruto yang merupakan istri sahnya dan merupakan orang yang paling Itachi takuti.
Itachi melangkah kakinya dengan lesu karena rapat mendadak membuatnya terpaksa pulang terlambat.
"Semoga Naru tidak marah padaku!" Batin Itachi.
Itachi melangkahkan kakinya dengan pelan berharap Naruto sudah tidur sehingga ia akan terhindar dari amukan rubah centilnya.
"Kau baru pulang Itachi?" Ucap seseorang dengan dingin membuat Itachi bergedik ngeri, dengan patah patah ia menoleh kebelakang.
"Mati aku!" Batin Itachi ngeri terlebih melihat istrinya yang tengah menatapnya dengan mata berkaca kaca.
Inilah yang paling membuat Itachi takut ketika sang istri menatapnya dengan pandangan berkaca kaca hendak menangis terlebih kini airmatanya sudah mengalir keluar.
"Sayang maafkan aku!" Ucap Itachi menghampiri Naruto yang tengah terisak.
Itachi berusaha memeluk Naruto namun istrinya tersebut menolaknya dan semakin terisak.
"Hiks... hiks... pembohong! Kau bilang pulang cepat tapi nyatanya kau malah pulang larut hiks...! Padahal aku sudah menunggu mu sejak tadi hiks... padahal aku ingin mengajakmu dan Ryuu jalan jalan hiks... tapi nyatanya kau malah hiks... hiks...!" Ucap Naruto terisak kuat, Itachi semakin merasa bersalah pada istrinya. Ingatkan Itachi untuk menebas kepala orang yang sudah membuatnya mengikuti rapat dadakan.
"Sayang maaf aku pulang terlambat karena harus menghadari rapat yang diadakan secara mendadak!" Bujuk Itachi namun Naruto mengabaikannya ia sudah terlanjur kecewa dengan suaminya, padahal ia sudah bersemangat mengajak suaminya piknik keluarga namun nyatanya Itachi malah mengingkari janjinya, Naruto bahkan sudah menyiapkan bekal untuk acara piknik keluarganya.
"Aku membencimu! Jangan menyentuhku! Dan kau tidur di sofa! Aku tidak mau tidur dengan mu!" Ucap Naruto sembari menatap Itachi sengit.
"Naru!" Rengek Itachi namun Naruto mengacuhkannya ia malah santai melenggang pergi menuju kamarnya.
"Haaaahhhh... seharusnya aku menolak rapat tersebut biar saja perusahaanku rugi ratusan milliar daripada aku harus tidur kedinginan tanpa Naru hiks...!" Monolog Itachi ia pun segera merebahkan dirinya di atas sofa dan mulai memejamkan matanya.
Keesokan harinya Itachi terbangun setelah mendapatkan serangan penuh cinta dari anaknya, Ryuu tanpa ragu menggunakan speaker untuk membangunkan Itachi yang tentu saja membuat Itachi langsung bangun dengan telinga berdenging.
Itachi menatap tajam bocah berusia lima tahun yang sialnya adalah anak kandungnya.
"Daddy kenapa kau menatapku seperti itu? Aku tahu kalau aku ini tampan tapi kau bukan tipe ku Daddy!" Ucap Ryuu tegas.
Bolehkah Itachi melempar anaknya ke gunung merapi?
"Ryuu kenapa kau membangunkan Daddy dengan speaker? Apa kau ingin membuat Daddy tuli?" Tanya Itachi berusaha untuk sabar bisa gawat kalau ia marah marah pada Ryuu dan berakhir dengan nasib tidur di teras karena Naruto marah padanya.
"Tidak!" Jawab Ryuu dengan tampang polosnya.
"Lalu mengapa kau tidak membangunkan Daddy dengan cara yang normal nak?" Tanya Itachi gemas karena putranya menatapnya dengan polos.
"Normal terlalu biasa Daddy aku ingin yang ekstrim!" Jawab Ryuu sembari memberi jempol untuk aksinya sendiri.
Itachi speechless mendengar jawaban anaknya, kenapa Kamisama memberinya anak yang kelakuannya di luar bocah berusia lima tahun.