[6] Skors

130 14 2
                                    

Diatas kasur panjang berbalut sprei berwarna biru muda, tepatnya aku sedang berbaring disana, memikirkan tentang seseorang yang sebenarnya memiliki maksud dan tujuan apa yang dengan tiba tiba saja kehadirannya selalu membuatku kehabisan oksigen setiap saat.

Drrrtttt...

tiba tiba saja suara ponsel ku berbunyi dengan seketika membuyarkan lamunanku, tertera jelas ada sebuah nomor menelfonku tanpa nama pukul 9 malam, tanpaku ketahui siapa pemilik nomor itu.  Aku pun berinisiatif tak mengangkatnya karena bagiku tak begitu penting, aku lebih memilih mengambil salah satu buku novel cinta mikikku.

Ddrtttttt.....

Suara ponselku berbunyi lagi, untuk yang kedua kali, masih dengan nomor yang sama, tanpa fikir panjang aku langsung menaruh buku yang sedang ku baca, dan langsung memilih mengangkat telfon tersebut.

Siapa sih telfon malam²” batin ku bertanya.

“Halo..” tanyaku kepada sang penelpon.

“Hallo Reina”

“Maaf, ini siapa ya?” Tanyaku bingung.

“manusia”

“seriuss”  tanyaku sedikit meninggikan suara.

“jangan terlalu serius nanti cinta”

“ihh ini siapasih? ga jelas banget” tanyaku bingung.

“gue adnan, yang pernah kalah saing sama angkot”

“perjuangan” jawab Adnan santai.

Aku hanya tertawa kecil.

“ohh iya, kenapa telfon malam malam?” tanyaku pelan sambil duduk berbaring di atas kasurku.

“gapapa, Cuma gue takut lo kangen sama gue, makanya gue telfon”

“Dihh najis, geer lo tingkat dewa!” balasku sambil tertawa.

“Pasti lo lagi mikirin gue kan?”

“Nggak ko”

Mendengar perkataan Adnan, aku langsung kikuk di tempat, kenapa pria ini selalu saja asal menebak, gatau tebakannya benar atau engga, tapi selalu membuatku kehabisan oksigen ditempat.
Aku hanya diam tak menjawab perkataan Adnan barusan.

“selamat malam Reina”

“mm..malam” jawabku gugup.

Masih terngiang dalam otakku, kenapa dia bisa menelponku malam malam seperti ini? Dari mana dia dapat nomor telfon ku? Apa mungkin Jessie yang memberi tahu? Atau siapa? Ahh sial selalu saja aku kepikiran pria aneh itu!

◾◾◾◾

Seperti biasa, aku menyusuri jalan menuju sekolah ku dengan berjalan kaki dan ada siswa siswi lainnya juga bedanya aku hanya jalan sendirian.
Tak beberapa lama ada suara seorang laki laki yang memanggilku dari jarak yang tak begitu jauh.

“Hai Reina!” sapa nya kepadaku dengan ramah.

“hai” balasku dengan sedikit senyuman datar, karena aku tak begitu mengenalnya.

“kenalin gue Rio” Ucapnya sambil menjulurkan tangannya kepadaku, sambil tersenyum.

“Reina” balas ku singkat, tanpa membalas jabatan tangannya, sambil berjalan.

Tiba tiba Adnan lewat dengan motor vespa abu abu kesayangan nya melihat ke arah ku dengan tatapan tak suka . Dia nyelonong begitu saja tanpa menyapaku, aku pun tidak tahu kenapa dia seperti itu.

Sahabat Atau Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang