[8] yang disembunyikan.

119 11 2
                                    

Halloo guys! ketemu lagi kita setelah sekian lama ga update;) gua tau makin lama makin ga jelas ni cerita, pasti kalian gamau baca ya? yaudah gapapa, kalian ga kangen?yaudah kalo nggak gapapa, hehe

happy reading guys;)

________________

Sahabat atau cinta.

Aku langsung merebahkan tubuhku yang saat ini tak bisa kujelaskan rasanya. Seperti perasaan yang sama sekali tak bisa ku mengerti, seperti otakku yang selalu saja tak bisa berfikir dengan baik saat ini. Seperti mataku yang entah mengapa tiba tiba saja tertuju pada kotak lusuh berwarna hitam di atas lemari kayu milikku.

Yang membuatku memperhatikan kotak itu baik baik, dan langsung berjalan mendekati kotak itu, alhasil tubuhku tak dapat meraih kotak tersebut, dengan susah payah aku mengambilnya dan akhirnya kotak itupun jatuh dan menumpahkan isi didalamnya keatas karpet bulu berwarna pink di kamarku.

Aku mengamati beberapa foto yang berserakan itu baik baik, aku ingin tahu siapa laki laki kecil yang duduk disampingku dalam foto itu?
Dan beberapa fotoku dengan dia, namun ada satu foto yang membuat mataku berhenti, ada beberapa bait tulisan di salah satu foto itu yang sudah mulai pudar tapi masih dapat terbaca. Aku mulai mencerna kata demi kata itu.

Tulisan anak kecil, batinku berkata.

Anan sayang eina selamanya,

Tulisan pendek itu mampu mengguncangkan kepalaku dengan cepat, kepalaku tiba tiba pusing, ingin sekali mengetahui siapa dia.

anan?

Aku merasakan sakit kepala yang luar biasa, Sakit di kepalaku tak bisa terkontrol sama sekali, aku langsung berteriak histeris, sakit kepalaku yang sudah bertahun tahun ku tahan, kini muncul tanpa sebab, ketika aku berusaha mengingat sesuatu yang sangat sulit dimengerti.

Tiba tiba kak revan, papa dan mama datang menghampiriku dengan cepat.

" kamu kenapa sayang? " tanya mama.

"kenapa?" tanya papa.

Tiba tiba kak revan melihat beberapa lembar foto dan kotak berwarna hitam yang terjatuh tepat di sampingku lalu mengambilnya, dan memandangnya beberapa saat.

"pasti gara-gara foto ini mah, pah"
Ucap revan sambil menunjukan salah satu foto tersebut kepada mama dan papa.

"Sudah berapa kali rein papa bilang, jangan pernah kamu buka foto foto di kotak itu! Apa kamu ga ngerti juga? Kamu mau kejadian 3 tahun itu terulang lagi? Saat kamu di larikan kerumah sakit cuma gara gara kamu ngeliat foto foto ini? Hah! Kamu mau?" tanya wijaya sedikit emosi, aku tidak mengerti kenapa papa seperti itu.

"Sudah pah, cukup! jangan marahin reina seperti itu. Pasti efek kecelakaan 9 tahun yang lalu belum sepenuhnya pulih"

Aku masih dalam keadaan yang sama. Berteriak teriak sambil memegangi kepalaku, beberapa bayangan yang kurang jelas tergambar di kepalaku, sosok seorang anak laki laki yang sangat aku sayangi dulu, seketika sosok itu hilang, dan aku pun kehilangan kesadaran.

Ketika aku ingin mencoba mengingat sesuatu. Aku justru kesakitan dan seperti merasa kehilangan.
---------

Rumah sakit.

ditaman aku sedang berlari lari kecil bersama seorang anak laki laki seumuran ku, bermain apapun yang membuatku bahagia, asal bersamanya.

"udah nan, aku cape!" teriak seorang anak perempuan itu kira kira umurnya 6 tahun

Sahabat Atau Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang