[5] 'Di Sekolah'

156 22 5
                                    

🌞🌞🌞🌞

Di bawah matahari yang sangat amat terik, pada hari Senin, tanggal 26 Maret 2014 tepatnya di halaman sekolah SMA BINA MADYA, Aku yang bertugas sebagai pengibar bendera telah siap di lapangan bersama yang lainnya.

Hari ini aneh, Adnan baris di barisan paling depan, padahal banyak yang bilang biasanya dia paling malas untuk upacara dan dia bahkan memilih untuk nongkrong di warung bi Asih, yang tepatnya di belakang kantin sekolah kami. Tapi sekarang entah dia kerasukan angin ancol atau gimana dia malah memilih baris di barisan paling depan, memakai topi, dasi dan baju yang mungkin pertama kalinya dimasukkan kedalam celana, lengkap dengan sabuk sekolah.
Adnan sedari tadi tersenyum manis sambil menatapku, gak tahu maksudnya apa, dan aku hanya membalas dengan senyum tipis saja.

“ehh, Reina...si adnan ngeliatin lo mulu tuh! Cie....cie,” ucap Salah satu teman ku sambil berisik dan seketika membuyarkan lamunanku.

yaitu Tina yang kebetulan baris di samping kiri ku sebagai pengibar bendera juga.

“apaansi engga tin, dia tuh lagi ngeliatin Bu Rini...Cantik katanya.” balasku asal sambil tertawa kepada Tina.

Tina hanya tertawa mendengar ucapanku yang menurut nya sangatlah ngaco.

mana ada siswa di SMA Bina Madya yang berani menatap guru super killer dan menyebalkan.

kecuali Adnan, iya...Dialah siswa paling berani dengan bu Rini, bahkan..  Dulu dia pernah mengintip bu rini di kamar mandi, sungguh hal yang benar benar memalukan yang pernah dilakukan pria itu.

*****

Upacara terasa sangatlah lama bagi kami, terutama aku. Aku merasa cuaca saat ini benar benar sangat panas dan membuat tubuhku melemah seketika.

Tiba tiba saja...

BRUKKKK

Tubuhku dengan seketika terhantam ke tanah, dengan seketika membuat seluruh siswa dan para guru langsung sangat terkejut.

Dengan cepat tiba tiba saja adnan langsung keluar dari barisan dan dengan segera menghampiriku yang sudah pingsan di tengah lapangan, ketika upacara hampir selesai.

“ayo nak..tolong bantu bawa ke UKS” ucap Salah satu guru disana.

lebih tepatnya pak Sukamto guru olahraga paling sadis se SMA BINA MADYA, kumis nya yang tebal dan hitam tentu membuat siswa siswa takut padanya.

Terlihat raut wajah khawatir tergambar jelas dari wajah Adnan, dia sangat mengkhawatirkanku sedari tadi. Dia membopongku sendiri ke UKS, entah sudah seperfi apa tatapan para siswa siswi disana.

“ihh adnan gue”

“anjirr, harusnya tadi gue pura pura pingsan biar dibopong adnan”

“bla bla bla”

“gimana dok keadaan pacar saya?

Ujar Adnan kepada dokter volunteer disana.

“Dia baik baik saja, hanya sepertinya dia belum sarapan pagi ini”

“beritahu pacar mu supaya jangan lupa sarapan setiap pagi”

Ucap dokter itu sambil tertawa kecil pada Adnan.

“haha iya dok, pasti... Terimakasih ya dok”
Balas Adnan sambil tersenyum..

“Saya tinggal dulu ya..” Ucap dokter tersebut sambari meninggalkan Adnan bersama Reina disana.

Adnan hanya membalas dengan sebuah anggukan, tanda meng-iyakan maksud dokter volunteer tersebut.

Sahabat Atau Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang