[2] Gagal pdkt.

241 28 9
                                    

Aku hanya memedikan mata seolah tak peduli, toh aku tak ingin tahu namanya.
Dan aku pergi meninggalkan dia yang masih saja menyodorkan tangannya dengan semangat seakan mengajakku berkenalan, tapi tak ku hiraukan, karena bagiku dia tak lebih dari sekedar cowo iseng yang suka ngedeketin banyak perempuan, sepertinya.
Dan aku tak menggubrisnya, hanya meninggalkannya begitu saja.

"ehh! Tunggu!! Gue belum tahu nama lo!"
Ucapnya berteriak teriak.

Dan aku tetap tak mempedulikannya, aku tetap berjalan santai saja, dan dia malah mencoba jalan bersejajar denganku membuatku sedikit risih.

"jangan jutek² sama gua, nanti lo malah jatuh cinta lagi" Ucapnya sambil berjalan mendahului ku.
"Ihhhh!!! Apaansi"
"Lagi juga siapa juga yang bakalan naksir sama cowo sotoy, dan so kenal kaya lo!"
Ucapku meneriaki kupingnya, sambil mendahuluinya.

"lo harus tahu, kalo gua udah suka suka Sama lo dari dulu" Ucapnya berbisik pelan ditelingaku, belum sempat aku berteriak dia sudah berlari pergi meninggalkanku di koridor sekolah.

Aku diam membisu mendengar perkataannya barusan ditelingaku, sebenarnya dia itu siapa sih, ucapku menggerutu.

“DASAR COWOK ANEH!”
“Kenal aja nggak”

Aku berjalan menuju kantin.

"Reinn!!! Siniii!!" Teriakan teman² ku mengeheningkan setengah warga warga yang sedang kelaparan di kantin.
Aku hanya mengangkat jempol seolah memberikan isyarat 'ya' kepada teman² ku.

"Ni makanan pesenan lo"
"thank you jess"
" lama banget lo dari toilet doang, abis boker lo ya?" tanya Mia.
"sotoyy banget lo, kaya ad---" ucapku terpotong.
"Kaya siapa rein?" ucap jessie bingung.
"Ah enggak, bukan kaya siapa²" ucapku cepat, seolah tak ingin membahas laki laki yang kutemui tadi.

Jessie hanya menganggukan kepalanya mengiyakan.

"hmm, jes abis ini temenin gue ke perpus yu"
"boleh" balas jessie.
"ehhh woyy Air dongg! AIR MANA AIRRRR???" ucap Jessie berteriak teriak meminta minuman.
"ehhh jess lo kenapa? Bentar, bentar" ucap Reina yang pergi menuju warung di kantin membelikan sebotol air mineral dingin untuk Jessie.
"Nih minum!" kataku sambil menyodorkan sebotol air mineral dingin untuk nya.

'GLEKK GLEKK GLEKK'
Jessie meminum habis air yang diberikan oleh Reina untuk nya.
"aduhh legaaaa" ucap Jessie terlihat sudah mulai membaik.
"Ada ada aja si jes sampe segitu nya kepedesan" kataku bingung.
"Iya soalnya mie yang gue pesen pake bon cabe level 30 2 bungkus" celetuk Jessie menjawab.
Aku dan teman² ku melongo mendengar perkataan Jessie barusan.

"Lo gila? Makan bon cabe segitu banyaknya apa ga panas tuh perut lo?" ucapku masih bingung.
"udah ah yu keperpus, duluan ya guys" ucap Jessie menarik tangan ku dan meninggalkan teman² kami begitu saja.

"gue duluan guys"

Saat aku sudah mengambil Salah satu buku yang ingin ku baca, aku duduk disalah satu meja yang khusus diperuntukan untuk membaca disana.

Tanpa sengaja adnan melihatku yang sedang duduk di meja baca perpus, lalu dia mengambil secarik kertas dari buku yang dibawanya, kemudian menulis sesuatu,lalu dia melipatnya menjadi sebuah pesawat² an dan melemparkannya tepat ke arah buku yang sedang dibaca olehku,tanpa aku sendiri tahu.

"apaan nih?"
aku terkejut mendapat pesawat kertas tersebut, aku melihat kekanan dan kekiri, tapi tak seorang pun yang sepertinya sudah melemparkan pesawat kertas ini ke arahku.

Selamat siang, aku hanya ingin memberi tahu sesuatu, Aku sudah tahu namamu. RENATA OLIVIA, kan? yang sebentar lagi akan jadi pacarku.
                                                         Adnan.

Membaca surat itu, aku terdiam dan rasanya aku ingin berteriak saja, sebenarnya apa maksudnya mengirim surat seperti ini, untuk apa?

....
Setelah adnan melemparkan pesawat kertas itu kepadaku, kemudian dia pergi dan tanpa sengaja menabrak seorang wanita berambut berambut sebahu itu, ya Jessie.
Dan tanpa sengaja membuat buku² yang dibawa Jessie jatuh berserakan.

"sorry" ucap adnan kepada nya sambil langsung membantu mengambil buku yang berserakan.
Tanpa sengaja tangan adnan menyentuh tangan Jessie, dan membuat keheningan sesaat diantara mereka.
Dan adnan melanjutkan merapikan buku² Jessie.

Jessie menatap adnan sambil senyum ²

"makasih yaa" ucap Jessie yang tak henti ² menatap adnan. Tapi Adnan tak menggubrisnya.
Adnan kemudian meninggalkan Jessie begitu saja.

Jessie loncat² tak karuan di perpus seolah sangat senang...

gimana part kali ini? Semoga ngena ya baper nya.
Maaf banget lama update nya, karena wattpad Admin kemarin error dan baru bisa update malam ini.
Jangan bosen bosen ya baca SAC.

Dan jangan lupa follow instagram author
@Sitirahmaars.t

Maaf ya kalo banyak typo nya, hehe.

-Happy Reading-

Salam manis
Author jealous

Sahabat Atau Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang