"Perkenalkan, nama saya Rindi Yusnita Putri. Panggil aja Putri, salam kenal." ucap cewek itu sambil tersenyum.
"Silahkan duduk di kursi yang kosong!" ucap ibu Melda.
Dia berjalan, lalu duduk di kursi samping Iwan, karena Adi pemilik tempat itu pindah, ke tempat duduk bekas Lana, di samping ketua kelas.
"Hai Putri, gue Iwan," ucap Iwan. Tapi tidak dihiraukan oleh Putri. Dia malah menghadap ke belakang.
"Hai Noval," ucap Putri menyapaku.
"Kapan kamu ganti baju?" tanya Lana.
"Emang penting?" ucap Putri.
"Nggak sih." ucap Lana sambil mengaruk-ngaruk kepalanya.
"Ko kamu tau namaku?" ucapku heran.
"Tau lah. Kitakan pernah satu kelas."
"Nggak pernah tuh." ucapku.
"Apa iya? Val? Kamu pernah satu kelas sama Putri? Terus bla bal bal, Lana malah memberi pertanyaan yang panjang, yang membuat aku malas meladeninya. Sedangkan Putri dia malah senyum-senyum sendiri.
"Put mending kamu hadap ke depan deh! kalo nggak, kamu bakal kena marah," ucapku datar.
"Ciee perhatian," ucap Lana dan Putri bersamaan.
Mereka saling memandang, lalu tartawa.
"Kenapa yang di belakang tertawa? apa ada yang lucu?" ucap ibu Melda.
"Nggak bu," ucap Lana dan Putri.
"Kalo gitu diam!!"
Mereka berdua langsung diam. Dua jam berlalu pelajaran pun selesai.
"Pelajaran kita akhiri sampai di sini. Tapi sebelum itu, ibu mau membagikan kertas ulangan Mtk minggu lalu. Noval kamu dapat nilai paling tinggi." ucap ibu Melada, yang sukses membuat semua mata memandangku, dengan tatapan yang tak bisa kuartikan.
Aku berdiri dari tempat duduku, lalu mengambil kertas ualanganku. Disusul dengan teman-teman yang lain. Setelah semuanya sudah dibagi, ibu Melda lalu keluar dari kelasku.
"Wah.. Val, kamu keren bisa dapat nilai paling tinggi, ternyata kamu banyak berubah ya." ucap Putri.
"Selamat ya Val, kamu bisa mengalahkan aku yang pintar ini." ucap Lana.
"Siapa nilai yang paling tinggi ke tiga?" tanya Putri.
"Ketua kelas." ucap Lana.
"Siapa namanya?" tanya Putri.
"Lili," ucap Lana.
"Noval kamu mau kemana?" tanya Putri, saat aku berdiri dari tempat dudukku.
"Kami mau ke perputakaan, setiap jam istirahat aku dan Noval selalu ke perpustakaan. mau ikut?" ucap Lana.
Dia melihatku sekilas lalu menganggukkan kepalanya. Disepanjang perjalanan ke perpustakaan. Lana dan Putri ngmong terus, tapi yang paling mendominan ya, Lana. Entah kenapa? itu mayat hidup hari ini ngomong terus.
"Putri, kamu lagi ngomong sama aku. Kok ngeliatin Noval terus sih?"
"Eh.. enggak ko."
"Kenapa?"
"Nggak papa. Oh ya, gue pernah satu kelas loh, sama Noval."
"Masa?"
"Iya."
"Apa iya Val?" ucap Lana.
"Nggak, aku baru ketemu sama dia tadi pagi, tepatnya di koridor sekolah ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
reality of life
Randomseorang yang dikira bodoh tiba-tiba menjadi orang yang paling pintar... Karena orang bodoh tidak harus menjadi bodoh selamannya kan...