"Kamu mau apa Andre?" ucap orang itu mendekat ke arah kami.
Andre langsung melepas tangannya dari kerah bajuku.
"Eh ada Rayhan. Kenapa ada di sini? Bukannya tadi kamu nggak masuk sekolah ya?" ucap Andre ramah.
Sebenarnya aku sudah tau kalo ada Rayhan yang sedang berjalan ke sini, makannya aku tidak melawan Andre dan membiarkannya terjerumus dalam kesalahannya sendiri.
"Kayanya lo mau mengalihkan pembicaraan ya?" ucap Rayhan tersenyum sinis.
"Nggak kok," ucap Andre.
"Andre Andre, gue tau kok gerak gerik orang berbicara, jadi lo nggak akan bisa bohongin gue."
"Nggak kok."
"Ayo ikut gue! lo harus dapat hukuman," ucap Rayhan sambil berjalan pergi, diikuti Andre di belakangnya.
"Awas lo!" ucapnya pelan, lalu pergi.
"Noval," panggil Rahman.
"Kenapa?"
"Harusnya gue yang nanya lo, kenapa lama? Yang lain sudah nungguin airnya dari tadi tau."
"Eh maaf, tadi ada urusan."
"Ya sudah ayo keburu siang!" ucapnya membantu mengangkat ember berisi air.
***
Kami membersihkan kelas VIIIA dengang tenang, karena guru yang mengajar baik banget, malah nyuruh anak kelas VIIIA bantuin bersihin kelas jadi lebih cepat selesai. Ditambah Rayhan membantu kami. Dia datang membantu, karena dihukum juga.
"Terimakaih bu atas bantuannya," ucap kami.
"Ya sama-sama," ucap ibu Novi.
Dan beruntungnya lagi, kelas VIIIB mereka sedang membersihkan kelas mereka sendiri. Wah sebuah keberuntungan yang hakiki. Jadi kami langsung berjalan ke kelas VIIA. Tapi di perjalanan kami bertemu pak Alimun.
"Sudah selesai bersihkannya?" ucap pak Alimun.
"Sudah pak tinggal kelas VII aja," ucap Rahman.
"Ooo... yasudah kalian kembali ke kelas saja!"
"Yang bener pak?" ucap kami semua.
"Ya sana! Keburu bapak berubah pikiran nih."
"Makasih pak," ucap kami lalu berjalan ke kelas kami.
***
Sesampainya di kelas, kelas sangatlah ribut karena sekarang sedang jamkos. Aku berjalan ke kursiku lalu duduk, diikuti Lana dari belakang.
"Besok senin kita ulangan loh," ucap Putri. Saat melihat aku dan Lana.
"Apa... senin? kapan diberitahu?" ucap Lana.
"Tadi pasupacara."
"Ooo..."
"Belajar bareng yuk," ucap Lana antusias.
"Boleh," ucap Putri.
"Val lo ikut nggak?" tanya Putri.
"Iya tapi jangan di rum..."
"Di rumah lo ya Val," ucap Lana memotong ucapanku.
"Kenapa harus dirumahku-_?"
"Ya.. kan rumah kamu letaknya di pertengahan antara rumah aku dan Putri."
"Kamu tau rumah Putri aja nggak."
"Tau kok."
"Kamu jadi stalker ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
reality of life
Randomseorang yang dikira bodoh tiba-tiba menjadi orang yang paling pintar... Karena orang bodoh tidak harus menjadi bodoh selamannya kan...