twelve

50 7 59
                                    

"Dia habis...."

"Habis apa?" ucapku. Karna Ayu tidak melanjutkan ucapannya.

"Habis apa?"  ucap Lana.

Aku membalikkan badanku.

"Apa yang habis Val?"

"Eh nggak kok Lan," ucapku.

"Aku habis buku tulis," ucap Ayu.

"Ya Yu nanti kamu ke rumahku aja! Aku ada kok buku tulis."

"Ok. Aku pergi dulu ya, dah."

"Ooo.. kirain apa."

Huh hampir aja...

***

Sesampainya di depan rumah.

"Hati-hati di jalan ya Lan."

"Kenapa lo ngomong kaya gitu?"

"Kamu yang nyuruh waktu itu."

"Waktu itu ya waktu itu. Lebih baik lo nggak usah ngomong kaya gitu lagi!" ucapnya lalu berbalik pergi.

"Kak Noval," ucap Ayu.

"Yu dia kenapa?"

"Nggak sabaran banget sih!"

"Cepet dia kenapa?!"

"Kemarin pas aku pulang dari rumah kakak, aku nggak lansung pulang, tapi pergi ke rumah kakak Eva dulu baru pulang. Nah..."

"Ayu nggak usah di ceritain bagian itunya! Langsung intinya aja!"

"Nggak penasaran kalo nggak aku ceritain?"

"Nggak!"

"Jadi initinya dia nggak papa."

"Kok aku kesel-_?"

"Masa?"

"Yang bener to Yu!"

"Ya ya dia gitu karena habis ditolak cintanya sama kak Putri."

Aku diam.

"Kak Noval."

"Emang kenapa Putri nolak dia?"

"Kan kak Putri sudah punya pacar."

"Ooo.."

"Nggak mau tau siapa pacar kak Putri?"

"Nggak."

"Yaudah aku pulang, dah."

Setelah Ayu pulang aku mengambil hp lalu menulis pesan di wa. Kebetulan kami membuat gerup chat kusus untuk belajar.

Belajar itu penting!

Noval : Guys kita belajarnya di rumah masing-masing aja ya.

Lana : Kenapa?

Eva : Kenapa? (2)

Amel : Bagus deh

Sinta : Nyimak

Noval : Di rumah aja biar lebih fokus belajarnya

Putri : Oh gitu

Lana : Yaudah

Eva : Ok

Sinta : Ok (2)

Vivin : Lagi bahas apa loh?

Noval : Belajar di rumah aja

Vivin : Kenapa?

reality of lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang