"Karena kalian terlambat bapak mau minta tolong bersihkan kelas, IX, VIII dan VII, A maupun B."
"APA!" teriak kami semua.
"Apa nggak bisa diringanin hukumannya pak?" ucap Lana.
"Hukuman? Babak nggak hukum kalian kok, bapak cuma minta tolong bersihkan kelas doang, apa susahnya sih?"
"Apa nggak ada keringanan pak? Saya ini murid teladan loh," ucap Rahman.
"Bapak nggak peduli kamu murid teladan apa bukan," ucap pak Alimun.
"Pak saya ada ulangan bahasa Arap loh, hari ini," ucap Nadia.
"Oh ya ya nanti bisa nyusul kok, tenang aja! bapakkan baik orangnya hehehehe.." ucap pak Alimun.
"Makasih pak, bapak emang baik deh," ucap Latifah terlihat terpaksa mengucapkannya.
"Ya dong, sekarang bersihkan sana!" ucap pak Alimun.
"Baik pak," ucap kami lalu berjalan ke kelas IXB.
***
"Maaf bu bisa ganggu sebentar nggak?" ucap Rahman.
"Kenapa?" ucap bu Feta ( ibu Feta guru mtk yang paling kejam ).
Huh untung aku dihukum. Jadi nggak masuk deh di pelajaran mtk. ucapku dalam hati.
"Kami dihukum pak Alimun, hukumannya disuruh bersihkan kelas bu," ucap Nadia.
"Ooo... tapi sebelum itu, kalian harus mengerjakan soal yang ada di papan tulis ini dulu baru ibu akan keluar," ucap ibu Feta.
"Hah.. kenapa kami harus mengerjakannya bu?" ucap kami semua.
Nyesel aku dihukum. Mending nggak usah dihukum, dihukum juga ujung-ujungnya disuruh ngerjakan soal juga. ucapku dalam hati.
"Ya karena kalian menganggu mata pelajaran saya."
"Baik bu," ucap kami semua.
"Hahahaha..." tawa kelas IXB memenuhi gendang telingaku.
"Diam! Siapa yang nyuruh kalian tertawa?!" ucap ibu Feta.
Mereka langsung terdiam.
"Bu soalnyakan ada lima, jadi perwakilan dari kami aja ya bu, yang jawab," ucap Rahaman.
"Ya terserah siapa yang mau jawab."
"Yang akan menjawb biar saya, Raman, Latifah, Mahda dan Sa'adah," ucap Nadia.
"Terserah, sekarang silahkan kerjakan! Dan ingat! Jangan menyontek! Kalo kalian menyontek ilmu kalian nggak akan berkah dan nggak akan bermanfaat," ucap ibu Feta.
"Iya bu," ucap mereka berlima.
Mereka mengerjakan hampir dua puluh menit. Dan akhirnya selesai. Ibu Feta mulai memeriksa jawaban mereka. Dan jawaban mereka benar, mereka emang pintar.
"Ya jawaban kalian benar, sekarang ibu akan pergi," ucap ibu Feta.
"Yes yes yes.." ucap Irwan.
"Pergi kemana bu?" tanya Jamil.
"Ke kantor," ucap ibu Feta.
"Hati-hati di jalan bu," ucap Fariz.
"Iya.." ucap ibu Feta. Setelah itu ibu keluar kelas.
"Ayo kita ke kelas sebelah!" ucap Roy semangat.
"Kenapa Roy lo semangat banget mau ke kelas sebelah?" ucap Eva.
"Kenapa mantan? Pake nanya segala. Mau tau aja, apa mau tau banget?" ucap Roy.
"Mantan? Eva itu mantan lo yang keberapa Roy?" tanya Akbar.
KAMU SEDANG MEMBACA
reality of life
Randomseorang yang dikira bodoh tiba-tiba menjadi orang yang paling pintar... Karena orang bodoh tidak harus menjadi bodoh selamannya kan...