Seven

65 15 32
                                    

Suara bel rumah, membangunkanku dari tidur nyenyakku.

"Ya ampun siapa sih yang datang di hari tidur ini?" gumamku. Aku lalu bangun dengan terpaksa dari kasurku yang nyaman, lalu berjalan ke pintu depan, dan membukanya.

"Hai kak." ucap Ayu tetanggaku, saat aku membuka pintu.

"Mau apa kamu ke sini? Aku nggak nerima tamu. Dan kamu baru aja ganggu hari tidurku tau!!"

"Galak amat sih. Gue ke sini cuma mau curhat kok. Boleh ya. Dan btw emang ada hari tidur? ini hari minggu tau."

"Aku nggak mau dengar curhat kamu. Dan ini memang hari tidurku."

"Pokoknya, gue mau curhat," ucapnya lalu masuk tanpa persetujuanku.

"Dasar keras kepala." ucapku. Lalu aku menutup pintu lalu berjalan ke kamarku.

Ayu Lystiana dia itu tetanggaku. Dia adiknya Amel taukan Amel? Amel temannya Mia. Dia bersekolah di sekolah yang sama denganku dan bersetatus sebagai adik kelasku yaitu kelas VIIIA, sikapnya manis tapi nggak semanis gula, kalo semanis gula entar aku diabetes gara-gara ngeliat dia terus. dia cerewet dan keras kepala. Setiap hari minggu dia pasti datang kerumahku. Dia bilang mau curhat, tapi kalo boleh jujur, sebenarnya aku nggak ngerti sama apa yang dia omongin, suer. Tapi biarinlah, bodo amat.

"Kak," ucapnya tiba-tiba sambil mebuka pintu kamarku.

"Apa?"

"Gue tadi ke kamar kak Rama. Tapi kak Rama nya nggak ada."

"Dia pergi. Katanya ada kerja kelampok."

"Kalo ibu kak Noval pasti arisan."

"Hem..."

"Kak sebenernya gue mau cur..."

"Curhat... mending kamu curhat sama Amel kek apa Eva. Masa kamu curhat sama aku." ucapku cuek.

"Ih kakak nggak tau ya? Kalo curhat sama cewek dia bisa nyebari ke orang-orang. Kakak tau kan sifatnya cewek  kaya apa?"

"Nggak semua cewek kaya gitu tau."

"Iya tap.."

"Sudahlah lupakan!" ucapku memotong omongan Ayu.

"Sebenernya gue mau curhat. Tentang doi gue."

"Terus." ucapku sok peduli, padahal aku tak mendengarkan ucapanya. Aku masih fokus ke bukuku.

"Kok dia setiap hari tambah ganteng ya?"

"-_- "

"Kok bisa ya? jadinya setiap hari gue tambah suka aja sama dia. Apa yang harus gue lakuin ya?

"Jangan pernah liat dia lagi!!"

"Nggak bisa kak. Soalnya kaya ada magnet yang maksa gue untuk lihat dia terus."

"Haha lucu." ucapku mengejeknya.

"Kok malah ngejek sih?"

Terdengar suara pintu terbuka.

"Itu pati kak Rama. Aku mau curhat sama kak Rama aja, sama kak Noval nggak asik," ucapnya, lalu berlari keluar kamarku.

Kak Rama....
Entah kenapa? kak Rama itu orangnya ramah sama anak kecil, kaya Ayu dan Verli, tapi bila bertemu dengan yang lain, sikapnya berubah derastis. Jadi cuek dingin ples galak. Mungkin itu yang membuat dia jomblo sampe sekarang. Setiap aku tanya 'kenapa nggak punya pacar?' dia bilang. 'Pacaran itu nggak pentiang' habis dia ngomong kaya gitu, dia pasti ceramahin aku, 'lo masih kecil jangan pacaran! Belajar yang bener! Kalo sampe lo pacara, awas aja!' itu yang dia bilang, makanya sampe sekarang gue jom.. eh bukan tapi nggak pacaran.

reality of lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang