2

20 4 1
                                    

"Siapa dia?"tanya merry santai.

"Namanya rian aditya. Dia satu angkatan dengan kita,dia masuk kesini karna mendapat beasiswa dari sekolah.dia juga menduduki peringkat pertama setiap tahunnya. bagaimana?"tutur calra sembari menanyakan pendapat merry.

Sebenarnya dia sendiri tampak ragu mengatakan hal ini pada merry,namun akan ada sesuatu yang buruk menimpa mereka jika mereka tidak melaksanakan perintah dari merry.

Merry mencoba berpikir sejenak.
"Bagus,mungkin dia orang yang tepat".jawab merry yang kemudian mengambil telepon genggamnya dari dalam tas.

"Halo saya merry wijaya.Saya ingin data tentang siswa yang bernama Rian aditya secepatnya,apa anda bisa?" tanya merry kepada seseorang yang sedang di hubunginya.

"Ya tentu saja"jawab orang itu.

"Baik Saya tunggu secepatnya dan jangan lupa suruh dia untuk menemui saya" merry mengakhiri percakapannya,lalu pergi menghampiri bodguardnya yang ada di luar.

Sedangkan ketiga temannya hanya memandangi kepergian nona muda itu dengan tatapan heran.

"Kenapa kau beritahu tentang rian?"tanya shinta kepada Clara.

"Aku terpaksa,kau tahukan jika kita memberikan informasi yang salah dia akan marah besar"tegas Clara.

"Iya aku tahu,tapi kenapa harus rian?"tanya shinta.

"Karna rian satu-satunya siswa berprestasi yang mendapatkan beasiswa di sekolah ini"jawab Clara.

"Kenapa kau tidak bilang saja kalau kita belum menemukan orangnya?" kata devi yang ikut menghakimi Clara

"lalu kenapa kalian hanya diam saja tadi?" kata clara yang mulai emosi

"apa kalian tidak ingat kejadian enam tahun yang lalu saat kita tidak melakukan apa yang di perintahkannya.apa kalian lupa dia memiliki segalanya,dia bisa menghancurkan kita semudah membalikkan telapak tangan" tutur clara menjelaskan.

Devi dan shinta hanya terdiam mendengar penuturan clara begitu juga dengan siswa lainnya.mereka hanya diam dan menyimak pembicaraan tiga sekawan yang dari tadi berselisih.yah walaupun percakapan mereka bertiga tidak terlalu keras tetapi siswa yang ada di dalam kelas itu,masih dapat mendengarnya dan untungnya setiap kelas di pasang peredam suara sehingga orang yang ada di luar ruangan tidak dapat mendengar percakapan mereka.

Ketika merry datang mereka berhenti bicara dan bertingkah seperti tidak terjadi apapun.

Shinta perlahan mendekati merry. "Merry boleh aku bertanya?,kenapa kamu membutuhkan data tentang rian?" tanya shinta berhati-hati,dia tidak ingin membuat merry marah.

"Bukan urusanmu" jawabnya  arogan,dia memang tidak suka seseorang mencampuri urusan pribadinya.

Kini teman-temannya hanya saling memandangi satu sama lain berharap merry tidak melakukan sesuatu yang buruk pada rian.sebab,merry bisa melakukan apa saja yang ia mau.

Kriiiingggg..........

bel masuk berbunyi menghentikan percakapan mereka yang dari tadi sedikit tegang.bagaimana tidak,ketiga temannya itu harus berhati-hati saat berbicara dengan merry karena apabila sedikit saja perkataan mereka menyinggung perasaan merry maka habislah mereka.

"Selamat pagi anak-anak" sapa seorang guru perempuan yang masih terlihat sangat muda

"Pagi bu" balas semua murid.

Tanpa basa-basi lagi guru tersebut langsung menyampaikan meteri pembelajaran.

                          **********

Beberapa jam setelah proses pembelajaran berlangsung bel istirahat berbunyi.sebagian murid lainnya sudah berhamburan keluar kelas,sedangkan merry dan teman-temannya masih di dalam kelas.

"Merry ayo kita ke kantin"ajak devi

"kalian saja,aku masih ada urusan" balas merry acuh tak acuh sembari memasukkan bukunya ke dalam tas.

"Kamu mau kemana merry,inikan masih jam istirahat" tanya shinta

"aku mau pulang" jawab merry dingin kemudian berlalu meninggalkan ketiga temannya.

Merry berjalan menuju pintu gerbang sekolah yang dari tadi sudah terbuka. Disana sudah tampak mobil mewah berwarna hitam pekat yang menunggunya.

"Silahkan nona" kata seorang laki-laki bertubuh atletis dengan pakaian serba hitam yang telah membukakan pintu mobil untuknya.

Merry masuk ke dalam mobil tersebut tanpa menyebutkan sepatah katapun. dia hanya duduk diam sembari memainkan ponselnya,nampaknya dia sedang menunggu seseorang, karena sendari tadi mobil yang di naikinya belum juga bergerak.

Tak berapa lama seorang laki-laki dengan paras yang mempesona masuk ke dalam mobil itu,tetapi dia masuk bukan karena keinginannya sendiri melainkan,dipaksa oleh kedua bodyguard suruhan merry.

"Siapa kau?,kenapa orang-orangmu membawaku kesini?" tanya laki-laki itu dengan tegas

"jalan pak" perintah merry pada supirnya tanpa memperdulikan pertanyaan dari laki-laki yang duduk di sampingnya.

_________________________

●Clara silvia

●Shinta ladeyra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shinta ladeyra

●Shinta ladeyra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devi murphy

Mereka bertiga berteman dengan merry sejak kecil,orang tua mereka bekerja di salah satu cabang perusahaan milik keluarga merry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka bertiga berteman dengan merry sejak kecil,orang tua mereka bekerja di salah satu cabang perusahaan milik keluarga merry.

21 April 2018

Love to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang