5

21 4 1
                                    

Keesokan harinya di sekolah,rian duduk termenung memikirkan kejadian semalam

"Rian,kamu di cariin miss luna tuh" kata seorang laki-laki yang baru saja masuk

"di tunggu diruangannya" lanjutnya lagi

"iya,makasih" jawab rian yang kemudian beranjak dari tempat duduknya.Rian berjalan menuju ruangan miss luna.

"Permisi" ucapnya sopan

"kamu boleh duduk"

"rian ada yang ingin saya sampaikan, ini mengenai beasiswa kamu "

"memangnya kenapa dengan beasiswa saya miss" tanya rian penasaran

"mulai saat ini beasiswamu akan di cabut.Pihak sekolah memutuskan untuk menarik kembali  beasiswa yang di berikan untukmu" jelas miss luna.

"tapi kenapa? apa nilai-nilai saya tidak memenuhi standar mereka? tanya rian kaget

"jika itu benar,saya akan berusaha memperbaikinya miss,tolong sampaikan pada mereka" pinta rian memelas

"kamu tidak bisa mendapatkan kembali beasiswa kamu rian, keputusan mereka sudah bulat.Maaf rian tapi saya tidak bisa membantumu" ucap miss luna menyesal.

Mendengar hal itu rian tak dapat lagi berkata,dia pamit meninggalkan ruangan miss luna.

Rian berjalan gontai kembali ke kelasnya tapi saat di persimpangan menuju kelasnya merry datang mendekati rian.

"Rian aditya,apa sekarang kamu akan menerima tawaranku,setelah ayahmu tak lagi bekerja dan kau kehilangan beasiswamu?"

mata rian membulat mendengar perkataan yang keluar dari mulut merry

"jadi ini semua ulahmu" ucap rian kesal

"bukankah aku sudah mengatakannya kemarin,aku tidak akan pernah mau menjadi bawahanmu.Apa kau mengerti" ucap rian yang kemudian kembali melangkahkan kakinya.

"Bisakah kau tunggu sebentar,kau tak perlu terburu-buru" ucap merry santai

rian terus berjalan tanpa memperdulikan perkataan merry,kali ini dia yang mengacuhkan merry.

Tak terima di acuhkan begitu saja merry pun angkat suara "ayahmu tidak akan mendapatkan pekerjaan di perusahaan manapun jadi percuma saja dia mencari pekerjaan,katakan itu pada ayahmu" rian menghentikan langkahnya ketika mendengar penuturan merry,dia berbalik menatap tajam merry

"dan satu lagi dengarkan baik-baik, jika kau tidak menerima tawaran dariku maka nasib adikmu akan sama sepertimu.Dia akan di keluarkan dari sekolahnya sama sepertimu,hanya itu yang ingin kukatakan jadi sebaiknya kau pikirkan lagi" ucap merry mengancam.

Rian semakin kesal,dia menggenggam erat tangannya melotarkan tinjunya ke dinding yang ada di depan merry

"Jangan main-main,kau pikir aku barang yang bisa di miliki" ucap rian emosi.

Merry terkejut dengan gertakan rian. sejujurnya dia belum pernah menghadapi seseorang serumit rian, karena sebelumnya merry selalu mendapatkan segala sesuatu dengan mudah tanpa harus melakukan tindakan apapun.

"Aku tidak main-main dengan ucapanku,bukankah kau sudah mengalaminya" jawab merry memberanikan diri

"kau hanya perlu menerima tawaranku dengan begitu semuanya akan kembali normal" lanjut merry meyakinkan.

"Aku tidak akan merubah keputusanku" jawab rian lalu pergi meninggalkan merry.

"Kita lihat saja" ucap merry saat rian tak terlihat lagi.





_________________________



3 Mei 2018

Love to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang