CHAPTER 7

26.6K 1.1K 23
                                    

Author pov

Setelah Marcell,Qiana, ketiga sahabatnya dan Twan makan bersama dikantin.mereka pun selesai dan Marcell melihat jam ditangannya dgn tangan kiri yang masih menggengam tangan mungil Qiana dan sesekali memainkannya jika ia ingin dan waktu makan siang sudah hampir habis jadi dia sepertinya ingin kembali keperusahaannya walaupun dalam hatinya dia ingin sekali tetap bersama Qiana disini atau membawa Qiana keperusahaan nya tapi pasti gadisnya itu menolak masa hari pertama udah minta izin aja gak boleh gitu dong pasti itu alasannya kenapa gadisnya tidak mau ikut keperusahaannya.

Heh Marcell menghela nafas sedikit kasar karena memikirkan itu.Qiana yang melihat kakaknya seperti itu pun bertanya "Kak Cell kenapa apa kak Cell sakit?" tanya Qiana dengan menggengam balik tangan Marcell yang menggengam tangan mungilnya.

"Tidak amor aku tidak apa-apa hanya saja aku tidak mau kembali kekantor aku ingin mememanimu sampai pulang sekolah" jawab Marcell sedikit lesuh sambil merangkul pinggang Qiana yang tadi sempat terlepas karena tangan kanannya dipakai untuk makan.

"Tapi masih lama Kak Cell kalau menunggu Qiqi pulang sekolah. sebaiknya Kak Cell kembali saja keperusahaan ya dan nanti Qiqi telepon kalo jam pulang sudah hampir berbunyi agar Kak Cell lebih awal menjemput Qiqinya" ucap Qiana menjelaskan pada Marcell sambil mengusap tangan kakaknya yang menggengam tangannya.

"Huh,baiklah Kak Cell akan kembali keperusahaan amor kalo kakak belum jemput juga tunggu saja ya" ucap Marcell sambil mengelus pipi chubby milik Qiana dengan lembut.

"Iya Kak Cell yasudah bel masuk dikit lagi berbunyi sebaiknya Kak Cell cepat kembali keperusahaan Qiqi akan menunggu nanti."seru Qiana.

"Baiklah Kak Cell pergi tapi kau antarkan kakak sampai parkiran ya" seru Marcell sambil berdiri dan dikuti oleh Qiana dengan tangan Marcell masih bertenger manis dipinggang gadisnya.

"Iya Kak Cell.Ayo"seru Qiana sambil berjalan bersama Marcell keparkiran Khusus untuk orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi disekolah yang ditempati oleh Qiana dan Twan pun biasanya turut memarkirkan mobilnya diparkiran itu bersebelahan dengan mobil daddynya.

Pasti kalian bertanya-tanya kenapa Twan tidak ada dia itu merasa cemburu karena melihat tangan Marcell yang selalu merangkul pinggang gadis yang sudah diklaimnya menjadi miliknya itu terus menerus tanpa ada jeda walaupun sedang makan sekali pun dan hal itu membuat amarahnya naik sampai keubun-ubun dan dia coba menahannya dengan mengepalkan sebelah tangannya sampai kuku-kuku jarinya memutih dan sebelahnya untuk makan walaupun dia tidak selera tapi dia tetap memakannya karena gadisnya yang tak lain tak bukan adalah Qiana menyuruhnya untuk makan karena kata Qiana kalau engga dimakan kasian nanti makanannya nangis dan pemikiran itu membuat Twan tersenyum tipis dia sangat menyayangi gadisnya itu mungkin lebih tapi melihat kakak laki-lakinya yang sangat possesive membuat niatnya ia urungkan dulu dan Twan akan memikirkan sebuah rencana untuk mendapatkan gadisnya itu Qiananya.

Dia sudah bersumpah bagaimana pun caranya dia akan mengambil gadisnya nanti ingat dia tidak menyerah tapi hanya menunda rencananya sampai ada kesempatan untuk Twan menjalankan rencana yang ada diotak tampannya itu.

******

Setelah Qiana dan Marcell sampai diparkiran Marell pun pamit

"Kak Cell pamit ya amor sampai bertemu pulang nanti" kata Marcell pada Qiana sambil mengecup kening,kedua mata Qiana, hidung, kedua pipi chubby milik Qiana dan terakhir adalah bibir mungil penuh milik Qiana yang berwarna merah alami cukup lama dan sedikit melumatnya Qiana yang mendapatlan perlakuan itu hanya diam bingung dalam hati dia bertanya "kenapa Kak Cell memakan bibir Qiqi emang dikira bibir Qiqi makanan apa.Huh Kak Cell ada-ada aja kelakuannya,besok apalagi yang dimakan pipi Qiqi kali"ucap Qiana sambil bergidik ngeri dalam hati tapi biarin lah mungkin ini hobi barunya Kak Cell.

5 Possesive Brother And One Cute SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang