CHAPTER 9

25.6K 991 13
                                    

Qiana Larsent Ferandez (mulmed)

🌸🌸🌸🌸🌸

Author pov

Setelah membayar makanan yang tadi Max pesan bersama Qiana ,Max pun berjalan kembali menuju meja yang tadi ditempatinya dan saat sudah tinggal beberapa langkah lagi mencapai mejanya tiba-tiba Max berhenti dan melihat pemandangan yang membuat hatinya panas gimana enggak panas coba kakaknya Eljuan dan gadisnya Qiana sedang berpelukan dengan tangan Qiana yang bergelayut manja dilengan kekar Eljuan dan sebaliknya Eljuan sedang menciumi pipi chubby Qiana dan hal itu sontak membuat amarah Max memuncak tapi dia menahannya karena ada Qiana.

Dan Max tidak mau memperlihatkan jiwa iblisnya pada gadis kesayangannya itu memang Max kalau marah sangat menyeramkan kedua setelah Marcell kakak tertuanya itu Marcell tidak segan-segan membunuh orang yang berani mencelakai anggota keluarganya apalagi gadis manisnya Qiana berani menyentuhnya saja sudah mati apalagi mencelakai mungkin tubuh orang yang mencelakai gadisnya Marcell mutilasi dan dia mungkin tubuh mereka akan dia jadikan santapan anjing-anjing peliharaan tetangganya yang dikenal sangat ganas itu.

Max pun mencoba untuk meredakan amarahnya itu dengan menutup matanya dan menghela nafas beberapa kali dan itu sedikit berhasil dia pun membuka matanya setelah beberapa menit menutup matanya itu dan berjalan menuju meja tempat dia tadi duduk dan Max pun mengambil bangku dari meja lain lalu menaruh bangku tersebut disebelah Qiana dan mengecup pipi sebelah kanan Qiana.

"Kak Juan kok kakak bisa disini?"tanya Max pura-pura tidak tahu padahal sebenarnya dia sama sekali tidak ingin menyapa Kakak ketiganya itu tapi demi pencitraan didepan Qiana akan dia lakukan.

"Memangnya tidak boleh aku kesini ini kan tempat umum"jawab Juan dengan nada tidak suka dan Qiana yang mendengar ada nada ketidak sukaan diucapan Juan pun mengernyit bingung "Sepertinya Kak Juan sedang bad mood tapi tadi dia baik- baik saja dan bernada lembut pada saat Qiqi bertanya tadi knp sekarang jadi bernada tidak suka ya?.Ah mungkin Kak Juan haus jadi dia seperti itu seperti Icha mungkin ah Qiqi bingung kenapa orang dewasa seperti kakaknya gampang sekali marah-marah apakah mereka mempunyai alterego kali" batin Qiana sambil menggelengkan kepalanya dan rambutnya yang memang tergerai ikut melambai-lambai dan membuat rambut itu jadi berantakan.

Tapi bukannya jelek wajah Qiana malah semakin imut dan membuat pengunjung laki-laki yang ada dicafe itu melihat Qiana dengan tatapan kagum dan lapar dan termasuk kedua kakak laki-lakinya itu mereka juga terkagum-kagum mengapa adik mereka ini dilihat dari segala kelakuan dan sifatnya tidak pernah berubah tetap saja cantik dari kecil sampai sekarang dan saat Qiana beranjak dewasa bukannya kecantikannya berkurang tapi malah bertambah cantik.

Dan kedua kakak laki-lakinya menyadari bahwa gadis mereka ditatap lapar oleh sebagian pengunjung laki-laki dan hal itu membuat mereka geram dan ingin mencolok mata mereka dengan garpu kalau bisa.

"Kenapa kau menggelengkan kepalamu Bebe?"tanya Max mengusap lembut rambut Qiana sambil merapikan rambut-rambut Qiana yg sedikit acak-acakan itu.

"Qiqi tidak apa-apa Kak Max hanya kepala Qiqi sedikit pusing saja" seru Qiana tidak sepenuhnya bohong karena kepalanya memang pusing dan keringat pun terlihat dikeningnya serta wajahnya sangat pucat pasih Max dan Juan yang melihat itu panik.

Dan tanpa aba-aba Juan pun menggendong Qiana ala bridal style dan menuju kemobilnya dengan sedikit berlari dan Max yang melihat itu segera berlari mengejar Juan dan menyusul kemobil milik kakak ketiganya itu dan dia pun langsung masuk tanpa izin sang empunya mobil dan sang empunya hanya mendengus dia sudah biasa dengan hal yang seperti itu jadi dia hanya melirik Max sekilas.

Juan pun kembali menatap Qiana yang berada dipangkuannya cemas dan sesekali mencium kening Qiana dan kadang pipinya juga dia pun melihat Qiana sedikit merintih

5 Possesive Brother And One Cute SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang