“Ji, aku dengar kau sedang di Korea? Ayo kita karaoke dan minum soju sebelum kau kembali ke China!”ucap seseorang dengan suara yang melengking dari balik telepon.
Lelaki manis yang sedang mengambil kembalian dengan tangan kanannya beserta sekantung roti di tangan kirinya itu terkekeh sementara bahu kirinya menahan ponsel yang menempel di telinganya, masih mendengarkan kalimat-kalimat di seberang sana.
“Kita bisa minum kapan saja Daehwi-ya. Aku sudah kembali tinggal di Korea.” jawab lelaki bernama Jihoon itu sambil melangkahkan kakinya keluar dari toko roti.
Ponselnya telah diambil alih oleh tangan kanannya, setelah ia memasukkan kembalian kedalam tas selempangnya.
“Benarkah?! Wah aku bahkan tidak mengetahuinya, keterlaluan!”
Jihoon terkekeh mendengar suara sahabatnya itu.
“Kalau begitu bagaimana dengan malam ini di rumahmu?” tawar Daehwi.
“Tidak buruk. Ajaklah Hyungseob, aku juga merindukan dia. Alamatnya akan aku kirim padamu.”
“Deal, tentu saja aku harus membawanya. Jam tujuh malam di rumahmu. Jangan masak apapun, aku akan membawa makanan dan minuman yang banyak.”
Percakapan keduanya berakhir dengan kesepakatan untuk berkumpul di rumah Jihoon.
Tidak, bukan rumah.
Lebih tepatnya apartemen. Apartemen yang baru ia tinggali selama seminggu di Korea.
Jihoon memang baru seminggu ini berada di Korea setelah beberapa tahun tinggal di China dan sekarang ia akan secara resmi menetap di Seoul lagi.
Seorang diri.
Sebenarnya lelaki berdarah Korea-China ini lahir dan tumbuh di negeri gingseng alias Korea, namun saat umur nya 18 tahun ia beserta keluarganya pindah dan menetap di China.
Setelah menetap disana ia juga akhirnya menempuh pendidikan di perguruan tinggi china.
And for your information,
Ia lulus dengan nilai terbaik dari Universitas Wuhan jurusan Manajemen dalam waktu tiga tahun.Membanggakan bukan?
Park Jihoon, ia adalah putra kedua dari pengusaha kebun teh di Jeju dan juga Hangzhou, Park Chanyeol.
Namun ia tak berminat barang sedikitpun terjun kedalam bisnis keluarganya, ia lebih memilih bekerja di sebuah perusahaan yang sejalan dengan bidang yang diambilnya saat kuliah.
Baginya bekerja di sebuah perusahaan sudah cukup dibanding harus meng-handle bisnis milik keluarganya.
Selain ia tidak tertarik dengan hal yang berbau perkebunan ia juga merasa kakaknya—Hwang Minhyun, lebih pantas untuk meneruskan usaha keluarganya, juga ada hal lain yang membuat Jihoon sangat tidak ingin berada disana.
Dan yang membuat dirinya harus kembali tinggal di Korea sekarang, tidak lain karena tuntutan pekerjaan.
.
.
.Jihoon melangkahkan kakinya dengan raut wajah bingung menuju pintu apartemennya setelah terburu-buru memakai pakaian karena mendengar suara bel berbunyi saat mandi.
Ia melirik sebentar jam dinding yang ada diruang tamu.
Masih pukul 6 sore, dan dia tidak memesan makanan apapun.
Bahkan belum ada yang mengetahui alamat apartemen nya selain keluarganya dan Hyungseob, sahabat yang berbicara dengannya di telepon pagi tadi.
“Apa itu mereka? Tapi ini masih pukul 6.” Batin Jihoon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Horde - Panwink
FanfictionLai Guanlin seorang idol dari grup ternama Wanna One mendapat banyak rintangan dalam karirnya. Guanlin selalu memimpikan pria yang sama selama berhari-hari, dan suatu hari tanpa sengaja ia bertemu dengan pria itu didunia nyata dan mulai jatuh cinta...