Acht

793 122 11
                                    


Guanlin meregangkan tubuhnya sambil berjalan santai.

Malam yang sejuk dan juga sepi. Suasananya cukup bisa membuat pikiran-pikiran Guanlin sedikit lebih tenang.

"Ah sakura.."

Guanlin tersenyum melihat bunga-bunga sakura yang sedikit gugur karena angin yang lumayan kuat, mengingatkannya akan tempat yang sangat ingin ia kunjungi. Tempat yang penuh dengan bunga sakura yang sudah ia rencanakan untuk battle trip nanti.

Guanlin juga tersenyum pahit saat ingat kalau semua itu baru saja di gagalkan pagi tadi.

Walaupun pohon sakura yang ada di sekitar tempat Guanlin berjalan hanya sedikit, setidaknya hal itu juga bisa mengobati rasa kecewanya.

Betapa besarnya hati seorang Lai Guanlin.

Dengan mudahnya menerima ketidakadilan.

Guanlin hendak ke minimarket untuk membeli kopi, namun saat terus berjalan maniknya menangkap sosok yang jelas-jelas tak asing baginya.

Ia memicingkan pandangannya, takut-takut hanya salah lihat.

Guanlin memundurkan pandangannya, mencoba sedikit tenang sambil memperhatikan pergerakan sesorang yang berjalan di bawah gugurnya beberapa bunga-bunga sakura.

Pria itu berjalan sambil memakan es krim.

Hanya sorot temaram lampu jalanan yang menyinari langkah pria yang tengah di perhatikan oleh Guanlin itu.

Wajahnya memang tak terlihat sejelas jika ia melepas kupluk yang menutupi kepalanya, namun walau begitu Guanlin yakin ia mengenalnya.

Tak lagi bisa menahan rasa penasarannya, Guanlin berjalan mendekati pria yang masih berjalan menggenggam es krimnya tersebut.

Guanlin memotong langkah pria di hadapannya.

Guanlin diam dan memandangi wajahnya.

Demi apapun dada Guanlin berdegup tak karuan namun raganya tetap mencoba untuk tetap cool.

Dia-

lelaki manis itu-

Benar-benar seseorang yang selalu muncul dalam mimpi Guanlin.

Wajah Guanlin yang berada dibalik maskernya menatap pria dengan hoodie kuning itu tepat pada matanya.

Dan tanpa sadar diri nya segera menghampiri sosok itu, berhenti tepat di hadapannya dengan jantung yang berdebar.

.

.

.

Jihoon POV

Aku terkejut saat seseorang yang mengenakan masker dan topi hitam tiba-tiba saja berhenti dan diam menghalangi jalanku.

Aku sempat takut,

Belum lama ini aku membaca sebuah novel thriller dimana seseorang tiba-tiba saja diculik lalu tak pernah lagi kembali.

Sungguh menyeramkan.

Dan aku jadi berpikir bagaimana jika itu terjadi padaku, mengingat aku berjalan sendirian dalam waktu yang hampir tengah malam ini.

Namun disisi lain aku juga tidak begitu yakin,

Pasalnya, di mana ada seorang penculik mengenakan sweather berwarna kuning saat menjalankan aksinya?

Author POV

Horde - PanwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang