chapter 4

139 15 0
                                    

Adera dan abangnya itu berjalan menuju halaman rumah mereka untuk menaiki mobilnya tersebut.

Di perjalanan Adera sangat kepikiran dengan ayahnya. Dimana ayahnya sekarang??apa ayahnya ada di rumah pelakor atau di tempat kerjaannya??entah lah ayahnya kemana yang jelas Adera sangat kepikiran ayahnya. Adera berfikir sejenak untuk mencari tahu keberadaan ayahnya tersebut. Akhirnya Adera mempunya ide untuk menyelidiki ayahnya tersebut.

"Woi bang lu mau bantuin gue enggak?" Tanya Adera.

"Bantuin apaan?jangan bilang bantuin lo buat lupain sih Marcel ya?" Jawab Rasya yang begitu penasaran.

"Apaan sih lo bang. Gue itu minta bantuan lo buat nyelidiki ayah bukan Marcel" Adera kesal dengan perkataan abangnya tersebut, memanggil nama Marcel.

"Emangnya lo mau ngapain sih kok gue kepo" abangnya sangat kepo dengan ide adeknya tersebut.

"Jadi gini lo pikir deh. Ayah akhir-akhir ini dia berubah, dia selalu marah-marah, dia selalu lembur, dia selalu enggak pulang kerumah. Gue curiga palingan ayah punya simpenan kali ya, atau enggak kita selidiki aja mau enggak?" Adera sangat semangat dengan idenya tersebut. Mudah-mudahan abangnya mau bantuin Adera.

"Hm... gue enggak percaya dengan ide lo sih. Yaudah deh kalo gue ada waktu kita selidiki bareng-bareng oke" Rasya ingin tahu dengan sikap ayahnya yang mulai berubah.

"Okee besok kan sabtu kita ke kantor ayah" kata Adera

"Oke oke besok semoga berhasil" sambil menancapkan gas mobilnya dan menuju ke gerbang sekolah Adera.

Sampai disekolah Adera berjalan melewati koridor. Dia melihat Thalia dan Marcel ada di koridor. Adera bingung kenapa Thalia dan Marcel sudah sangat dekat padahal baru saja kemarin dia kenalan, tapi sekarang malah dia akrab banget sudah kayaknya orang pacaran.

Adera melewati koridor dengan berjalan sangat cepat. Thalia dan Marcel melihat Adera yang sedang berjalan di hadapannya tersebut. Thalia memanggil Adera sahabatnya untuk bergabung bersama Marcel.

"Aderaa" Thalia memanggil Adera untuk bergabung ngobrol dengan Marcel.

Anjirr kenapa Thalia manggil gue sih-batin Adera.

Adera berbalik arah, pandangan Adera tertuju kepada Thalia dan Marcel. Adera berjalan menyamperin Thalia sahabatnya itu.

"Kenapa?" Jawab Adera

"Sini gabung sama kita. Oh iya kenalin dia Marcel yang pernah gue ceritain sama lo" Thalia memperkenalkan Marcel kepada Adera.

Woii gue udah tau nama dia anjirr. Mati berdiri dah gue gimana nih-batin Adera yang sangat panik ketika Marcel mengulurkan tangannya kepada Adera.

"Gue Marcel" kata Marcel sambil mengulurkan tangganya tersebut.

"Gua Adera" Adera juga mengulurkan tangannya tetapi Adera langsung melepaskan tangannya tersebut.

"Oh iya gue mau masuk kelas dulu Thal. Hati-hati sama dia awas nanti ditinggalin lo sama dia pas lagi sayang-sayangnya" Adera berlari dan mempermalukan Marcel ke Thalia sahabatnya.

Kringg kringg

Bel berbunyi seluruh anak murid kelas XII IPA 2 berjalan menuju lapangan untuk melaksanakan olahraga. Guru-guru di ABC JAKARTA SCHOLL lagi mengadakan rapat,termasuk Pak Reka guru olahraga yang sangat galak itu. Semua anak murid bebas atau di sebut freeclass,ada yang kekantin,ke kamar mandi,keruang band,gendang-gendang dan masih banyak lagi.

Adera berjalan ke ruang band untuk menenangkan hatinya dengan cara keruangan tersebut. Adera masuk keruangan tersebut untuk mengambil sebuah gitar dan sambil bernyanyi. Dia bernyanyi sambil menikmati lagu tersebut.

Kasihku
Sampai disini kisah kita
Jangan tangisi keadaannya
Bukan karna kita berbeda..

Dengarkan
Dengarkan lagu...lagu ini
Melodi rintihan hati ini
Kisah kita berakhir di januari...

Adera ingin melanjutkan nyanyiannya tersebut. Tiba-tiba ada suara orang yang mau masuk keruangan band itu. Dia melihat Rey yang berada di pintu.

"Loh kok ada elu disini. Ngapain?" Tanya Rey.

"Gue emang sering kesini karena gue itu suka sama music. Jadi kalo hati gue lagi sedih, gue bakal kesini buat tenangin  hati gue. Kalo lo sendiri ngapain?" Adera bertanya balik kepada Rey dan Adera bingung dengan Rey padahal dia itu suka sama basket tapi kenapa dia ada diruangan ini.

"Kalo gue emang suka banget sama music. Apa lagi sama gitar gue suka banget. Jadi gue juga sering kesini kok" jawab Rey sambil menatap Adera.

"Kenapa kita enggak duet. Lo nyanyi gue main gitar gimana mau enggak?" Rey mengambil keputusan untuk duet bersama Adera.

"Hm...boleh juga tuh ayok" Adera sangat senang karena Adera mempunyai teman yang juga suka sama music.

Adera dan Rey berduet untuk bermain music bareng. Akhirnya mereka menghabiskan waktu bersama-sama untuk bermain music dan ketawa bahagia. Rey sangat senang karena bisa dekat sama Adera.

Entah kenapa gue senang Ra kalo ada di samping lo. Gue nyaman sama lo tapi kenapa lo enggak pernah tau sih sama isi hati gue, gue sebenarnya suka sama lo. Tapi gue belum bisa ungkapin semuanya-batin Rey



Okee gais gimana partnya seru ga??
Maaf ya kalo ga seru. Intinya kalian harus tunggu part selanjutnya. Jangan lupa ya vote and coment

ADERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang