#10

1.1K 132 0
                                    

"Selamat pagi, Lee Jihoon."

"Jangan berbasa-basi, cepat katakan apa maumu."

Jeonghan terkekeh di seberang.

"Kau sudah membaca rencana reuni kita di grup alumni bukan?" Jihoon berdehem sebagai jawaban.

"Kami sudah sepakat reuni kita akan diadakan saat ulang tahunmu."

"Hah?! Apa maksudmu?" Nada Jihoon meninggi.

"Ya, anak-anak ingin segera berkumpul. Dan kebetulan akhir pekan nanti adalah hari ulang tahunmu, jadi kita bisa sekalian merayakannya."

"Tapi aku tidak menyetujuinya," protes Jihoon.

"Kami sudah tau kau tak akan menyetujuinya, karena itu kami memutuskannya sendiri."

Jihoon berdecih pelan. "Terserah kalian sajalah."

"Jangan lupa datang."

"Hmm." Jihoon berdehem dengan bola mata berputar malas.

Jihoon baru saja akan menikmati sarapan paginya sebelum Jeonghan meneleponnya dan membuat nafsu makannya hilang begitu saja. Dalam hati menyumpahi sang sahabat yang dengan seenaknya memutuskan waktu reuni. Jujur saja, pada awalnya Jihoon tak memiliki niat sama sekali untuk datang ke acara reuni. Kenapa? Tentu saja karena akan ada Seungcheol di sana. Dan ia tak mau pertahanannya melemah karena itu. Namun apa daya, Si Iblis-Berkedok-Malaikat itu telah membuatnya kehilangan kesempatan untuk melarikan diri.





there's no way to escape, Lee —yjh



Jihoon mendesah kasar. Menatap tanpa minat pada makanan di hadapannya. Nafsu makannya sudah benar-benar hilang. Akan lebih baik baginya untuk beristirahat hari ini —hari Minggu. Segera saja lelaki mungil itu meninggalkan meja makan. Berjalan pelan menuju kamarnya.


Mungkin mendengarkan musik ballad sembari bergelung di dalam selimut bisa sedikit menenangkan pikirannya.









Tbc.

[✔] Night and Rain ☆ JicheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang