[✔] Night and Rain ☆ Jicheol

#12

Pukul 11 malam dan Seungcheol belum juga terlelap. Dengan berdiri di ambang balkon, ia menghadap luasnya Kota Seoul. Hembusan angin menerpa anak rambutnya. Heningnya malam menemaninya kali ini. Pandangannya masih tertuju pada satu benda. Sebuah kotak berwarna merah maroon di genggamannya. Jemarinya bergerak konstan membuka lalu menutup kembali kotak itu. Terselip sedikit ketakutan dalam tatapannya. Dalam hati terus berkata 'Semua akan baik-baik saja.' Walaupun dirinya tak pernah tau akan apa yang akan terjadi selanjutnya. Setidaknya Seungcheol telah berusaha. Meski sempat mengecewakan Jihoon, ia tak ingin mengulangnya untuk kedua kali. Cukup sekali ia merasa kehilangan.

—

Hari-hari Jihoon banyak berubah. Padahal belum genap sepekan ia bertemu dengan Seungcheol, dan kini harinya dipenuhi wajah pria itu. Entah dalam pikirannya ataupun dalam kehidupan yang nyata.

Takdir seolah berpihak pada Seungcheol dan menolak Jihoon. Setiap saat kemanapun Jihoon pergi, ia pasti akan bertemu dengan Seungcheol. Dan berakhirlah keduanya dalam suasana canggung berdua di dalam mobil.

Seperti saat ini, masih sama seperti tempo hari dimana Seungcheol mengantarkan Jihoon pulang, tak ada pembicaraan di antara mereka. Keduanya membiarkan keheningan menguasai. Padahal, dalam hati mereka meraung karena banyaknya kalimat yang ingin disampaikan.

Dalam keterdiamannya Jihoon ingin meminta penjelasan, meluapkan segala emosi yang selama ini ditahannya. Namun bibirnya terlalu kelu. Jihoon membiarkan semua itu mengendap, menjadikannya akar pahit. Sedang Srungcheol, ia menyimpan segala penyesalannya sendiri. Beribu maaf ia ulang dalam hati, namun tak pernah ia ungkapan.

Selalu seperti itu. Untuk saat ini dan waktu berdua mereka. Tak ada kata yang terucap. Mereka semua sama-sama naif. Jihoon yang selalu membohongi perasaannya sendiri, dan Seungcheol yang terlalu pengecut untuk sekedar memberi penjelasan.

Tbc.