selalu marah?

3.1K 33 2
                                    

Ini semua akibat pertengkaran mereka, suaminya jadi masuk rumah sakit gara2 memperdebatkan soal anak sendiri. memang minho tak tertolong kenakalannya yang selalu saja membuat sulli susah dan suaminya selalu memanjakannya, akibat terlalu dimanja minho semakin melunjak kenakalannya, dan itu lah yang selalu membuat sulli semakin marah setiap harinya, bahkan lebih fatalnya mereka bertengkar sampai membuat suaminya masuk rumah sakit dokter memfonis suaminya terkena serangan jantung yang bisa datang kapan saja.

" Eomma .. appa kenapa " minho menduduki kursi disamping ibunya, yang tengah melamun. " Eomma " panggil minho lagi " ini sudah malam minho, masuk dan tidurlah didalam " minho menggeleng, membuat sulli menatapnya geram

" kau ini kenapa tak pernah mendengarkan eomma oehh, kenapa kau selalu membantah dan tak pernah mau menuruti eomma mu sendiri " marah sulli tak perduli orang2 menatapnya

memarahi anak itu memang wajar asalkan jangan menyiksa anak dengan perkataan yang dapat membuat mental mereka tak terkendali.

" mianne eomma, minho janji, minho tidak akan nakal lagi " anak itu menunduk, apa ia bersalah apa ia sadar

" kau sudah mengulanginya beratus kali minho, eomma sudah lelah mendengarnya" bukannya sulli luluh dengan permohonan anaknya tapi malah membuatnya semakin geram

" eomma, ini yang terakhir minho janji...  " sulli menatap anaknya, yang sepertinya bersungguh2 dengan permohonannya ..

" apa kau janji akan berubah sikap nakalmu itu " anak itu mengangguk cepat
" janji " sulli mengacungkan kelingkingnya disambut oleh minho

" baiklah, untuk terakhir kali eomma akan memaafkanmu, jika kau sampai mengulanginya lagi eomma akan mengirimmu kebusan "

" ne eomma, minho janji"

sulli tersenyum merentangkan tangannya agar anaknya memeluknya, disana ia tesenyum senang sekali kebahagiaan memang selalu datang setelah kemarahan

mereka memasuki ruangan ayah/suami mereka dirawat, disana sulli menemui suaminya yang terlihat sangat tenang sekali tertidur diatas ranjangnya

ia tersenyum sekilas, namun senyumannya memudar saat melihat alat monitor yang tak menunjukkan gelombang didalamnya, sulli menatapnya menekan nadinya, tak ada denyutan, menekan lehernya tak ada denyutan.
sulli semakin panik dan segera berlari keluar meminta pertolongan dokter

saat ia kembali dokterpun datang dengan beberapa perawat, sulli dan minho diminta untuk menunggu diluar sambil menunggu kepastian mereka bekerja.

" Eomma, appa kenapa " sulli tak menjawab ia menahan tangisnya yang hendak keluar " eomma, jangan menangis, maafkan minho, ini semua gara2 minho, eomma dan appa selalu bertengkar"

ia memeluk sulli dengan erat sulli membalasnya, ia tau apa yang akan terjadi setelahnya, tak berapa lama dokter keluar dengan tampang sedih yang mereka tahan.

" maafkan saya nona, kami telah berusaha sebisa mungkin, suami anda tak tertolong, dia pergi secara tiba2 meninggalkan penyakitnya "

" hiiksss.. apppaaaa " teriak minho memasuki ruangan ayahnya,
sulli terdiam mendengarnya, airmatanya menetes deras mendengar dokter mengatakan suaminya telah tiada ia terjatuh kelantai dengan tangan digenggam kuat menangis sekaligus menahan amarah, ini semua gara2 minho andai saja anak itu tidak nakal, ia pasti tidak akan kehilangan suami tercintanya yang telah menemaninya selama 10 tahun ini, akibat kenakalan minho ia harus pergi untuk selamanya

****

Hari pemakaman telah selesai, pemakaman ditepatkan bersebelahan dengan kakaknya dullu yang juga telah meninggal terlebih dahulu yang sama karena kenakalan minho sewaktu ia masih kecil, sulli memutuskan untuk menempatkan suaminya bersebelahan dengan kakaknya saja.

" appa" ia memandang anaknya yang masih memegang tanah makam ayahnya, sulli tampak kesal meninggalkan minho begitu saja ia sudah tak tahan melihat suaminya yang telah dikubur didalam sana, andaikan saja minho dapat diatur ia pasti tidak akan kehilangan orang yang begitu dicintainya.

" eommaaa..  hajimaaa " minho menarik tangannya ketika sulli sampai didepan Mobilnya.

" eomma hajimaa " rengek minho

" masuk " katanya tegas, minho menurut memasuki kursi tepat disebalah sulli yang mengemudi

" eomma, akan mengirimmu kerumah halmonie sekarang juga " marahnya membawa dengan kecepatan tinggi

" eomma, andwee minho tidak ingin kerumah halmonie, minho ingin menjaga eomma saja, minho tidak mau, tidak mau "

" cukup ... eomma sudah lelah dengan kenakalanmu minho, gara2 kau appa dan Tangchu mu pergi untuk selamanya, apa kau tidak bisa diam dan tenang seperti anak pada umumnya oehh..  kenakalanmu tak dapat diatur lagi lebih baik kau eomma kirim kerumah hallmonie "

" andweeee huuaaa... hiksss..  eommaa andwee hallmonie itu galak..  hiks minho tidak mau "

sulli menepikan mobilnya, menatap anaknya dengan marah yang tak tertahankan

" ughhh.. " ia memukul lengan minho dengan kerasnya, ini untuk pertama kali minho merasakan dipukul oleh ibunya sendiri yang selama ini sulli tak pernah memukul anaknya.

" jika kau masih saja berulah eomma tidak akan segan2 membuangmu " minho diam menahan tangis dan menahan sakit ditangannya akibat pukulan sulli tadi

" Belajarlah jadi anak baik minho, eomma lelah sudah mengurusmu " tak ada jawaban ia tetap diam ditempatnya, dan sulli melajukan mobilnya untuk kembali kerumahnya.

My Mom is My Lover NC21: +18 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang