Vote sebelum baca ya😊
Oke, selamat membacaAuthor POV
"Kau tidak apa - apa ?"
Tanya Sehun."Aku tidak apa - apa."
Jawab Hwa Min datar tanpa menatap Sehun.Sehun langsung menarik tangan Hwa Min, mengajaknya ke daerah yang lebih sepi.
"Lepas!" Bentak Hwa Min.
"Apakah aku salah jika sekarang aku kembali peduli kepadamu ? Bukankah ini yang kau mau ?"
Tanya Sehun."Ya, aku pernah berharap seperti itu. Ada satu hal yang ingin ku tau. Apa yang kau dan Irene membenciku ?"
Sehun terdiam sebentar sebelum menjawab,"Haha.... Kau tidak tau atau pura - pura tidak tau ?"
Hwa Min mengerutkan keningnya karena tidak tau maksud dari ucapan Sehun.
"Appa mu membuat perusahaan appaku dan appa Irene bangkrut. Hidupku dan Irene menderita karena itu. Tapi, sekarang tidak lagi."
Hwa Min memang tidak mengetahui masalah ini. Tapi bukankah harusnya Sehun dan Irene tidak membencinya hanya karena masalah itu ?
"Hanya karena itu ? Kau bilang sekarang tidak lagi 'kan ? Tapi kenapa kalian berdua tetap membenciku ?" Tanya Hwa Min.
"Itu.... Agar kau merasakan apa yang kami rasakan. Yaitu menderita!" Suara Sehun meningkat ketika ia mengingat kembali masa lalunya.
"Kenapa kau bersikap baik kepadaku sekarang ? Kau pikir aku akan senang, begitu ? Cih, aku membencimu. Sungguh kau bukan sahabatku lagi!"
Sudah cukup yang Hwa Min rasakan. Sekarang Hwa Min membalas perbuatan Sehun. Entah kenapa, Hwa Min malah membenci Sehun.
Sehun yang mendengar perkataan Hwa Min pun hatinya terasa sakit mendengar perkataannya.
"Kau membenciku ?"
Tanya Sehun lirih."Ne. Wae ?"
Sehun yang awalnya ingin meminta maaf pun mengurungkan niatnya.
Hwa Min pergi meninggalkan Sehun yang sedang sibuk dengan pemikirannya sendiri. Bukanya Hwa Min jahat, namun ia memang sangat sakit hati dengan Sehun dan Irene. Menurut Hwa Min hanya Chanyeol satu - satunya sahabat yang setia kepadanya. Hwa Min juga merasa kecewa, mengapa Sehun baru bersikap baik kepadanya sekarang ?
Hwa Min POV
Apa salahku ? Hanya karena appa-ku. Mengapa malah aku yang mendapatkan imbasnya ?
Dari dulu aku sudah sakit hati dengan sikap Sehun dan Irene.
Namun, aku berusaha untuk tidak membenci mereka. Dan sekarang aku membencinya. Tidak - tidak, aku tidak membencinya. Namun aku merasa sangat kecewa. Apakah benar appa ku yang melakukan semua ini ?"Ya! Kau dari tadi aku cari - cari ternyata di sini." Jisoo menepuk pundak Hwa Min. Nafasnya tidak teratur seperti habis berlari.
"Apa yang sehun katakan padamu tadi ?" Tanya Jisoo.
"Hanya ingin meminta maaf."
Ucapku singkat."Sudahlah jangan bahas itu lagi. Lebih baik kita mencari Chanyeol dan Baekhyun."
Lanjutku."Mereka berkumpul dengan teman - temannya. Kau ikut denganku saja."
Jisoo menarik tanganku ke arah kerumunan teman - teman sekelasku. Hanya teman sekelas. Ya, memang aku tidak pernah bergaul dengan mereka. Sekarang Jisoo malah mengajakku untuk bergabung dengan mereka. Sungguh menyebalkan. Bahkan Jisoo tau kalau aku susah untuk bergaul.
"Annyeonghaseyo."
Sapaku. Aku membungkukkan badanku."Ne. Annyeong." Sapa mereka dengan ramah.
Wah, aku tidak pernah menduga bahwa mereka sangat ramah. Berbeda dengan Irene dan teman - temannya yang terkenal sombong.
Aku menikmati acara ini. Mereka sangat baik kepadaku. Mereka suka bercanda dan sedikit jahil. Itu agak membuatku risih. Namun aku berusaha beradaptasi dengan mereka yang seperti itu.
"Dari tadi kau diam saja."
Ujar Somi yang kubalas senyuman. Dia adalah gadis yang baik. Tingkahnya tidak jauh beda dengan Jisoo. Sama - sama konyol.Ting (anggap aja suara pesan masuk di handphone)
Kunyalakan ponselku. Ternyata pesan dari eomma.
Apa acaranya masih lama ? Ada yang appa dan eomma harus sampaikan kepadamu. Ini penting.
-eomma
Sepenting itukah ? Sampai - sampai tidak bisa mengatakan-
nya besok pagi.Sepertinya sebentar lagi. Aku akan pulang sebentar lagi.
-Hwa Min
Aku pamit kepada teman - temanku. Awalnya mereka ingin mengantarku pulang. Karena aku tidak mau merepotkan mereka. Jadi lebih baik aku pulang naik taxi saja.
Sesampai di rumah, aku langsung menghampiri kedua orang tuaku yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Apa yang ingin kalian sampaikan ?" Aku menduduki sofa di hadapan kedua orang tuaku.
"Karena urusan pekerjaan, kita harus pindah ke paris nanti pagi."
Deg
Mana mungkin aku akan meninggalkan korea selatan dan pindah ke paris. Meninggalkan sahabatku. Serta kenangan - kenangan. Sungguh rasanya berat sekali untuk meninggalkan korea.
"Jadi bagaimana ?"
Tanya appa-ku."Em... Aku..."
Tbc
Vote nya guys + comment.
Jangan cuma di lirik aja ceritanya. Gampang kok buat vote. Klik bintang ae apa susahnya ?Untuk seminggu ini aku gak akan update karena sedang TO 3. Semoga aja lancar. Setelah TO aku bakal double update.