Author POV
"SEHUN !?"
Hwa Min refleks berteriak karena sangat kaget dengan sesosok orang di depannya yang sedang tersenyum kearahnya.
"Annyeong." Sapa Sehun ramah.
Seketika wajah Hwa Min berubah menjadi datar, dan tatapannya dingin. "Ada apa kau kemari ?"
"Aku ingin meminta maaf. Bukan hanya aku, tapi juga Irene."
Hwa Min tersentak dengan ucapan Sehun. Apa yang ia bilang tadi ? Ingin minta maaf ? Irene juga ? Itu omong kosong menurut Hwa Min. Mana mungkin. Oh ayolah, tidak ada angin tidak ada hujan, mengapa mereka berdua ingin meminta maaf.
"Hahaha.... Oh Sehun... Oh Sehun... Jangan bercanda. Aku sedang tidak mood untuk di ajak bercanda. Hahaha...." Hwa Min tertawa meledek Sehun.
"Sungguh. Aku tidak bercanda."
Sehun memegang bahu Hwa Min. Berusaha meyakinkan gadis itu."Yang Sehun katakan benar. Kami tidak ada maksud jahat."
Entah sejak kapan Irene sudah berada di belakang Sehun."Oh ayolah, kalian berdua ingin membalasku dengan berpura - pura berbaikan lalu menghancurkanku ? Begitu ? Sudah cukup perbuatan kalian berdua. Kalian membalas perbuatan ayahku kepadaku ? Kenapa kalian melakukan itu kepadaku ? Apa salahku ? Apa karena aku anaknya sehingga kalian melakukan ini kepadaku ?
Hiks... Hiks... Kalian jahat!"
Air mata Hwa Min tidak mampu terbendung lagi."Kami sungguh minta maaf. Kami tidak berbohong. Aku berani bersumpah."
"Ya, aku juga berani bersumpah. Sungguh."
"Aku ingin kita berteman lagi. Seperti dulu. Aku minta maaf atas semua perlakuanku kepadamu. Kau bingungkan kenapa aku tiba - tiba meminta maaf ? Karena aku sangat merasa bersalah kepadamu. Dan... dan... Aku juga baru tau ternyata yang membuat appa ku dan appa sehun bangkrut bukan ayah mu. Melainkan sekertaris-
nya. Dari dulu aku ingin meminta maaf, namun aku sangat gengsi untuk mengatakan itu. Aku minta maaf... Aku minta maaf...."
Irene bersujud di hadapan Hwa Min. Lama kelamaan air matanya turun. Ia mengakui kesalahannya."Bangun. Jangan bersujud begitu. Aku memaafkan kalian. Tapi berjalanjilah, kalian tidak akan meninggalkan ku lagi."
Irene dan Sehun mengangguk. Irene memeluk Hwa Min. Hwa Min mengajak Sehun dan Irene untuk masuk ke dalam rumahnya.
Chanyeol, Baekhyun, dan Jisoo langsung menoleh saat merasakan ada kehadiran seseorang.
"OMO !?"
Jisoo tersentak kaget. Sementara Chanyeol dan Baekhyun melongo seperti orang bodoh."Ka-kalian ?"
Tanya Chanyeol memastikan. Chanyeol tidak mampu melanjutkan kata - katanya karena kaget.Hwa Min pun mengerti apa yang akan Chabyeol katakan selanjutnya hanya bisa mengangguk lalu tersenyum manis.
Skip
Keesokan harinya, Hwa Min langsung berangkat sekolah bersama sopir pribadinya.
Setelah tiba di sekolah, ia tidak langsung ke kelas. Melainkan pergi ke perpustakaan untuk meminjam beberapa buku. Yang pasti untuk ia pelajari.
Ia mendudukkan dirinya setelah memasuki kelasnya yang tampak sudah ramai. Irene terus tersenyum, membuat teman - temannya kebingungan. Biasanya Irene memasang wajah juteknya.
"Akhirnya aku bisa berteman lagi dengannya setelah sekian lama. Aku sangat bersyukur." - Irene & Sehun.
Han ssaem memasuki kelas. Membuat semua murid kembali ke tempat masing - masing dan duduk dengan rapih.
"Catat catatan yang ada di papan tulis! Lalu buka buku matematika halaman 78. Kerjakan 1 sampai 40. Sekarang!" Perintah Han Ssaem.
Hwa Min menghembuskan nafasnya dengan kasar, entah kenapa hari ini ia malas sekali untuk berhitung. Namun mau tidak mau ia harus menyelesaikan tugasnya.
Skip
Bell istirahat sudah berbunyi sekitar 7 menit yang lalu. Kini Sehun, Chanyeol, Hwa Min, dan Irene. Sedang berkumpul di salah satu meja yang berada di kantin. Ini seperti reuni. Mereka memesan pesanan kesukaan mereka masing - masing.
Hwa Min POV
Inilah yang aku tidak suka. Ketika mereka bersama, aku pasti terabaikan. Oh ayolah, bukankah kita sudah berteman lagi ? Ternyata sekarang sudah kembali seperti dulu lagi. Status kita sahabat, namun aku seperti bukan sahabat mereka. Dulu, Mereka terlalu asik sendiri, bercanda, bahkan bermain tanpa mengajakku sebelum aku yang meminta untuk ikut bermain. Itulah yang membuatku merasa tidak nyaman ketika sedang berkumpul seperti ini. Aku di abaikan. Ku lihat di tempat dekat pintu masuk ada Jisoo, Somi, Lisa, Baekhyun, Mingyu, dan Chen. Mereka sedang bercanda.
Karena aku merasa bosan, aku langsung saja menghampiri tempatnya Jisoo. Tanpa izin kepada sahabat - sahabatku yang sedang sibuk bercanda itu. Ketika aku sudah sampai di meja Jisoo. Mereka menyambutku dengan ramah. Bahkan aku pun ikut bercanda. Kulirik ke arah meja Sehun, kurasa mereka tidak menyadari bahwa aku pindah tempat. Ah tidak apa - apa. Mungkin mereka lebih merindukan berkumpul dengan Chanyeol, di banding denganku.
Namun melihat mereka seperti itu malah membuatku iri dan sedih. Entahlah, perasaan itu campur aduk. Sama seperti yang dulu aku rasakan."Ya! Hwa Min!"
Aku tesentak saat Jisoo menepuk bahuku."Kau mengagetkanku."
TBC